Kisah tragis dan sejarah kebun binatang yang pernah ada di Sinagar Sukabumi

- Redaksi

Sabtu, 7 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Si Toekoe penghuni kebun binatang yang pernah ada di Sinagar Sukabumi dan Eduard J. Kerkhoven - Istimewa

Si Toekoe penghuni kebun binatang yang pernah ada di Sinagar Sukabumi dan Eduard J. Kerkhoven - Istimewa

sukabumiheadline.com – Siapa sangka ternyata Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pernah memiliki kebun binatang. Keberadaan tepatnya di Desa Sinagar, Kecamatan Nagrak.

Ketika itu, Sinagar menjadi percontohan “Desa Jawa” (Java Villages) yang ditampilkan dalam pameran di Chicago (AS) tahun 1893 dan di Paris pada 1899 (peresmian Menara Eiffel).

Eduard J. Kerkhoven, pemilik perkebunan teh yang kaya raya mengembangkan Sinagar menjadi daerah yang sangat makmur dengan pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Banyak tokoh dunia datang berkunjung dan dibuat takjub dengan keindahan Sinagar. Baca selengkapnya: Terbesar di dunia, mengenang masa kejayaan Perkebunan Teh Sinagar Sukabumi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perkebunan Teh Sinagar, Nagrak, Kabupaten Sukabumi
Terbesar di dunia, mengenang kejayaan Perkebunan Sinagar Nagrak Sukabumi – Istimewa

Kerkhoven juga berinisiatif membuat kebun binatang untuk hiburan para bangsawan Eropa yang berkunjung. Hampir semua binatang yang ada merupakan hasil berburu bersama tamu-tamunya dari Benua Biru.

Namun, tidak semua binatang yang Kerkhoven buru diawetkan. Sebagian hewan dia tangkap dan dipelihara di sebuah kebun binatang kecil yang cukup lengkap. Hasil berburu tadi menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang berkunjung.

Baca Juga :  Kisah Ustadz asal Pamatutan Sukabumi Dirikan Ponpes di Cianjur, Gratis Belajar, Makan dan Studi Tur

Salah seorang pengunjung “Taman Surga di Sinagar,” seorang pedagang besar dari Inggris bernama Arthur Earle, dalam bukunya berjudul A Month in Java 1899, menggambarkan bagaimana isi kebun binatang tersebut.

Menurut Arthur, hewan-hewan di Sinagar sangat banyak. Hewan liar seperti anjing liar, elang, ular, babi dan monyet bahkan banteng besar dipelihara di dalam kandang.

Sementara itu sejumlah rusa dipelihara di padang rumput yang berpagar. Ratusan burung berbagai jenis dan warna juga ada di sana, termasuk burung beo jinak yang mengucapkan selamat datang.

Selain itu terdapat puluhan kuda yang menjadi kuda balap dan juga dipelihara dengan pejantan yang diimpor dari Inggris. Kuda-kuda ini memang digunakan Kerkhoven selain untuk pengangkutan, juga untuk kuda pacu sebagai kegiatan olahraga yang digemari Kerkhoven selain berburu.

Sekitar 80 kuda yang dipelihara ini, terutama kuda balapnya yang terkenal, sempat menarik minat Pangeran Bernard, Duke of Saxony, serta Von Lerberstein, Pangeran Austria, untuk berkunjung ke Sinagar pada akhir Maret 1888.

Baca Juga :  Sepanjang 2021 734 Pasutri Kota Sukabumi Cerai, 585 Proses Gugatan

Ada gajah di Sinagar

Fakta yang cukup mengherankan sekaligus mengagumkan adalah terdapat satu ekor gajah besar yang mengagumkan para pengunjung yang dinamai si Toekoe.

Ternyata berdasarkan ulasan Bataviaasch Niewsblaad dalam artikel bertajuk De Geschiedenis van de olifant te Sinagar, 14 Februari 1910, gajah tersebut dikirim oleh Gubernur Aceh Besar, Philip Franz Laging Tobias. Namanya diambil dari tokoh yang diperangi sekaligus dikagumi keberaniannya yaitu Teuku (Tuku) Cik Di Tiro.

Baca Juga: Siti Navisyah, Selebgram Cantik Asal Sukabumi Penakluk Gunung

Sayangnya pasca Kerkhoven meninggal tahun 1905, si Toekoe ini sering mengamuk dan akhir hidupnya kemudian ditentukan oleh sebutir peluru karena dinilai sudah membahayakan warga.

Kisah tragisnya diulas di beberapa koran seperti De Preanger-bode pada 19 Februari 1910 dan De Locomotief sehari sesudahnya dengan judul hampir sama: Si Toekoe die Brandal (Tuku Sang Berandalan).

Bahkan, hingga saat ini masih tersisa tempat pemandian gajah tersebut di sekitar sungai yang disebut Paragajen.

Tulisan disarikan dari: Lima fakta sejarah Sinagar (Nagrak) bikin wow gen SukabumiXYZ

Berita Terkait

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam
Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang
Adab dan doa memasuki bangunan tak berpenghuni menurut Islam
Jenis, syarat dan hukum mewakilkan wali nikah melalui chatting atau video call dalam Islam
Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik
Mengenal ulama asal Spanyol dan kitab Alfiyah Ibnu Malik buku syair berirama tata bahasa Arab
Kisah haru Marsha Timothy mantap memeluk Islam
Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 02:30 WIB

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:30 WIB

Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang

Minggu, 5 Oktober 2025 - 00:59 WIB

Adab dan doa memasuki bangunan tak berpenghuni menurut Islam

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:18 WIB

Jenis, syarat dan hukum mewakilkan wali nikah melalui chatting atau video call dalam Islam

Jumat, 26 September 2025 - 03:54 WIB

Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik

Berita Terbaru

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB

SDN Suradita Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com

Headline

Ribuan ruang kelas SD di Kabupaten Sukabumi rusak

Rabu, 8 Okt 2025 - 01:19 WIB