356.638 pengidap HIV baru di Indonesia, di Sukabumi 327 HIV/Aids

- Redaksi

Rabu, 25 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gejala pengidap HIV/Aids - Ist

Gejala pengidap HIV/Aids - Ist

sukabumiheadline.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV pada 2025. Direktur Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini menyebut, jumlah ini merupakan kumulatif hingga Maret 2025.

Ia mengatakan dari 356 ribu ODHIV tersebut sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan. Sedangkan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.

“Ini mulai dari penemuan kasusnya juga kita masih menjadi tantangan dan tidak jarang ada yang menghilang saat di-follow up. Ini menyebabkan ODHIV hidup dan tahu statusnya itu jadi tidak belum ditemukan 95 persen,” ungkap Ina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, kata dia, untuk mengakhiri epidemi AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030, ada target 95-95-95. Yakni, 95 ODHIV hidup mengetahui status penyakitnya.

Baca Juga: Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi

Kemudian 95 persen diantaranya mengikuti pengobatan AntiRetroViral (ARV), dan 95 persen yang mengikuti pengobatan tersupresi virusnya. “Nah ini tersupresi itu artinya virus orang tersebut tidak menularkan lagi, walaupun virusnya masih ada,” ujarnya.

Selain itu, ada juga target Three Zeroes. Yakni, nol infeksi baru, nol kematian akibat AIDS, dan nol stigma dan diskriminasi.

Ina mengatakan dari 356 ribuan ODHIV yang ditemukan, sebanyak 37 persen adalah populasi kunci seperti lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki (LSL). Berikutnya, Wanita Pekerja Sosial (WPS), pemakai narkoba suntik (penasun), serta waria atau transgender.

Baca Juga :  11 wanita PSK online dari Bogor dikirim ke Sukabumi, 4 idap HIV/Aids

Kemudian 36,7 persen populasi umum populasi umum seperti orang dengan sistem imun rendah. Misalnya karena tuberkulosis, IMS, hepatitis, ibu hamil, dan warga binaan di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Sisanya, kata dia, 10,8 persen populasi khusus seperti calon pengantin, dan 15,3 populasi rentan. Yakni pelanggan pekerja seks, pasangan populasi kunci, dan anak yang ibunya punya HIV/AIDS.

Guna menemukan dan menangani lebih banyak ODHIV serta IMS, pemerintah Indonesia menggalakkan sejumlah upaya. Di antaranya, pencegahan, surveilans, penangangan kasus, serta promosi kesehatan.

Bagi publik, katanya, pencegahan formulanya adalah ABCDE. Yakni abstinence atau tidak melakukan hubungan seksual sebelum waktunya, be faithful atau setia pada pasangan, kondom untuk mitigasi risiko.

“Kemudian no drugs; arena dia juga salah satu pintu masuk penularan, melalui jarum suntik. E adalah education,” katanya. Ia lantas mengajak publik untuk tidak takut memeriksakan diri untuk kesehatannya.

Rekomendasi Redaksi: Penderita TBC di Kabupaten Sukabumi naik 300%, Cibadak terbanyak

Untuk mengurangi stigma dan diskriminasi, pihaknya telah melatih tenaga kesehatan dan mengedukasi publik tentang cara memperlakukan pasien HIV dan IMS. Seperti tentang menjaga kerahasiaan dan privasi.

“HIV, IMS itu bukan masalah moral, tapi itu adalah masalah kesehatan. Seperti kita lihat tadi, itu bisa mengenai semua usia kok, dari 0 sampai lansia, dia bisa mengenai seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Menghitung jumlah pasar, kios, minimarket dan mal di Kabupaten Sukabumi

“Ada, bisa populasi umum juga bisa, populasi yang mungkin. Artinya, semua itu adalah masalah kesehatan. Jadi, kita jangan menghakimi siapapun orangnya,” ujar Ina.

Untuk informasi, HIV adalah virus imunodefisiensi manusia atau virus pelemah kekebalan manusia adalah virus mematikan dari dua spesies lentivirus penyebab AIDS. Virus ini menyerang manusia dengan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.

ODHA baru di Sukabumi

Mengutip data Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Sukabumi 2024, jumlah ODHA baru mencapai hampir 400 jiwa. Sedangkan, jumlah total penduduk adalah 2.828,024 jiwa (data Badan Pusat Statistik/BOS 2025), yang tersebar di 47 kecamatan, 386 desa dan kelurahan.

Adapun di Kabupaten Sukabumi total ada 327 ODHA baru. Dengan demikian, di antara sekira 8.600 orang penduduk Kabupaten Sukabumi, salah satu di antaranya adalah ODHA.

Jumlah di atas merupakan temuan baru, dan tidak termasuk jumlah penderita HIV/Aids sebelum tahun 2024.

Sementara menurut data Dinkes 2024, dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, kecamatan dengan Kasus Baru AIDS atau dihuni ODHA pada 2024 relatif merata. Dari mulai wilayah utara hingga selatan Kabupaten Sukabumi seperti Cicurug, Cibadak, Cisaat, Sukaraja, hingga Palabuhanratu dan wilayah Pajampangan terdapat ODHA.

Berikut daftar 17 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dengan temuan baru ODHA. Baca selengkapnya: 17 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dihuni pengidap HIV/AIDS, dari Cicurug hingga Pajampangan

Berdasarkan data tersebut, Cibadak menjadi kecamatan paling banyak di huni ODHA, yakni 98 jiwa. Sedangkan di posisi kedua, adalah Palabuhanratu dengan 60 ODHA.

Berita Terkait

Perang opini Kuasa Hukum nelayan Ciemas Sukabumi dan Kades Mandrajaya
4 ribu lebih pria di Kota Sukabumi mengurus rumah tangga, pengangguran berapa?
Potret WB 12 tahun di Kabupaten Sukabumi: 200 ribu lulusan SD, 55,2% tak lulus SMA
Miris, 739 ribu warga Kabupaten Sukabumi hanya lulus SD
Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir
Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi
Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota
Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:33 WIB

356.638 pengidap HIV baru di Indonesia, di Sukabumi 327 HIV/Aids

Senin, 16 Juni 2025 - 08:32 WIB

Perang opini Kuasa Hukum nelayan Ciemas Sukabumi dan Kades Mandrajaya

Sabtu, 14 Juni 2025 - 04:55 WIB

4 ribu lebih pria di Kota Sukabumi mengurus rumah tangga, pengangguran berapa?

Kamis, 12 Juni 2025 - 00:01 WIB

Potret WB 12 tahun di Kabupaten Sukabumi: 200 ribu lulusan SD, 55,2% tak lulus SMA

Senin, 9 Juni 2025 - 02:44 WIB

Miris, 739 ribu warga Kabupaten Sukabumi hanya lulus SD

Berita Terbaru