Wagra Syailendra, Maung Bodas pengawal Prabu Siliwangi dirikan kerajaan jin di Sukabumi

- Redaksi

Senin, 11 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Prabu Siliwangi dan Maung Bodas. l Istimewa

Ilustrasi Prabu Siliwangi dan Maung Bodas. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Legenda keberadaan pasukan harimau putih atau Maung Bodas yang mendampingi Prabu Siliwangi hingga kini masih dipercaya banyak masyarakat Sunda.

Namun siapa sangka, sosok Maung Bodas itu awalnya berasal dari pulau Sumatera, tepatnya dari kerajaan jin yang ada di puncak Gunung Kerinci di Provinsi Jambi dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl, itu dikisahkan mendirikan sebuah kerajaan Jin di salah satu destinasi wisata yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Gunung Kerinci sendiri berada di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, di Pegunungan Bukit Barisan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konon di gunung inilah, dahulu kala dan hingga kini terdapat kerajaan jin yang dihuni berbagai makhluk tak kasat mata dengan tingkat kesaktian yang tak diragukan lagi.

Dikisahkan, dahulu kala pernah terjadi perseteruan (peperangan perebutan kekuasaan) di kerajaan ini hingga memaksa salah satu anak raja, yang bernama Wagra Syailendra memilih pergi dari pulau Sumatera melanglang ke dataran lain yang saat ini menjadi pulau Jawa.

Baca Juga :  Mengenal Nusya Mulya, Raja dan panglima Pajajaran terakhir

Hal itu memungkinkan karena pada saat itu Pulau Sumatera dan Jawa belum terpisah seperti saat ini.

Karenanya kepergian Wagra Syailendra bersama keempat anaknya yang di antaranya bernama Wagra Syailang dan Wagra Diagra ke tanah Jawa untuk menemui Sanghyang Lohdaya.

Wagra Syailendra dan Sanghyang Lohdaya sudah berteman lama. Karenanya, dengan senang hati Sanghyang Lohdaya menerima kedatangan Wagra Syailendra dan anak-anaknya.

Sebagai bentuk persahabatan keduanya, Sangyang Lohdaya memberikan tempat yang saat ini dikenal sebagai Curug Sawer yang berada di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi atau tepatnya di Kawasan Pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Di lokasi yang saat ini dilengkapi jembatan gantung itulah, Wagra Syailendra dipersilakan oleh Sanghyang Lohdaya untuk membangun keraton kerajaan jin.

Konon jika mendatangi tempat ini, bagi yang memiliki ketajaman mata batin akan melihat ribuan pasukan harimau yang disebut sebagai pasukan dari Wagra Syailendra.

Bahan, jika sosok Wagra Syailendra berkenan menampakkan wujudnya, pengunjung Curug Sawer akan dapat melihat seekor harimau putih besar, dengan mata teduh penuh wibawa.

Baca Juga :  Kisah Cinta Misterius Nyi Roro Kidul, Misteri Ratu Pantai Selatan Sukabumi Keturunan Ciamis

Mengenal Sanghyang Lohdaya

Sanghyang Lohdaya adalah salah satu penguasa alam jin di tanah Pasundan yang memiliki keraton di Gunung Ciremai yang terletak di Kabupaten Cirebon. Keberadaannya tak diragukan lagi sebagai salah satu pendamping terkuat Prabu Siliwangi.

Wagra Syailendra yang merasa disambut baik, bahkan diberi tempat oleh Sanghyang Lohdaya lantas membalas kebaikan itu dengan ikut membantu Sanghyang Lohdaya, yakni sebagai mengawal Prabu Siliwangi.

Sehingga pada saat-saat Prabu Siliwangi dalam kesulitan, Wagra Syailendra secara sigap datang membantunya.

Apalagi, Wagra Syailang, anak Wagra Syailendra juga sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Sanghyang Lohdaya. Hal ini dibuktikan dengan diasuhnya Wagra Syailang oleh Sanghyang Lohdaya, bahkan digembleng dan dididik hingga menjadi salah satu ksatria yang dikenal sakti mandraguna.

Tak hanya itu, Sanghyang Asta Dewa, penguasa alam jin tanah Jawa yang memiliki keraton di Gunung Semeru, yang merupakan kakak dari Sanghyang Lohdaya juga menganggap Wagra Syailendra sebagai adiknya sendiri.

Hingga kini, sebagian masyarakat masih percaya Maung Bodas masih ada dan terus menjaga Curug Sawer dan menjaga seluruh keturunan Prabu Siliwangi.

Berita Terkait

Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia
Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia
Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi
Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi
Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa
Prabowo cerita banyak jamaah haji RI ingin wafat di Arab Saudi, ini respons Pangeran MBS
Gus Miftah komentari pembubaran kegiatan ibadah jemaat Kristen di Sukabumi
Sesalkan insiden Sukabumi, Kemenag siapkan regulasi khusus rumah doa

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:05 WIB

Melihat penampakan interior Kabah, kiblat Muslim seluruh dunia

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:29 WIB

Mengenang tragedi Sukabumi 1969, laga Putri Priangan vs Malaysia

Jumat, 18 Juli 2025 - 03:39 WIB

Mengenal pemilik dan sejarah singkat RSI Assyifa Sukabumi

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:27 WIB

Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:44 WIB

Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa

Berita Terbaru