Wapres: Ada Awan Gelap Menutupi Indonesia

- Redaksi

Jumat, 7 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maruf Amin. l Ilustrasi: Feryawi Heryadi

Maruf Amin. l Ilustrasi: Feryawi Heryadi

sukabumiheadline.com l Wakil Presiden Maruf Amin menuturkan situasi perekonomian dunia diselimuti awan gelap. Dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak agar Indonesia bisa terhindar dari hal buruk tersebut.

“Upaya lebih pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat bukan hanya jadi slogan, namun diterjemahkan dalam kebijakan dan diwujudkan dalam kolaborasi multi pihak,” ujarnya dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Wapres menambahkan, kondisi tersebut bermula dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina sebagai biang kerok krisis pangan dan energi, menimbulkan lonjakan inflasi di mana-mana.

Selanjutnya, situasi semakin rumit, tatkala negara maju mengubah arah kebijakan moneter. Seperti Amerika Serikat (AS) yang dengan agresif menaikkan suku bunga acuan dan menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan. Negara dengan kondisi fiskal yang rapuh, terpaksa jatuh ke jurang krisis keuangan.

“Pemulihan saat ini masih berhadapan realita global. Krisis pangan, energi dan keuangan jadi awan gelap yg menyelimuti semua negara,” papar Ma’ruf Amin.

“Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat. Bahkan banyak bank sentral merespon dengan menaikan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi,” tegas Maruf.

Baca Juga :  Mengintip Cara Pemuda Nagrak Sukabumi Raup Dolar Modal Begadang

Menurut dia, Indonesia saat ini sudah merasakan tekanan dari awan gelap tersebut. Ma’ruf menyatakan arus modal keluar (outflow) terjadi, khususnya dari pasar surat berharga negara (SBN).

“Kita harus waspadai arus modal kembali ke negara maju, namun harus fokus terhadap modal untuk bertahan di situasi yang tidak menentu sekarang dan terus berikhtiar untuk mencapai seluruh target yang kita ciptakan,” terangnya.

Adapun, salah satu modal yang dimaksud adalah penguatan konsumsi dalam negeri dan UMKM. Lebih dari setengah porsi perekonomian digerakkan oleh konsumsi, sehingga ini bisa menjadi modal kekuatan perekonomian di tengah ancaman resesi.

Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menjaga kestabilan harga dan memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM yang membutuhkan.

Berita Terkait

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL
Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen
Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut
Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi
Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya
Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih, warga Sukabumi wajib tahu
Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu
Ternyata sebagian besar penghasilan warga Kota Sukabumi dihabiskan untuk ini

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:53 WIB

Kecamatan terbanyak minimarket di Kabupaten Sukabumi, 12 bangkrut

Sabtu, 3 Mei 2025 - 00:07 WIB

Sukses kembangkan klaster budidaya cabai di Sukabumi ala Iqbal Habibi

Rabu, 30 April 2025 - 21:48 WIB

Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya

Berita Terbaru

Razia truk AMDK AQUA - Istimewa

Regulasi

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB