Tanam Singkong dengan Uang Triliunan untuk Food Estate Jokowi, Faisal Basri Sebut Goblok

- Redaksi

Senin, 25 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekonom Indef Faisal Basri. l Istimewa

Ekonom Indef Faisal Basri. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l JAKARTA- Faisal Basri melontarkan kritik pedas untuk program food estate atau perkebunan pangan Pemerintahan Joko Widodo di beberapa daerah. Komoditi yang ditanam dalam program food estate ini selain padi, juga singkong yang diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan Nasional.

Ekonom senior di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu menilai, proyek tersebut membuang anggaran negara.

Food Estate waduh ini ugal-ugalan, kata Tempo. Ugal-ugalan bener. Jadi untuk menghasilkan singkong, uangnya triliunan, kan goblok. Dan singkong itu bisa ditanam oleh rakyat di manapun. Tidak membutuhkan tanah yang subur,” ujar Faisal Basri dalam sebuah diskusi yang dikutip dari kanal YouTube FNN TV, Senin (25/10/2021) dini hari.

Kata dia, pemerintah mengeklaim singkong yang ditanam akan diolah menjadi mie instan. Kemudian dijual dengan harga yang berbeda di pasaran.

“Dibangga-banggakan untuk hasilkan mie instan. Satu bungkus Mie Instan Rp9000, nggak ada yang beli rakyat. Wong Indomie cuma Rp3000,” ucap Faisal.

Faisal Basri juga menilai, Kementerian Pertahanan yang dipercayai jadi komandan food estate singkong ini.
“Dan yang jadi komandannya bukan Menteri Pertanian, tapi Menteri Pertahanan. Ini udah salah, kacau luar biasa. Akhirnya dimobilisasi tentara aktif. Kan udah nggak benar nih negara kayak begini,” ujarnya.

Baca Juga :  Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun, PDIP Terseret

Faisal juga menyinggung food estate di Kalimantan yang diharapkan bisa meramaikan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kecamatan Sei Suka, Sumatera Utara sebagai jalur ekspor.

Dia mengaku mengetahui seluk beluk food estate karena diundang oleh konsultan proyek tersebut dari Belanda.

“Jadi agar pelabuhannya ramai, dibikin Food Estate. Dicari tanahnya, nggak ada, semua udah Sawit. Beginilah cara mengelola negara ini? Saya tahu karena saya diundang oleh konsultannya orang Belanda. Jadi pantaslah utang menggelembung karena pendapatan turun terus,” tutur Faisal Basri.

Berita Terkait

Menghitung nasib petani dan kebun Sawit di Sukabumi setelah keluar SE Gubernur Jabar
Sukabumi masuk 15 daerah dengan UMK tertinggi 2026
Memahami filosofi “Aman” Adrian Zecha, raja hotel dunia asal Sukabumi mengubah persepsi
Tips & trik memilih rumah subsidi tipe 30/60 agar tidak boncos
10 orang terkaya di Indonesia 2025, nomor 2 punya aset triliunan Rupiah di Sukabumi
Daftar lengkap UMK Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat, Sukabumi berapa?
Tips memulai bisnis ala Aura Kasih
10 kecamatan di Sukabumi dengan IKM Agro terbanyak

Berita Terkait

Rabu, 31 Desember 2025 - 01:11 WIB

Menghitung nasib petani dan kebun Sawit di Sukabumi setelah keluar SE Gubernur Jabar

Senin, 29 Desember 2025 - 21:41 WIB

Sukabumi masuk 15 daerah dengan UMK tertinggi 2026

Senin, 29 Desember 2025 - 03:39 WIB

Memahami filosofi “Aman” Adrian Zecha, raja hotel dunia asal Sukabumi mengubah persepsi

Minggu, 28 Desember 2025 - 10:00 WIB

Tips & trik memilih rumah subsidi tipe 30/60 agar tidak boncos

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:02 WIB

10 orang terkaya di Indonesia 2025, nomor 2 punya aset triliunan Rupiah di Sukabumi

Berita Terbaru

Internasional

700 lebih perusahaan bangkrut, 800 antre! PHK massal di AS

Rabu, 31 Des 2025 - 03:20 WIB