Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara

- Redaksi

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Yammy Babeh merupakan merek usaha olahan keripik singkong khas Sukabumi. Didirikan oleh sepasang suami istri bernama Ade Soelistyowati dan Sahroni, dan kini kapasitas produksi per bulannya sudah mencapai 6.000 hingg 7.000 pcs.

Bisnis wanita yang biasa dipanggil Bunda Elis ini berawal dari April 2016 di Jl. Sukajaya Ex Kav Alam Raya RT 007/003, Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Produk-produk dari Yammy Babeh diolah secara higienis dan dibuat dari bahan baku singkong perkebunan para petani Sukabumi. Oleh karena itu, tak hanya memiliki rasa yang lezat, namun Yammy Babeh juga memiliki dampak besar bagi pemberdayaan petani, khususnya petani wanita di Sukabumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selanjutnya, keripik yang dibandrol dengan harga Rp8.500 – Rp15.000 ini juga terjamin kualitasnya, karena telah memiliki sertifikat NIB, halal, PIRT Halal Barcode dan telah diekspor ke supermarket-supermarket di Vancouver, Kanada.

Selain itu, Yammy Babeh juga bisa dinikmati warga Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, hingga Republik Dominika.

Kisah tragis berbuah manis Bunda Elis, dari terlilit utang hingga ekspor ke 5 negara

Bunda Elis memberikan arahan kepada karyawannya yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pelajar SMK scaled
Bunda Elis saat mengikuti pelatihan (atas), dan memberikan arahan kepada karyawannya yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pelajar SMK (bawah) – Istimewa

Seorang perempuan paruh baya, Bunda Elis panggilannya, membuktikan bahwa siapa saja bisa menjadi pelaku usaha. Perlahan tapi pasti, bisnis Bunda Elis dalam bidang jualan kripik singkong kini sudah terbilang sukses. Bagaimana tidak, bisnis kripik singkong Bunda Elis hingga kini sudah dijual ke penjuru Indonesia serta ke berbagai negara.

Bahkan, Bunda Elis memenangkan beberapa penghargaan dalam negeri, seperti Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 kategori kuliner dan juara II Wirausaha Muda Pemula (WMP) 2019 kategori kuliner dari Kemenpora.

Tentu saja, semua itu tak didapatkan dengan jalan yang mudah. Dalam membangun bisnis bertajuk kripik singkong Krispy Yummy Babeh, Bunda Elis menemukan banyak rintangan, mulai dari terlilit utang hingga menderita sakit parah.

Baca Juga :  Inspiratif, Siswa SMA Lunasi Utang Rp1,3 Miliar Hanya dengan Jualan Keripik Jamur Tiram

Cerita kesuksesan itu dimulai saat Bunda Elis mengikuti pelatihan gratis bertajuk Go Digital and Scale-Up with WhatsApp, yaitu sebuah pelatihan gratis yang diadakan di 12 kota di Indonesia yang diadakan oleh WhatsApp -platform messaging milik Facebook- dan UKM Indonesia.

Pelatihan ini membekali Bunda Elis dan ratusan wirausaha lainnya dengan keterampilan digital, termasuk cara memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business.

Saat mengikuti pelatihan itu, Bunda Elis bahkan sampai berjalan ke tepi jalan utama di desanya, di daerah Selabintana, dan duduk berjam-jam di sana.

Itu dilakukan karena hanya di sana tempat di mana Bunda Elis bisa mendapatkan koneksi internet yang stabil untuk mengikuti pelatihan bisnis daring melalui ponselnya tanpa gangguan jaringan.

Keripik singkong Yammy Babeh khas Sukabumi
Keripik singkong Yammy Babeh khas Sukabumi – Jagowan UMKM

Bunda Elis sendiri telah lama menjadi pengguna setia WhatsApp. Aplikasi ini pula yang telah membantunya mengembangkan bisnis keripik singkong yang ia rintis.

Bunda Elis memulai usaha keripik singkong Krispy Yummy Babeh pada tahun 2016 ketika bisnis suaminya bangkrut hingga menyebabkan mereka terlilit utang.

Walau hanya tersisa uang sebesar Rp50.000, mereka menolak untuk menyerah, sebaliknya mereka memutuskan untuk membuat keripik singkong dan dijual di toserba terdekat, di SMP putranya, dan melalui WhatsApp pribadi Bunda Elis.

Tak lama kemudian, usahanya terus berkembang dan ia mulai bergabung dengan beberapa asosiasi UMKM, seperti UKM Indonesia, yang mendatangkan kesempatan berpromosi ke khalayak yang lebih luas melalui WhatsApp.

“Bisnis saya tumbuh perlahan tapi pasti. Baru setelah WhatsApp Business diluncurkan pada tahun 2018, semuanya jadi berkembang lebih cepat, dan bisnis saya pun tumbuh tiga kali lipat,” kata Bunda Elis dengan penuh semangat.

“Saya mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri. Dari situ, saya jadi bisa membeli singkong dari 40 petani lokal di daerah saya, serta mempekerjakan 30 ibu rumah tangga dan 10 siswa sekolah kejuruan di desa saya untuk membantu saya memproduksi keripik singkong,” sambungnya.

Baca Juga :  Resep Praktis Bikin Keripik Gedebog Pisang Kriuk ala Wanita Palabuhanratu Sukabumi

Usaha Bunda Elis berkembang secara pesat sehingga akhirnya dia berhenti menjual produknya secara eceran. Ia mulai menjual secara grosir ke 33 pengecer dan enam distributor di penjuru Indonesia serta negara-negara lainnya.

Seperti yang sudah disinggung di atas, usahanya bahkan membawa Bunda Elis memenangkan beberapa penghargaan dalam negeri, seperti Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 kategori kuliner dan juara II Wirausaha Muda Pemula (WMP) 2019 kategori kuliner dari Kemenpora.

Bunda Elis merasa perkembangan usahanya dapat terwujud berkat adanya kemudahan fitur-fitur yang tersedia di WhatsApp Business. Namun, kala usahanya tengah berkembang dengan pesat, Bunda Elis terserang stroke hingga menyebabkan gangguan pendengaran dan harus menjalani perawatan ekstensif untuk pulih.

“Untungnya, ketika orang menghubungi saya untuk menanyakan tentang produk saya, saya dapat dengan mudah mengirimkan katalog produk saya di WhatsApp, dan dari situ proses transaksi selanjutnya sering kali terjadi sangat cepat. Saya bisa menjalankan bisnis saya dari genggaman tangan saya, hanya dengan beberapa klik,” jelasnya.

Di situasi seperti ini, pandemi COVID-19 memang memengaruhi bisnisnya secara signifikan. Dengan menurunnya pesanan, produksi yang biasanya membutuhkan 40 orang kini hanya membutuhkan kurang dari selusin orang.

Walau demikian, Bunda Elis tetap bersemangat. Setelah mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh WhatsApp dan UKM Indonesia, ia belajar cara-cara baru untuk mengembangkan bisnisnya dan memaksimalkan fitur-fitur WhatsApp Business, ia mengaku optimis situasi akan segera kembali seperti sedia kala.

“Saya bisa bertahan hingga saat ini karena pesanan-pesanan yang tetap saya terima dan pertahankan melalui WhatsApp Business. Saya baru-baru ini mempelajari cara menggunakan fitur label dari pelatihan yang saya ikuti, dan fitur itu telah membantu saya menyortir pesanan yang saya terima,” papar Bunda Elis.

Saya bersyukur memiliki kesempatan untuk berbisnis dan dapat saya jalankan dengan mudah. Semuanya cukup dilakukan melalui ponsel saya,” ucapnya.

Berita Terkait

Wajar Keripik Tempe Kahla Sukabumi ekspor ke luar negeri, ternyata binaan perusahaan besar
Kisah sukses UMKM Karya Winazar Sukabumi tembus pasar internasional
Berani digital lewat Program Kota Masa Depan untuk UMKM Sukabumi naik kelas
Intip Rumah Batik Fractal LPS di Sukabumi, membuat karya seni dengan aplikasi jBatik
Peluang usaha 10 menu takjil lezat berikut harga jualnya
Keripik tempe Kahla, produk UMKM Sukabumi ekspor ke Asia dan Australia raih penghargaan PBB
Peluang usaha untuk warga Sukabumi, pemerintah mau beli minyak jelantah Rp6.000 per liter ada bonus juga
Jual batu akik ke Eropa dan Amerika, pemuda Cikembar Sukabumi raup puluhan juta Rupiah per bulan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 01:49 WIB

Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara

Minggu, 13 April 2025 - 01:33 WIB

Wajar Keripik Tempe Kahla Sukabumi ekspor ke luar negeri, ternyata binaan perusahaan besar

Rabu, 9 April 2025 - 16:00 WIB

Kisah sukses UMKM Karya Winazar Sukabumi tembus pasar internasional

Sabtu, 15 Maret 2025 - 00:01 WIB

Berani digital lewat Program Kota Masa Depan untuk UMKM Sukabumi naik kelas

Rabu, 12 Maret 2025 - 01:00 WIB

Intip Rumah Batik Fractal LPS di Sukabumi, membuat karya seni dengan aplikasi jBatik

Berita Terbaru

Samsung Galaxy Z Flip FE - Samsung

Gadget

Ini lho HP layar lipat Samsung versi murah

Sabtu, 26 Apr 2025 - 17:47 WIB

Ilustrasi kebakaran - Pixabay

Internasional

Israel terbakar hebat!

Sabtu, 26 Apr 2025 - 12:42 WIB

Lakalantas di Sukalarang, Kabupaten Sukabumi - Hery Lukmanulhakim

Peristiwa

Lagi, pemotor jadi korban jalan butut di Sukalarang Sukabumi

Sabtu, 26 Apr 2025 - 02:39 WIB