11 warga Sukabumi disekap di wilayah pemberontak Myanmar, jarang makan dan gaji dipotong

- Redaksi

Kamis, 19 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi disekap di Myanmar - Istimewa

Lima warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi disekap di Myanmar - Istimewa

sukabumiheadline.com – Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disekap di Myanmar. Kasusnya terungkap setelah video berdurasi 36 menit mengaku disekap dan disiksa viral di media sosial X.

Belakangan diketahui, jumlah WNI yang disekap mencapai puluhan orang. Selain 11 WNI asal Sukabumi, juga ada puluhan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yang disekap di Myanmar.

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkap bahwa WNI yang disekap di Myanmar berada di kawasan yang dikuasai pemberontak. Sehingga, untuk membebaskan mereka membutuhkan waktu lebih lama. Baca selengkapnya: 11 WNI asal Sukabumi disekap di wilayah pemberontak Myanmar, Kemenlu minta ini

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dena Ramadhan, keponakan dari salah seorang warga Sukabumi yang disekap yang berinisial S warga Kecamatan Kebonpedes, mengungkap kondisi memprihatinkan yang dialami pamannya di Myanmar. Baca selengkapnya: Warga Kabupaten Sukabumi disekap di Myanmar bertambah jadi 11 orang

Baca Juga :  4 Wanita Sukabumi Terlibat Sindikat Perdagangan Orang ke Timur Tengah

Menurut Dena, S tidak hanya disekap, namun juga jarang mendapat makan. Bahkan, jika melakukan kesalahan sedikit saja, gajinya langsung dipotong.

Ditambahkan Dena, pihak keluarga tidak bisa setiap waktu berkomunikasi dengan S karena selalu diawasi. Andaipun bisa berkomunikasi, tidak bisa lebih dari 15 menit.

“Bulan lalu, dari sana menelpon sambil menangis karena ingin pulang. Katanya, sudah tidak betah di sana karena disekap lalu diperlakukan tidak manusiawi, makan juga jarang. Gaji juga dipotong kalau melakukan kesalahan,” ungkap Dena.

Berita Terkait:

Ilustrasi judi online - Istimewa
Ilustrasi judi online – Istimewa

Dena mengungkap bahwa S awalnya berangkat dengan tujuan Thailand, sebelum Lebaran Idul Adha lalu. Ketika masih berada di Thailand, S mengaku baik-baik saja.

Baca Juga :  Gunakan Visa Umrah, Wanita Sukabumi Dijual ke Timur Tengah

“Saat di Thailand sempat berkomunikasi dan berjalan lancar. Namun, sebulan kemudian mulai putus komunikasi,” katanya.

“Baru sekira dua bulan di sana, S menelepon ke keluarga dan bilang ada di Myanmar. Kabarnya, mereka kerja sebagai scammer online,” tambah Dena.

Baca Juga:

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, S merupakan salah satu dari 11 orang warga Sukabumi yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.

Mereka dijanjikan bekerja sebagai admin kripto di Thailand dengan gaji besar, namun mereka kemudian dibawa ke wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar, dan dipekerjakan sebagai scammer online.

Adapun, ke-11 orang tersebut berasal dari Desa Kebonpedes, Desa Jambenenggang, Desa Cipurut dan Desa Cireunghas, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Baca selengkapnya: Warga Kabupaten Sukabumi disekap di Myanmar bertambah jadi 11 orang

Berita Terkait

7 pemuda akan berebut Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, ini sosoknya
Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor
19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang
8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi
Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah
Anggota DPRD tantang Bupati Sukabumi tembus kemacetan Cibadak tanpa pengawalan
Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi ingatkan soal keberpihakan anggaran
Ngeri! Ibu dan anak di Kota Sukabumi disiram air keras saat naik motor

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:11 WIB

7 pemuda akan berebut Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, ini sosoknya

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:09 WIB

Terlibat prostitusi online tarif Rp175 ribu, remaja asal Sukabumi diamankan di Bogor

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:35 WIB

19 pelajar bandel asal Sukabumi yang masuk barak militer dapat jatah Rp6,6 juta per orang

Rabu, 7 Mei 2025 - 19:55 WIB

8 PK KNPI Dapil 2 tunda rekomendasi ke balon Ketua DPD Kabupaten Sukabumi

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:35 WIB

Dukung TMMD ke-124, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Wujud sinergi bangun daerah

Berita Terbaru

Razia truk AMDK AQUA - Istimewa

Regulasi

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB