sukabumiheadline.com – Wilayah Sukabumi ternyata memiliki catatan sejarah sangat panjang. Terbukti selain Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang diperkirakan berusia jutaan tahun, juga dengan penemuan sejumlah benda bersejarah dan antik.
Penemuan menarik di Sukabumi meliputi indikasi situs megalitik di Gunung Tangkil oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), penemuan fosil purba seperti gigi megalodon dan paus di kawasan Ciletuh, serta penemuan koin kuno di pesisir Ujunggenteng. Selain itu, ada juga penemuan guci berisi logam mulia berupa emas.
Berikut daftar 5 temuan arkeologis dan sejarah di Sukabumi, dirangkum pada Ahad (7/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Koin kuno di Ujunggenteng

Nelayan menemukan koin-koin kuno di Pesisir Ujunggenteng, Sukabumi, terjadi pada Juli 2025 oleh nelayan bernama Sopyan saat mencari ikan, memicu warga lain ikut mencari hingga viral di media sosial, diduga merupakan peninggalan kolonial Belanda (tahun 1800-an hingga awal 1900-an), dengan tanda seperti “Netherland” atau “setengah Rupiah”.
Koin kuno tersebut kini sedang dalam proses kajian oleh Disparbudpora Kabupaten Sukabumi untuk diteliti lebih lanjut sebagai warisan sejarah dan potensi wisata budaya.
2. Prasasti Sanghyang Tapak

Prasasti Sanghyang Tapak merupakan peninggalan Kerajaan Sunda yang pernah berdiri di wilayah barat Pulau Jawa. Berdasarkan catatan dalam prasasti tersebut, raja yang berkuasa di Sunda adalah Sri Jayabhupati. Baca selengkapnya: Dulu bernama Ciheulang, 5 catatan sejarah Kota Cibadak Sukabumi sejak zaman purba
Dilansir sukabumixyz.com, salah satu yang menarik dari prasasti ini adalah isinya mengandung kutukan sang raja dan dinilai para ahli sebagai tidak biasa ditemukan pada prasasti-prasasti dari Kerajaan Sunda.
Prasasti Sanghyang Tapak berwujud empat batu alam yang mengandung pasir. Berdasarkan Notulen Bataviaasch Genootschap dari akhir abad ke-19, disebutkan bahwa empat potongan batu ini ditemukan di dua tempat berbeda, yakni di tepi Sungai Cicatih (dekat stasiun kereta Cibadak) dan di Pangcalikan, Bantarmuncang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Baca selengkapnya: Kisah Sanghyang Tapak dan kutukan mengerikan dari Raja Sunda di Cibadak Sukabumi
3. Situs megalitik Gunung Tangkil

Peneliti dari BRIN mengusulkan dua gunung menjadi cagar budaya dan eco-museum. Adapun kedua gunung tersebut terletak di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
BRIN menemukan indikasi kuat adanya struktur megalitik berskala besar yang tidak tercatat, dimulai dari temuan fragmen pahatan batu di lereng terpencil.
Hal itu terungkap usai peneliti BRIN bersama tim dari Museum Prabu Siliwangi melakukan peninjauan ke sejumlah situs bersejarah seperti Gunung Karang di Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
Sementara itu, Gunung Tangkil terletak di kawasan Cagar Alam Sukawayana, Desa Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan pada 27–30 Mei 2025. Baca selengkapnya: Ini alasan BRIN usul Gunung Karang dan Gunung Tangkil Sukabumi jadi cagar budaya dan eco-museum
4. Fosil hewan purba

Penemuan fosil gigi hiu megalodon (terbesar di Indonesia) dan fosil paus di daerah Surade dan Ciracap, menunjukkan kawasan pesisir Sukabumi adalah aset geologi.
Untuk melestarikan warisan purbakala ini, Museum Megalodon pertama di Indonesia pun kemudian resmi dibangun di Sukabumi, tidak jauh dari lokasi.
Museum ini didirikan persis dikawasan berbagai fosil ini ditemukan, yakni di Desa Gunung Sungging, Surade, yang menurut penelitian lokasi tersebut merupakan kuburan berbagai hewan purba yang hidup di zaman jutaan tahun silam. Baca selengkapnya: Intip Koleksi Museum Hiu Purba Megalodon Berusia Jutaan Tahun di Sukabumi
5. Bunker dan harta karun
Penemuan harta karun berupa emas dan berlian di perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Bogor, Jawa Barat, pada 1946 atau setahun setelah Indonesia merdeka sempat menggegerkan publik Tanah Air.
Harta karun itu berupa 7 kg emas dan 4 kg berlian, yang asalnya dari Perkebunan Pondok Gede, lalu dikubur di wilayah perbatasan Sukabumi-Bogor. Menurut taksiran majalah Ekspres edisi 29 September 1972, logam mulia tersebut berharga mencapai Rp6 miliar.
Penemuan berawal ketika pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah mengamankan daerah perbatasan antara Cigombong dengan Cicurug, yang sebelumnya pernah ditempati pasukan Jepang. Baca selengkapnya: Kisah penemuan guci besar berisi emas dan berlian di perbatasan Sukabumi









