21.9 C
Sukabumi
Jumat, Maret 29, 2024

Dua pemuda Cikole dan Warudoyong Sukabumi terpaksa harus rayakan Lebaran di penjara

sukabumiheadline.com - Jajaran Satnarkoba Polres Sukabumi Kota,...

Soal tangan buruh wanita asal Bojonggenteng Sukabumi putus, Latas: Disnaker harus proaktif

sukabumiheadline.com - Paskakecelakaan kerja yang terjadi di...

Polsek Parakansalak Sukabumi kembali hunting pocong, hasilnya?

sukabumiheadline.com - Kabar beredar di masyarakat adanya...

Tega, Niat Meringankan Beban Ortu, Gadis Asal Caringin Kena Tipu di Cibadak Sukabumi

SukabumiTega, Niat Meringankan Beban Ortu, Gadis Asal Caringin Kena Tipu di Cibadak Sukabumi

SUKABUMIHEADLINE.com l CARINGIN – Putri Najma Syafitri, gadis berusia 23 tahun ini belum lama lulus dari sebuah Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Seperti kebanyakan gadis gadis seusianya, putri yang juga sebagai anak pertama berkeinginan untuk membantu meringankan beban orang.

Alih alih bertekad melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, Putri malah memilih untuk mencari pekerjaan apa saja. “Kerja apa aja yang penting halal,” katanya kepada sukabumiheadline.com, Rabu (14/2/2023) pagi.

Ia kemudian diberitahu temannya bahwa di media sosial Facebook ada informasi lowongan pekerjaan di pabrik garmen PT Daehan II, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak.

Putri bersama temannya kemudian melamar pekerjaan melalui perantara calo bernama Andri. Diakuinya, memang diminta uang administrasi, tapi itu bisa dibayarkan setelah putri diterima bekerja dan menerima gaji.

“Saya tahu dia cuma calo, tapi di Sukabumi kan biasa via calo,” kata Putri.

Tangkapan layar percakapan WhatsApp Putri dengan Andri. l Putri Najma Syafitri
Tangkapan layar percakapan WhatsApp Putri dengan Andri. l Putri Najma Syafitri

Tidak lama kemudian, melalui Andri, ia pun menerima panggilan untuk bekerja dengan sejumlah persyaratan yang harus dibawa. Salah satunya, surat keterangan berbadan sehat dari salah satu klinik ternama, Prodia.

“Karena biar cepat, lalu dibikinkan surat keterangan tersebut dari Klinik Prodia, kalau lihat kopnya. Katanya biayanya 150 ribu Rupiah, ditanggung dia dulu dan minta diganti,” jelasnya.

Meskipun Putri mengaku tidak pernah melakukan pemeriksaan di klinik tersebut, tapi ia tidak mempedulikannya karena baginya yang penting bekerja.

“Karena saya tidak melakukan pemeriksaan, jadi saya kira surat keterangan itu mungkin asli tapi palsu,” sebut Putri.

Putri kemudian diminta Andri untuk mengganti segera uang yang digunakan untuk membuat surat keterangan tersebut. Andri meminta Putri untuk mentransfer uang pengganti ke rekening BCA 1831 5064 96 atas nama Nenti Nopianti.

“Mintanya kan butuh buru, agak maksa gitu. Karena saya gak punya uang, akhirnya orang tua pinjam dulu lalu ditransfer ke rekening atas nama Nenti Nopianti itu,” sesalnya.

“Tapi setelah uang ditransfer, bukannya mulai kerja, malah nomor wa saya diblok. Jadi si Andri itu sudah gak bisa dihubungi sekarang,” kata Putri.

“Uangnya memang gak seberapa, tapi itu uang pinjaman dengan harapan saya bisa bekerja dan nanti diganti. Tapi kok tega, malah menipu saya. Saya yakin gak sendirian karena ternyata teman saya juga kena tipu,” pungkasnya.

Untuk informasi, redaksi tengah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak klinik Prodia.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer