SUKABUMIHEADLINE.com l Gempa Bumi tektonik berkekuatan 6,6 (laporan awal BMKG 6,7-red) Skala Richter mengguncang wilayah Sukabumi, Jumat (14/1/2022) sore, pukul 16.05 WIB.
Informasi diperoleh dari laman resmi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada di 7.21 (laporan awal BMKG menyebut 7.01-red) Lintang Selatan dan 105.05 Bujur Timur, di kedalaman 40 kilometer di bawah laut.
“Adapun, pusat gempa berada pada jarak 132 kilometer arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada kedalaman 40 kilometer,” bunyi pernyataan awal BMKG dikutip sukabumiheadline.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, warga di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengaku syok ketika tiba-tiba dikejutkan getaran gempa bumi.
Seperti diungkapkan Manto (54), merasakan getaran gempa sekitar pukul 16.06 Wib, menurutnya getaran yang dirasakan cukup besar.
“Lagi jaga warung, pas tiduran terasa seperti goyang, pas keluar ada yang teriak katanya lini (gempa),” ujar Manto.
Senada diungkapkan warga di pesisir Pantai Citepus, perbatasan Banten, Asep Edom Saepuloh mengaku kaget saat terjadi getaran gempa. “Iya terasa cukup kuat, kaget juga lagi di bale-bale, dikira ada apa, ternyata gempa,” ungkapnya.
Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi Jumat sore merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas subduksi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” demikian kata Bambang dalam penjelasan dikutip sukabumiheadlines.com.
Dampak Gempa Bumi:
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI, atau getaran dirasakan oleh semua penduduk hingga membuat terkejut dan berlarian keluar. Labuan dan Sumur, IV MMI, atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, bandar Lampung, III – IV MMI, yakni bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan, Anyer III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Untuk Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kotabumi, II – III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Hingga saat ini, dalam laporan tersebut, sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” pungkas Bambang.
Gempa Bumi Susulan:
Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempa bumi susulan atau after shock, dengan magnitudo 3,7 dan 3,5.