Tak Putus Dirundung Malang, Tiga Gadis Sukabumi Terjebak Kerja Pijat Plus-plus Tanpa Dibayar

- Redaksi

Selasa, 25 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pijat plus-plus. l Istimewa

Ilustrasi pijat plus-plus. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Bak kisah dalam novel Tak Putus Dirundung Malang karya Sutan Takdir Alisjahbana, tiga gadis berusia di bawah umur asal Kota Sukabumi, Jawa Barat terjebak tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Ketiga gadis tersebut mengaku dibohongi oleh pelaku yang mengimingi kerja di sebuah kafe. Namun sial, yang terjadi justru mereka bekerja di sebuah panti pijat plus-plus di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Berangkat dari rumah dengan harapan mendapatkan pekerjaan halal dan layak, ternyata malah mereka malah terjebak dalam TPPO yang memanfaatkan kepolosan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, ketiga gadis malang asal Sukabumi tersebut, masing-masing bernama ADF (13), ANF (12) dan AMR (13).

Baca Juga :  Mengenal Nyai Djuaesih, Pendakwah dan Wanita Pejuang dari Sukabumi

Menurut korban, pada 10 Februari 2023, mereka ditawari untuk bekerja di salah satu kafe di Bekasi oleh tersangka IDS (25).

Karena alasan kebutuhan hidup, ketiganya menerima tawaran tersebut, meskipun hanya dijanjikan upah sebesar Rp500 ribu.

IDS kemudian janjian bertemu dengan ketiga gadis belia tersebut di tempat yang telah mereka disepakati.

Sementara, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo mengungkapkan bahwa dari tiga laporan yang diterima, ketiga korban masih di bawah umur dan berasal dari Kota Sukabumi.

“Setelah tiba di Bekasi, mereka tidak dipekerjakan di kafe yang telah dijanjikan, melainkan di tempat pijat plus-plus,” ungkap Ari.

Setiap pelanggan yang datang untuk dilayani pijat plus-plus dikenakan tarif sebesar Rp500 ribu. Namun, meskipun mereka melakukan pijat plus-plus, ketiga gadis polos itu sama sekali tidak menerima upah seperti ulyang dijanjikan.

Baca Juga :  Agar Tak Kesepian Ditinggal Berburu, Ada Tradisi Titip Istri di Suku Eskimo

“Hingga saat ini, ketiga korban belum menerima upah dari pekerjaan pijat yang mereka lakukan,” tambahnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tersangka IDS, sementara pelaku utama yang merekrut mereka masih dalam pengejaran.

“Satu orang pelaku yang dikenal dengan nama Nina atau Bunda masih berada dalam pengejaran,” ujar Ari.

Polisi menjerat tersangka IDS dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 2, Pasal 17, dan Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Serta Pasal 76F jo Pasal 83 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pelaku tersebut dihadapkan pada ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda antara 60 hingga 300 juta Rupiah.

Berita Terkait

Feasibility study pembangunan kilang modular Sukabumi hampir rampung
Termasuk di Sukabumi, Grup Sinar Mas gandeng First Gen garap proyek senilai US$80 juta
September tak ceria, Stadion Walagri Sukabumi gagal dibangun sisakan kekecewaan
5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi
Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!
Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura
Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi
5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Feasibility study pembangunan kilang modular Sukabumi hampir rampung

Minggu, 28 September 2025 - 20:46 WIB

Termasuk di Sukabumi, Grup Sinar Mas gandeng First Gen garap proyek senilai US$80 juta

Kamis, 25 September 2025 - 14:01 WIB

September tak ceria, Stadion Walagri Sukabumi gagal dibangun sisakan kekecewaan

Senin, 15 September 2025 - 11:49 WIB

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Selasa, 9 September 2025 - 19:07 WIB

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!

Berita Terbaru

Dedi Mulyadi mengunjungi siswa di barak militer - Istimewa

Jawa Barat

Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG

Sabtu, 4 Okt 2025 - 01:47 WIB