Anak Dedengkot PKI, Ilham Aidit: Tiap September Orang Hanya Fokus ke Peristiwa G30S, Padahal…

- Redaksi

Jumat, 22 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilham Aidit. l Istimewa

Ilham Aidit. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Setiap akhir bulan September banyak warga negara Indonesia langsung teringat pada peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), di mana ada enam Jenderal TNI AD dan satu orang Perwira Menengah TNI AD tewas dibunuh pada subuh tanggal 1 Oktober 1965 di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Menurut Putra keempat Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit), Ilham Aidit, dampak dari peristiwa G30S sangat sedikit dibicarakan di banyak literatur dan buku-buku sejarah. Karenanya, banyak orang kata dia sibuk dan hanya fokus dengan peristiwa G30S.

“Padahal dampaknya luar biasa, ada penjarahan, penangkapan, pemenjaraan ada yang mengakibatkan terbunuhnya satu juta orang lebih. Kemudian ada peristiwa hampir 12 ribu orang dibuang ke pulau Buru,” kata Ilham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ilham menyampaikan hal itu di berbagai kesempatan. Dari mulai wawancara langsung hingga acara debat di berbagai stasiun televisi nasional.

“Ada sekira 800 orang yang sampai sekarang itu masih ada di luar negeri akibat kebijakan pemerintah yang tidak memperbolehkan mereka kembali,” kata Ilham lagi.

Baca Juga :  Anak Tokoh PKI, Ilham Aidit Beri Sambutan di Ponpes Al Zaytun: Sya Merasa Berada di Tempat yang Benar

Ilham juga menyebut Peraturan Mendagri tahun 1981 yang melarang mereka yang terkait langsung atau tidak langsung dengan PKI atau komunisme sebagai biang kerok sulitnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS), guru, tentara atau aktif di lembaga tinggi negara.

Diakuinya, ia harus gagal menjadi seorang PNS sebanyak dua kali lantaran menjadi keturunan dari DN Aidit.

“Nah rangkaian dari peristiwa itu ada lima fragmen. Dan menurut saya itu harus menjadi bagian dari sejarah bangsa ini,” ujarnya.

“Ada keterlibatan negara secara intens secara sengaja terstruktur dan masif dan untuk kemudian mendiskriminasikan keturunan PKI ataupun pendukung Soekarno dan itu sebetulnya sangat-sangat kejam. Peluang hidup orang dipersempit gara-gara itu,” ujarnya.

Karena itu, Ilham meminta masyarakat harus melakukan kajian ulang sejarah bangsa ini dengan jujur dan berani kemudian dituliskan di buku-buku sejarah agar generasi mendatang mewarisi sejarah yang benar.

Baca Juga :  Anak Tokoh PKI, Ilham Aidit Beri Sambutan di Ponpes Al Zaytun: Sya Merasa Berada di Tempat yang Benar

Profil Ilham Aidit

Ir. Ilham Aidit (lahir 18 Mei 1959) adalah seorang pegawai sipil dan arsitek asal Indonesia yang dikenal sebagai putra keempat dari pasangan Dipa Nusantara Aidit dan dr. Soetanti. Ia adalah saudara kembar dari Irfan dan memiliki empat anak, dua perempuan dan dua laki-laki.

Ilham Aidit lahir 18 Mei 1959 di Moskwa, Rusia. Ia memiliki saudara kandung, yakni Ibarruri Putri Alam (kakak), Ilya Aidit (kakak), Iwan Aidit (kakak), Irfan Aidit (saudara kembar).

Keponakan Sobron Aidit ini adalah alumnus Teknik Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Ia merupakan salah satu Pemrakarsa, Pendiri dan Pendukung Forum Silaturrahmi Anak Bangsa (FSAB) yang didirikan oleh generasi kedua dan ketiga dari mereka yang di masa lalu terlibat dalam berbagai konflik politik kekerasan dan kekerasan dalam politik di Indonesia. Saat ini, Ilham Aidit adalah Ketua Wilayah III Partai Buruh dan pernah terlibat dalam proyek rekonstruksi Aceh.

Berita Terkait

Buntut sidak KDM ke pabrik AQUA, Komisi VII DPR bentuk Panja AMDK
Soeharto satu dari 10 tokoh jadi Pahlawan Nasional 2025, tidak ada dari Sukabumi
Terbitkan SE, Dedi Mulyadi larang guru terapkan hukuman fisik
10 anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, ada Listyo Sigit Prabowo
Pemuda Baduy Dalam korban begal di Jakarta, madu, HP dan uang dirampok
Sumber air AQUA: Ini pernyataan terbaru Badan Perlindungan Konsumen Nasional
Jenderal polisi asal Sukabumi ini resmi tinggalkan Polda Metro Jaya
Loyalis Jokowi, Hasan Nasbi ke Menkeu Purbaya: Nggak ada orang tiba-tiba hebat

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 17:55 WIB

Buntut sidak KDM ke pabrik AQUA, Komisi VII DPR bentuk Panja AMDK

Senin, 10 November 2025 - 12:09 WIB

Soeharto satu dari 10 tokoh jadi Pahlawan Nasional 2025, tidak ada dari Sukabumi

Minggu, 9 November 2025 - 04:29 WIB

Terbitkan SE, Dedi Mulyadi larang guru terapkan hukuman fisik

Sabtu, 8 November 2025 - 04:22 WIB

10 anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, ada Listyo Sigit Prabowo

Rabu, 5 November 2025 - 13:28 WIB

Pemuda Baduy Dalam korban begal di Jakarta, madu, HP dan uang dirampok

Berita Terbaru