Warga Iran ingin perang dan warga Israel malah ketakutan

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demonstrasi pro pemerintah Iran - Antara Foto

Demonstrasi pro pemerintah Iran - Antara Foto

sukabumiheadline.com – Iran tengah bergulat dengan duka dan kemarahan usai serangkaian serangan udara Israel menghantam sejumlah lokasi strategis, termasuk fasilitas militer dan nuklir, Jumat (13/6/2025) dini hari.

Serangan tersebut menewaskan sejumlah tokoh penting Iran, termasuk ilmuwan nuklir dan petinggi militer, memicu gelombang protes serta kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka.

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dinilai sebagai titik balik dari perang bayangan antara Iran dan Israel, dua musuh bebuyutan di kawasan Timur Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sejumlah wilayah Teheran, warga turun ke jalan menyerukan pembalasan atas serangan tersebut.

Mereka mengibarkan bendera Iran dan membawa potret Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sambil meneriakkan yel-yel seperti “Matilah Israel, matilah Amerika”.

“Berapa lama lagi kita akan hidup dalam ketakutan?” ujar Ahmad Moadi (62), seorang pensiunan, dikutip dari AFP.

“Saya yakin harus ada tanggapan yang luar biasa, tanggapan yang pedas.”

Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota lain, menurut laporan televisi pemerintah. Setidaknya enam ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir Iran dilaporkan tewas.

Israel juga disebut menyasar profesor dan peneliti universitas.

“Mereka telah membunuh begitu banyak profesor dan peneliti universitas, dan sekarang mereka ingin berunding?” sindir Moadi, menyinggung agenda negosiasi nuklir Iran-Amerika Serikat yang dijadwalkan akhir pekan ini.

Baca Juga :  Perbandingan kekuatan militer Iran vs Israel jika perang pekan ini

Iran sejak lama menuding Israel sebagai dalang serangkaian pembunuhan ilmuwan dan sabotase fasilitas nuklir.

Sementara itu, Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras serangan tersebut dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “balasan yang pahit dan menyakitkan.”

Militer Iran menyatakan, tidak akan ada batas dalam merespons aksi itu.

“Kita tidak bisa membiarkan bajingan ini terus bertindak, atau kita akan berakhir seperti Gaza,” ujar Abbas Ahmadi (52), warga Teheran, kepada AFP.

“Iran harus menghancurkannya, Iran harus melakukan sesuatu.”

Meski banyak warga melakukan aksi protes, sebagian besar wilayah Teheran terlihat sepi.

Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU, dan Bandara Internasional Imam Khomeini ditutup akibat alasan keamanan. Di kawasan elite Nobonyad, tim penyelamat masih menyisir puing-puing apartemen yang hancur.

Keluarga korban berkumpul di lokasi, beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis.

“Mereka ingin merampas kemampuan nuklir kami—itu tidak bisa diterima,” kata Ahmad Razaghi (56) dengan nada tenang. Namun, di tengah kesedihan, muncul pula harapan.

“Kalau Tuhan menghendaki, setidaknya sedikit kedamaian akan datang dari sini,” ucap Farnoush Rezaei (45).

Di sisi lain, serangan Israel justru memicu kekhawatiran mendalam di dalam negeri sendiri. Warga Israel diliputi rasa takut akan dampak berkepanjangan dari konflik ini.

“Sangat menakutkan… Saya tidak bisa tidur lagi,” ujar Vered Saar (54), warga Tel Aviv.

Baca Juga :  Israel serang Iran, begini dampak kerusakannya

Ia terbangun oleh sirene darurat dan langsung menghubungi anak-anaknya.

“Saya lebih khawatir tentang ketidakpastian—kemungkinan banyak orang terluka, kekacauan,” ujarnya kepada AFP.

Vered juga menyebut dampak ekonomi yang ditimbulkan.

“Anda tidak bisa bekerja, Anda tidak bisa melakukan apa pun,” kata dia.

Israel menghantam sekitar 100 target di Iran dalam operasi militer paling agresifnya sejauh ini. Fasilitas nuklir dan pusat komando militer termasuk di antaranya.

Beberapa tokoh senior Iran, seperti kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir, dilaporkan tewas. Iran merespons dengan meluncurkan sekitar 100 drone ke Israel.

Namun, seluruhnya berhasil dicegat sebelum mencapai wilayah Israel. Negara tetangga, Yordania, juga melaporkan telah mencegat sejumlah drone dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.

Suasana sunyi di Israel Jumat (13/6/2025) pagi, kota-kota besar Israel tampak lengang. Toko-toko tutup dan jalanan sepi. Meski Komando Front Dalam Negeri Israel telah mencabut imbauan berlindung pada sore harinya, banyak warga masih dilanda kecemasan.

“Perasaan kami adalah bahwa kami tidak punya siapa pun untuk diandalkan,” kata Or Hasson (45), dosen universitas.

“Pemerintah mempermainkan hidup kami dan hidup orang lain.”

Menurutnya, ketidakpastian kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. “Satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian,” ujarnya.

Meski demikian, tidak semua warga Israel menolak langkah militer tersebut. Beberapa justru mendukungnya.

“Pada prinsipnya, saya pikir itu ide yang bagus,” kata Alex, warga Tel Aviv. “Iran bukan warga dunia yang baik, dan program nuklirnya jelas masalah.”

Berita Terkait

Rusuh! Los Angeles membara, Gubernur California serukan warga lawan Presiden Trump
1.000 warga Palestina diundang Raja Salman ibadah haji gratis
PM Israel perintahkan tentaranya masuki Gaza dengan kekuatan penuh
Presiden AS merasa dimanipulasi, kini PM Israel sulit menghubungi langsung Donald Trump
Profil dan biodata Paus Leo XIV, Kardinal Robert Francis Prevost asal AS
Israel terbakar hebat!
Gokil! Pengusaha Tiongkok bikin kaos Boycott China untuk dijual di Amerika Serikat
Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:47 WIB

Warga Iran ingin perang dan warga Israel malah ketakutan

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:50 WIB

Rusuh! Los Angeles membara, Gubernur California serukan warga lawan Presiden Trump

Kamis, 22 Mei 2025 - 10:00 WIB

1.000 warga Palestina diundang Raja Salman ibadah haji gratis

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:38 WIB

PM Israel perintahkan tentaranya masuki Gaza dengan kekuatan penuh

Senin, 12 Mei 2025 - 16:14 WIB

Presiden AS merasa dimanipulasi, kini PM Israel sulit menghubungi langsung Donald Trump

Berita Terbaru

Demonstrasi pro pemerintah Iran - Antara Foto

Internasional

Warga Iran ingin perang dan warga Israel malah ketakutan

Sabtu, 14 Jun 2025 - 17:47 WIB