sukabumiheadline.com – Sejumlah daerah di Jawa Barat yang berdekatan, seperti Bogor dan Bandung tidak memiliki destinasi wisata selengkap Sukabumi. Selain gunung, setu, dan air terjun, kabupaten terluas di Tatar Pasundan ini pun memiliki pantai.
Karenanya warga kedua daerah tersebut yang ingin menikmati suasana pantai, mereka lebih memilih pantai selatan Sukabumi dan Cianjur.
Bahkan tidak hanya Bogor dan Bandung, warga Kota dan Kabupaten Sukabumi yang tinggal di wilayah utara pun selalu menjadikan pantai dalam list kunjungan saat musim liburan tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, alih-alih menikmati perjalanan menuju tempat wisata, ketika musim libur panjang jalanan berubah menjadi “neraka” kemacetan. Wisatawan stres, warga Sukabumi hanya menyaksikan kemacetan sambil scroll media sosial.
Rekomendasi artikel: 5 kesan negatif berwisata ke Sukabumi menurut wisatawan luar daerah
Alhasil, penyebab utama yang sering membuat jengkel wisatawan dari luar daerah ketika berkunjung ke Sukabumi adalah kemacetan parah di jalur menuju dan dari tempat wisata, terutama saat libur panjang atau akhir pekan.
Berikut 5 rangkuman alasan spesifik yang menjadi sumber kejengkelan wisatawan ketika berkunjung ke Sukabumi, dirangkum dari catatan sukabumiheadline.com, Jumat (28/11/2025).
1. Waktu tempuh yang tidak menentu
Meskipun jarak Jakarta-Sukabumi relatif dekat (sekitar 112 km), perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2-3 jam melalui jalan tol bisa memakan waktu hingga 9 jam atau lebih karena kemacetan.
2. Titik kemacetan kritis

Walaupun sudah bisa dijangkau dengan akses via Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi), namun neraka kemacetan itu sudah menanti wisatawan di Exit Toll Bocimi Seksi 2, di Kampung Pangadegan, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda.
Antrean kendaraan yang mengular panjang sering terjadi di titik-titik tertentu seperti di pintu keluar Tol Bocimi Parungkuda dan jalur arteri Sukabumi-Bogor, tepatnya di pertigaan Cibadak dan Cikidang arah Palabuhanratu. Baca selengkapnya: Waspada macet jalur Bogor-Sukabumi, bukan hanya Exit Toll Bocimi Seksi 2
3. Volume kendaraan yang membludak

Peningkatan drastis volume kendaraan, terutama wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya yang ingin berlibur ke objek wisata seperti Palabuhanratu atau Ujunggenteng, menyebabkan kepadatan lalu lintas yang luar biasa.
Baca Juga: Digetok Pungli, Pria Ini Mengaku Kapok Piknik ke Tempat Wisata di Sukabumi
4. Masalah keamanan di pantai

Beberapa insiden wisatawan, termasuk dari Jakarta, hilang atau terseret ombak di pantai-pantai Sukabumi dapat menimbulkan kekhawatiran dan kejengkelan terkait keselamatan di objek wisata. Baca selengkapnya: 5 Fakta Wisatawan Bogor Tenggelam di Pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi
5. Kondisi infrastruktur dan bencana alam

Di sisi lain, meskipun volume kendaraan tidak padat, wisatawan kerap dibikin jengkel dengan infrastruktur jalan rusak. Baca selengkapnya: Jalan rusak dan fasilitas kumuh, ormas JTM bubarkan Pos Retribusi Pantai Minajaya Sukabumi
Terlebih, untuk sejumlah kecamatan yang rawan bencana alam seperti tanah longsor, tanah bergerak, hingga kondisi jalan yang kurang optimal dapat memperparah aksesibilitas dan mengurangi kenyamanan perjalanan.
Secara umum, masalah logistik dan waktu perjalanan akibat lalu lintas yang padat menjadi frustrasi terbesar bagi pengunjung dari ibu kota yang mencari liburan yang santai.
Untuk informasi, banyak wisatawan juga memberikan kesan positifnya setelah berlibur ke Sukabumi. Baca selengkapnya: Bikin bangga, begini 5 kesan diingat wisatawan setelah berkunjung ke Sukabumi









