5 Alasan Wanita Sukabumi Lebih Memilih jadi Buruh Pabrik

- Redaksi

Senin, 5 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demo buruh Sukabumi. l sukabumiheadline.com

Demo buruh Sukabumi. l sukabumiheadline.com

SUKABUMIHEADLINE.com l Profesi buruh pabrik masih mendominasi di Kabupaten Sukabumi. Upah yang menjanjikan serta serapan tenaga kerja yang cukup besar menjadi salah satu alasan mengapa orang lebih memilih menjadi buruh atau karyawan pabrik.

Dikutip dari data Silent Center Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, terhitung ada 6.000 tenaga kerja pria dan 18.668 tenaga kerja wanita di sektor formal. Ya, pekerja wanita masih mendominasi di Kabupaten Sukabumi ketimbang kaum pria.

sukabumiheadline.com mewawancarai beberapa buruh wanita dan menanyakan apa yang menjadi alasan mereka lebih memilih bekerja menjadi buruh pabrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain alasan ekonomi, ternyata masih ada faktor lain yang menyebabkan wanita memilih jadi buruh pabrik. Berikut ulasannya.

1. Pendidikan

Taraf pendidikan rendah menjadi salah satu alasan wanita Sukabumi memilih menjadi buruh pabrik. Vika Liana (28 tahun) buruh asal Cidahu, Kabupaten Sukabumi menyebut, bekerja sebagai buruh pabrik tidak membutuhkan syarat jenjang pendidikan dan keahlian khusus.

“Memang tidak semua, tapi kebanyakan buruh pabrik pendidikannya rendah. Orang yang pendidikan rendah sulit mendapat pekerjaan selain jadi buruh pabrik. Tetapi kalau punya keahlian menjahit bisa saja diterima kerja jadi buruh pabrik garmen,” kata Vika kepada sukabumiheadline.com.

2. Usia

Baca Juga :  Maling Motor yang Nyaris Beruntung di Cicurug Sukabumi

Faktor usia juga menjadi alasan wanita memilih menjadi buruh pabrik. Karena ketika usia seseorang sudah melewati batas ambang produktif sebagai pekerja, maka ia sulit untuk mencari pekerjaan lain. Pilihan terakhir adalah menjadi buruh pabrik.

“Makanya sering kita lihat, buruh perempuan mau yang usia produktif sampai yang sudah berumur di pabrik itu ada. Tapi kebanyakan memang perempuan yang usianya masih produktif,” sambung Vika.

3. Lokasi

Tempat bekerja yang dekat dengan rumah sudah pasti menjadi daya tarik tersendiri untuk kaum hawa memilih jadi buruh pabrik. Jika lokasinya dekat dengan rumah, bisa memangkas biaya transportasi. Meski tak sedikit juga yang lokasinya jauh dengan rumah lebih memilih ngontrak atau indekos.

Dewi Lestari (32) salah seorang buruh wanita asal Parungkuda, Kabupaten Sukabumi mengaku tempat tinggalnya dengan pabrik membawa keuntungan tersendiri.

“Subuh bangun, masak sarapan untuk keluarga. Terus berangkat pagi cukup jalan kaki dan kalau tidak lembur pulang ke rumah sore. Masih bisa urus-urus keluarga. Yang rumahnya dekat pabrik cukup menguntungkan, karena warga sekitar pabrik kan harus diprioritaskan untuk diterima kerja,” kata Dewi.

Baca Juga :  Innalillahi, Mau Cari Nafkah di Pasar Warga Cisaat Sukabumi, Puloh Tewas Dibacok

4. Tanggungan Keluarga

Alasan selanjutnya wanita lebih memilih jadi buruh pabrik ternyata ingin membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Gaji atau upah buruh yang seringkali mengikuti UMR atau UMK disebut mampu menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Beruntung bagi buruh wanita yang suaminya bekerja. Namun, bagi yang suaminya tidak bekerja, mau tidak mau dia harus berusaha menghidupi keluarganya,” sambung Dewi.

5. Persaingan Ketat

Semakin banyaknya lulusan baru dengan jenjang pendidikan tinggi menjadi alasan wanita dengan pendidikan rendah memilih menjadi buruh pabrik. Ditambah dengan kurangnya kemampuan yang dimiliki.

Persaingan ketat membuat para wanita ini tak bisa memilih hal lain kecuali menjadi buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kurangnya kesempatan mereka untuk mengembangkan diri juga menjadi alasan utama.

Disclaimer: Ada lebih dari 5 alasan mengapa wanita memilih menjadi buruh pabrik. Namun, redaksi sukabumiheadline.com memilih 5 alasan paling umum. Selain itu, tulisan ini tidak berarti mewakili seluruh buruh pabrik wanita.

Berita Terkait

Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu
Warga Sukabumi lebih banyak habiskan uang untuk rokok dari pada nasi
Pembangunan kilang minyak Sukabumi masuk Proyek Prioritas HKEN 1 juta barel
Menghitung produksi daging dan telur menurut jenis ternak di Sukabumi
Berlaku besok, begini suara pelajar Sukabumi soal jam masuk 06.30 dan 5 hari sekolah
Menghitung angka kelahiran di Kota Sukabumi 4 tahun terakhir
Kronologi perusakan rumah singgah di Cidahu Sukabumi, KDM: Saya kawal proses hukumnya
356.638 pengidap HIV baru di Indonesia, di Sukabumi 327 HIV/Aids

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 02:30 WIB

Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu

Rabu, 6 Agustus 2025 - 03:44 WIB

Warga Sukabumi lebih banyak habiskan uang untuk rokok dari pada nasi

Rabu, 30 Juli 2025 - 04:09 WIB

Pembangunan kilang minyak Sukabumi masuk Proyek Prioritas HKEN 1 juta barel

Rabu, 23 Juli 2025 - 10:00 WIB

Menghitung produksi daging dan telur menurut jenis ternak di Sukabumi

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:01 WIB

Berlaku besok, begini suara pelajar Sukabumi soal jam masuk 06.30 dan 5 hari sekolah

Berita Terbaru

Hukum

Kibarkan bendera One Piece bukan tindak pidana

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:02 WIB