Termasuk Pantai Selatan Sukabumi, BMKG: 26 Provinsi di Indonesia Rawan Tsunami

- Redaksi

Selasa, 10 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi tsunami. l Istimewa

Foto ilustrasi tsunami. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan setidaknya ada 26 provinsi di Indonesia yang rawan dihantam tsunami. Dengan tingkat beragam, tinggi hingga sedang.

Baca Juga: Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jawa Setinggi 34 Meter, Ini Sebabnya Menurut Pakar

Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang rawan gempa bumi dan tsunami. Menurut BMKG, keberadaan tiga lempeng tektonik aktif di dunia bertemu di Indonesia sebagai pemicu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BMKG menegaskan, dengan tren peningkatan kejadian gempa bumi, upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana menjadi sangat penting.

Namun, ketersediaan sirene di berbagai daerah di Indonesia masih terbatas. Dan, sebagian besar sirene tersebut dalam kondisi kurang baik atau rusak. Padahal, sirene menjadi salah satu perangkat vital dalam penyebaran peringatan dini kepada masyarakat.

“Salah satu elemen penting dalam mitigasi bencana adalah pengembangan sistem diseminasi peringatan dini dan perintah evakuasi yang efektif,” tulis BMKG dalam keterangan di situs resmi, dikutip Selasa (10/10/2023).

Karenanya, BMKG meluncurkan Sirene Evakuasi Multihazard atau SEMAR. Di mana, sosialisasi dan commissioning test dilakukan di Kulon Progo, DI Yogyakarta. Yang dilakukan bersama perwakilan pemerintah daerah, BUMN, TNI, dan juga Polri.

Baca Juga :  Intip Foto-foto Keindahan Pantai Keusik Urug, Sorga Tersembunyi di Tegalbuleud Sukabumi

“SEMAR bukan sekadar sirene biasa. Perangkat ini dilengkapi dengan teknologi radio canggih yang memungkinkan pengiriman peringatan dini dan perintah evakuasi secara efektif kepada masyarakat dalam radius yang luas,” kata BMKG.

“Peluncuran SEMAR, diharapkan akan ada peningkatan signifikan dalam kemampuan sistem peringatan dini di wilayah yang rawan gempa dan tsunami,” lanjutnya.

Baca Juga: Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jawa Setinggi 34 Meter, Ini Sebabnya Menurut Pakar

Adapun, hasil pengembangan dari Stasiun Geofisika Sleman, DI Yogyakarta ini diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah menuju target zero victim menghadapi bencana gempa dan tsunami.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, peringatan dini merupakan faktor yang sangat penting dalam penanganan bencana alam. Untuk itu, katanya, BMKG terus melakukan penguatan sistem peringatan dini multibencana.

“Tak hanya meng-upgrade teknologi yang dimiliki, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM (sumber daya manusia), namun juga membangun dan menguatkan kerja sama dengan media guna percepatan penyebaran informasi peringatan dini kepada masyarakat luas, terutama di daerah 3 T (terdepan, terpencil, tertinggal),” katanya, Jumat (6/10/2023).

Saat menghadiri Diskusi Panel di Markas PBB, New York, AS pada 20 September 2023 lalu, Dwikorita menyebut, Indonesia memiliki banyak sekali ancaman bencana alam.

Baca Juga :  Asyik Selfie, Wisatawan asal Bandung Nyaris Tewas di Pantai Karanghawu Sukabumi

Baca Juga: BMKG: Ada Ancaman Gempa Bumi Picu Tsunami Besar di Selatan Jawa

Menurut Dwikorita, sistem peringatan dini yang efektif dan handal harus didukung pemahaman masyarakat akan risiko bencana yang dihadapi serta cara penyelamatan diri secara mandiri, cepat dan tepat.

“Ini harus dilengkapi dengan sistem deteksi dini berdasarkan monitoring secara sistematis – berkelanjutan dan prediksi akurat terhadap perkembangan fenomena bahaya oleh lembaga yang berwenang,” kata Dwikorita.

“Pekerjaan rumah terbesar Indonesia dan banyak negara adalah memastikan masyarakat dan seluruh pihak paham dan mengerti bahaya apa yang mengancam mereka. Dan, mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri, jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” pungkasnya.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, warga di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, wajib selalu waspada. Setidaknya ada 7 provinsi yang sudah diprediksi akan diterpa musibah bencana Alam berupa gempa bumi dan tsunami. Baca lengkap: Waspada Warga Sukabumi, Jabar dan 6 Provinsi Ini Terancam Tsunami Setinggi 34 Meter

Karenanya, dari 7 provinsi tersebut, ada beberapa kabupaten tertentu yang harus antisipasi bahaya yang tidak diketahui kapan akan terjadi.

Terlepas apakah prediksi gempa bumi dan tsunami ini akan benar-benar terjadi atau tidak, harus tetap waspada dan mempersiapkan kemungkinan terburuk.

Berita Terkait

Propaganda dukung UU TNI libatkan anak-anak dikritik BEM UNS
Mobil luar daerah beroperasi di Sukabumi, gratis biaya mutasi dan pajak 2025
Jadi modern open zoo, Kebun Binatang Bandung kini dikelola bos Taman Safari Indonesia
Pemprov Jawa Barat siapkan sistem lamaran kerja online, CV dibuat jika diterima dan tanpa antrean
Ajudan Kapolri pukul kepala jurnalis foto: Kalian pers saya tempeleng satu satu
Kades dan lurah di Sukabumi wajib tahu, desa yang kotor tak akan dapat bankeu
Warga Ujunggenteng Sukabumi akan dilayani ambulans udara dan laut
Dedi Mulyadi minta Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus usut kasus kades minta THR

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 06:19 WIB

Propaganda dukung UU TNI libatkan anak-anak dikritik BEM UNS

Selasa, 8 April 2025 - 13:00 WIB

Jadi modern open zoo, Kebun Binatang Bandung kini dikelola bos Taman Safari Indonesia

Senin, 7 April 2025 - 13:00 WIB

Pemprov Jawa Barat siapkan sistem lamaran kerja online, CV dibuat jika diterima dan tanpa antrean

Senin, 7 April 2025 - 01:00 WIB

Ajudan Kapolri pukul kepala jurnalis foto: Kalian pers saya tempeleng satu satu

Senin, 7 April 2025 - 00:44 WIB

Kades dan lurah di Sukabumi wajib tahu, desa yang kotor tak akan dapat bankeu

Berita Terbaru