Menikmati sensasi menawan naik KA Panoramic dari Stasiun Gambir ke Sukabumi

- Redaksi

Senin, 16 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Naik KA Panoramic dari Gambir ke Sukabumi - Istimewa

Naik KA Panoramic dari Gambir ke Sukabumi - Istimewa

sukabumiheadline.com – Wilayah Jawa Barat dikenal memiliki pemandangan alam yang menawan. Tak heran jika Jalan Tol Cisuka (Ciawi-Sukabumi) menjadi salah satu jalur tol dengan pemandangan yang indah. Baca selengkapnya: Kena Prank se-Indonesia, Salah Kaprah Jalan Tol Bocimi Warga Sukabumi Wajib Tahu Sejarahnya

Melintasi jalur ini, para penumpang KA disajikan pemandangan alam berupa area persawahan, sungai, gunung dan perkampungan penduduk.

Lantas, bagaimana rasanya jika menikmati perjalan dari Jakarta ke Sukabumi dengan menggunakan Kereta Api (KA) Panoramic? KA dengan rangakaian gerbong yang didesain sebagai KA pariwisata, agar para penumpang bisa memandang ke segala penjuru dengan nyaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IMG 20240916 000318
Naik KA Panoramic dari Gambir ke Sukabumi – Istimewa

Pelesiran dengan KA Panoramic Gambir-Sukabumi

Pada Rabu (11/9/2024), PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) menggelar perjalanan kereta luar biasa (KLB) dari Gambir ke Sukabumi. Kegiatan pelesiran tersebut dilakukan dalam rangka hari jadi ke-15 anak usaha PT KAI tersebut.

Perjalanan menyuguhkan sejumlah pengalaman menarik bagi penumpang. Mulai dari cerita sejarah kereta, karaoke, hingga dining on train.

Menurut Direktur Utama KAI Wisata Hendy Helmy, KAI Wisata sudah berdiri sejak tahun 2009. Selama ini, pihaknya melayani perjalanan wisata untuk individu maupun kelompok yang menggunakan kereta api sebagai transportasi utama.

Layanan tersebut didukung angkutan lanjutan serta penunjang lainnya. Seperti ticketing domestik dan internasional, akomodasi, pengurusan dokumen perjalanan seperti paspor, visa dan asuransi, serta sewa kendaraan perusahaan.

Rekomendasi Redaksi: Dari Bola Api hingga 2 Warga Sukabumi Tewas, Cerita Mistis di Balik Kemegahan Jalan Tol Cisuka

IMG 20240916 000225
Naik KA Panoramic dari Gambir ke Sukabumi – Istimewa

Seperti diketahui, rangkaian gerbong KA Panoramic didesain nyaris terbuka dengan adanya jendela-jendela kaca di bagian atap hingga bagian kanan dan kiri rangkaian untuk mengintip langit dan pemandangan alam selama dalam perjalanan.

Perjalanan kereta dari Gambir dengan tujuan Sukabumi merupakan yang pertama kali dilakukan oleh KA Wisata.

Baca Juga :  Jalan Tol Bocimi KM 64 longsor, lalu lintas dialihkan ke Jalan Nasional

“Ini adalah momen di mana kita mengapresiasi terhadap apa yang telah diberikan kepada masyarakat. Kita berjalan dengan tujuh rangkaian. Satu gerbong dining on train, satu tematik Bali, satu panoramic, dan empat priority,’’ tutur Hendy Helmy dikutip sukabumiheadline.com dari laman resmi perusahaan, Senin (16/9/2024).

Baca Juga: 

KA Panoramic - KAI
KA Panoramic – KAI

Hendy mengatakan, jalur Stasiun Gambir menuju Stasiun Sukabumi kini tidak bisa digunakan secara umum, karena hanya bisa ditempuh dengan kereta listrik menuju Bogor. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan KA Pangrango relasi Bogor–Sukabumi.

’’Kalau saya tidak salah dengar ya perjalanan kereta api awalnya memang dibangun pertama itu dari Jakarta menuju Bandung itu di sini (via Sukabumi – red),’’ ungkapnya.

Namun, setelah beberapa kali terjadi peristiwa tertentu, akhirnya jalur tersebut mulai ditinggalkan. Mengingat sejarahnya, jelas Hendy, melakukan perjalanan dengan menggunakan jalur Gambir–Sukabumi akan terasa istimewa. Baca selengkapnya: Dulu Bernama Ciheulang, 5 Catatan Sejarah Kota Cibadak Sukabumi Sejak Zaman Purba

’’Untuk panorama, sebenarnya bisa menghidupkan kembali jalur Jakarta–Bandung sebagai alternatif jalur melalui Sukabumi. Saya lihat jalur-jalur Sukabumi, ini tidak kalah menarik dengan jalur yang sudah ada saat ini karena lihat pemandangan air dan lain-lainnya cukup bagus untuk kita bisa explore, sebagai tempat tujuan wisata atau perjalanan wisata,’’ harap dia.

Baca Juga:

KA Panoramic - KAI
KA Panoramic – Istimewa

Sementara, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI akan terus melakukan inovasi untuk melakukan transformasi layanan kereta api. Karenanya, ia mengaku pernah mengajak sejumlah pejabat perusahaan kereta api luar negeri ke Indonesia menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB).

Baca Juga :  Pemerintah Setop Proyek Strategis Nasional Jalan Tol, Bagaimana Nasib Bocimi Seksi 3?

’’Saat itu kami perlihatkan konektivitas kereta api sekaligus berbagai model kereta atau gerbong. Dari dining on train, panoramic, dan kereta wisata. Mereka mau belajar lho ke KAI,’’ katanya.

Didiek menambahkan, teknologi perkeretaapian di Indonesia secara kualitas tidak kalah dari Eropa. Dari mulai bangunan stasiun, lokomotif dan gerbong, hingga kebersihan. ’’Malahan toilet-toilet kereta di Eropa itu berbayar. Indonesia gratis,’’ sebutnya.

Untuk itu, Didiek berani menargetkan jumlah penumpang kereta pada 2024 mampu mencapai lebih dari 450 juta orang. Hingga saat ini, jumlah penumpang asal mancanegara sudah mencapai lebih dari 450 ribu orang.

Baca Juga: 

KA Wisata 

IMG 20240916 000801
Naik KA Panoramic dari Gambir ke Sukabumi – Istimewa

Untuk informasi, rangkaian gerbong KA Wisata terdiri dari gerbong Dining on Train, kereta wisata Tematik Bali, Panoramic dan Priority.

Gerbong Dining on Train memiliki kapasitas 16 orang dengan model kursi berbeda dibanding kereta penumpang lainnya. Kursi-kursi penumpang didominasi warna biru dengan ukuran lebih besar layaknya kursi-kursi di Eropa.

Sementara, dinding gerbong terdapat lampu-lampu ala Eropa yang membuat terkesan mewah dan elegan. Selain itu, terdapat meja bar di tengah gerbong. Tata letak itu memudahkan penumpang untuk memesan makanan.

Sedangkan gerbong Tematik Bali, memiliki desain ruangan dan ukiran khas Pulau Dewata. Kursinya didesain semacam sofa. Penumpang pun merasa berada di ruang tamu yang besar. Selain itu, terdapat ruang khusus seperti kereta zaman dulu dengan kapasitas empat orang dan di tengahnya terdapat meja.

Kemudian di Panoramic, gerbong ini memang didesain agar penumpang bisa menikmati pemandangan selama perjalanan kereta api. Dari mulai bagian atap hingga dinding, nyaris full kaca tembus pandang.

Untuk gerbong Piority, memiliki kelebihan dalam hal hiburan, di mana setiap orang menikmati satu layar kecil di hadapannya, layaknya kursi Kelas Bisnis di pesawat terbang. Selain itu, terdapat dua layar besar di setiap ujung gerbong.

Berita Terkait

Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker
Daftar 30 film dibintangi Fedi Nuril, ungkap pengalaman syuting di Sukabumi
Beauty Influencer berdarah Sukabumi ini mengaku lega resmi jadi janda
Tren busana Muslim 2026, koko slim-fit perpaduan kenyamanan dan gaya
Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka
Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan
Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun
7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:12 WIB

Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:17 WIB

Daftar 30 film dibintangi Fedi Nuril, ungkap pengalaman syuting di Sukabumi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 02:27 WIB

Beauty Influencer berdarah Sukabumi ini mengaku lega resmi jadi janda

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:46 WIB

Tren busana Muslim 2026, koko slim-fit perpaduan kenyamanan dan gaya

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:21 WIB

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka

Berita Terbaru

Ilustrasi anak jalanan dan lansia - sukabumiheadline.com

Nasional

Anak jalanan dan lansia bakal dapat makan bergizi gratis

Minggu, 7 Des 2025 - 00:01 WIB