Airlangga ungkap sederet tantangan investasi panas bumi di RI, nasib PLTP Cikakak Sukabumi?

- Redaksi

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PLTP Cisolok-Cisukarame, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

PLTP Cisolok-Cisukarame, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

sukabumiheadline.com – Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia diprediksi akan melesat hingga hingga dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. Hal ini tentu kabar baik bagi wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pasalnya, Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki cadangan tenaga panas bumi yang melimpah. Baca selengkapnya: Disumbang dari Sukabumi, Dalam 5 Tahun Kapasitas PLTP Bakal Melejit Dua Kali Lipat

Sederet tantangan investasi PLTP 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Taak heran jika Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan banyak negara berminat untuk investasi dalam sektor panas bumi (geothermal) dan waste to energy (WTE) di Indonesia. Namun demikian, terdapat sejumlah hambatan untuk merealisasikan investasi di sektor ini.

Mulanya, menteri berdarah Sukabumi itu bercerita agenda penandatangan kerangka Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dihadiri oleh 14 menteri di dunia. Salah satu pilar IPEF adalah ekonomi hijau atau green economy. Baca selengkapnya: Profil Airlangga Hartarto, cucu pejuang kemerdekaan asal Sukabumi dijatuhkan dari Ketum Golkar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto- Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto- Istimewa

Green economy ini juga ada pendanaan yang disediakan oleh US dan Investment Banking karena US modelnya adalah Investment Banking dan Jepang ada yang namanya Just Energy Transition Partnership atau program. Mereka sangat minat adalah geothermal, yang kedua adalah waste to energy,” kata Airlangga.

Menurut Airlangga, saat ini Indonesia baru mempunyai satu proyek WTE. Untuk menambah proyek WTE bukanlah hal yang mudah karena masih menghadapi sejumlah hambatan.

Airlangga mengungkap salah satu tantangan investasi di bidang panas bumi, adalah tipping fee yang dibebankan ke Pemerintah daerah (Pemda) dan perjanjian off-take dengan PLN.

Baca Juga :  Berharta Rp1.000 triliun, Prajogo Pangestu bertetangga dengan kemiskinan di Sukabumi

Baca juga:

Tipping fee yang menjadi kewajiban Pemda yang menjadi tantangan menjadi persoalan yang harus diselesaikan. Kemudian off-take yang diambil oleh PLN yang tentunya akan lebih mahal. Jadi ini beberapa tantangan yang harus diselesaikan karena tanpa keberpihakan ini tidak jalan,” kata Airlangga.

Di sisi lain, ia menyebut masih ada tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan ekonomi hijau, yakni kelebihan pasokan listrik di Pulau Jawa yang mencapai ingga 5 gigawatt.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mendorong dengan industri yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atau solar cell dan rooftoop energy.

Rekomendasi Redaksi:

“Sangat banyak kesempatan bisa dilakukan. Kalau tidak ini kesempatan diambil oleh negara lain, bahkan Australia sudah menyiapkan. Dia mau menyiapkan solar panel di Australia. Karena nanti Australia menjadi negara panas dan mataharinya banyak, bahkan mereka menyiapkan bisa membuat transmisi dari Australia ke Singapura,” jelasnya.

“Jadi kita harus dorong supaya kesempatan ini diambil oleh Indonesia sehingga tidak negara lain saja yang memanfaatkan dan green economic policy,” tambah Airlangga.

Baca Juga: Termasuk Cikakak Sukabumi, 90% Potensi Panas Bumi RI Belum Digarap, Mau Diekspor?

PLTP Cisolok

Lantas, bagaimana nasib PLTP Cisolok di Kabupaten Sukabumi?

Baca Juga :  5 orang terkaya Indonesia 2025, nomor 1 punya aset triliunan Rupiah di Sukabumi

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan kegiatan eksplorasi panas bumi di pada prospek Cisolok-Cisukarame di Desa Sirna Rasa, Kecamatan Cikakak.

Menurut Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Harris, potensi sumber daya panas bumi Cisolok-Cisukarame diperkirakan sebesar 45 Megawatt (MW) dengan rencana pengembangan PLTP sebesar 20 MW.

Pengeboran eksplorasi panas bumi merupakan bagian dari quick wins program eksplorasi panas bumi oleh pemerintah (government drilling).

Baca Juga: Eksplorasi Panas Bumi di Cisolok-Cisukarame Sukabumi Disoal

Menurut Harris, hal itu merupakan upaya menurunkan risiko hulu sehingga diharapkan dapat meningkatkan keekonomian proyek PLTP dan menambah daya tarik investasi di sektor energi baru dan terbarukan dengan harga yang semakin kompetitif.

“Pelaksanaan proyek panas bumi merupakan kegiatan yang padat modal dan padat karya. Serangkaian multiplier effects berupa manfaat positif dapat kita peroleh dari pengembangan panas bumi ini, di antaranya penyerapan tenaga kerja, alih teknologi, penguatan infrastruktur lokasi yang bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat secara bertahap mengikuti fase pengembangan panas bumi,” kata Harris dikutip sukabumiheadline.com, Kamis (26/9/2024) lalu.

Namun demikian, hingga saat ini belum ada kabar terbaru terkait eksplorasi energi panas bumi Sukabumi itu.

Baca Juga: 

Sejauh ini, hanya PLTP Salak di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi yang telah beroperasi. PLTP Salak dioperasikan oleh Star Energy Geothermal Salak (SEGS) di bawah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan perusahaan induk sekaligus bagian dari Grup Barito Pacific, milik Prajogo Pangestu. Baca selengkapnya: Jadi orang terkaya ke-5 di Asia, ini profil 2 perusahaan Prajogo Pangestu di Sukabumi

Berita Terkait

Yuk liburan ke Sukabumi! Menteri PU: Ada diskon tarif tol libur Natal & Tahun Baru
5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Yuk liburan ke Sukabumi! Menteri PU: Ada diskon tarif tol libur Natal & Tahun Baru

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Berita Terbaru