Pria Asal Karanganyar Merantau ke Sukabumi untuk Jualan Tanaman Hias

- Redaksi

Minggu, 11 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Winarto, penjual tanaman hias di Jalan Alternatif Nagrak Desa Balekambang, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi

Winarto, penjual tanaman hias di Jalan Alternatif Nagrak Desa Balekambang, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi

sukabumiheadline.com l NAGRAK – Winarto (43 tahun) kini dikenal sebagai seorang penjual tanaman hias di Jalan Alternatif Nagrak Desa Balekambang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, perantau asal Karanganyar, Jawa Tengah ini menjual aneka ragam tanaman hias. Di antaranya mawar, anggrek, bougenvile, macam palem, anyelir, aster, melati cina, kembang gaya dan lain sebagainya.

Tahun 2003 lalu Winarto menikahi Ai Sugianti yang merupakan warga asli Nagrak. Sebelum membuka kios tanaman hias, ia sempat berjualan material bangunan seperti batu dan pasir.

“Kalau untuk bibit tanaman saya dapat dari Majalengka, Cipanas Cianjur, hingga dari Bogor. Yang beli ada yang datang ke kios, atau bisa diantar juga,” kata Winarto kepada sukabumiheadline.com.

Winarto bercerita, awal mula ia datang ke Cicurug, Sukabumi dengan mengawali pekerjaan sebagai pelayan toko di Pasar Cicurug tahun 1997 silam.

Karena bosan jadi pegawai, ia memutar otak hingga akhirnya membuka usaha kecil-kecilan berjualan ayam crispy di Pasar Labora Cibadak.

Baca Juga :  Fira Firliana Yuni, dari Cisaat Sukabumi Raih Medali PON XX Papua

Dari hasil tabungan dan ketekunannya selama lima tahun, ia akhirnya bisa membeli lahan yang semula ia sewanya hingga dijadikan kios tanaman hias.

“Dulu ketika harus mengantarkan pesanan ke konsumen, harus sewa mobil. Sekarang Allhamdulillah sudah punya kendaraan sendiri dan tiga orang karyawan,” imbuhnya.

Selain menjual tanaman hias, Winarto juga memproduksi pupuk kompos dari campuran sekam. Sayangnya usaha Winarto cukup terdampak pandemi Covid-19.

“Sebelum pandemi penghasilan per hari di kisaran Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Namun sekarang menurun sampai 50 persen. Ya, mudah-mudahan saja setelah pandemi berakhir saya bisa kembali berjualan normal,” pungkas Winarto.

Berita Terkait

Pemerintah mau hapus triliunan tunggakan iuran BPJS Kesehatan
Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Camilan kreasi difabel asal Sukabumi ekspor ke luar negeri, dipuji Menteri UMKM
Pertamina Patra Niaga tetapkan beli elpiji 3 kg pakai QRIS ini kelebihannya
Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi
Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026
Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI
Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:19 WIB

Pemerintah mau hapus triliunan tunggakan iuran BPJS Kesehatan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:57 WIB

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 02:29 WIB

Camilan kreasi difabel asal Sukabumi ekspor ke luar negeri, dipuji Menteri UMKM

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:54 WIB

Doyan ngebut dan ongkos semaunya, ini pengakuan sopir Colt Bogor-Sukabumi

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026

Berita Terbaru

Pembayaran iuran di loket Kantor BPJS Kesehatan Sukabumi - Istimewa

Regulasi

Pemerintah mau hapus triliunan tunggakan iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 11 Okt 2025 - 07:19 WIB

Regulasi

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:57 WIB