Anies-Cak Imin Bukan Representasi Islam, Alumni PA 212 Dukung Ganjar Pranowo Bikin Ade Armando Happy

- Redaksi

Kamis, 7 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif. l Istimewa

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mengomentari kabar yang menyebut bahwa Alumni PA 212 melabuhkan dukungan kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hal itu setelah beredar berita dengan narasi bahwa Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengaku lebih sreg mendukung calon presiden (capres) yang diusung PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.

Menurut Ade Armando, dukungan PA 212 itu bisa memperbesar peluang Ganjar Pranowo memenangi pertarungan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ade Armando juga beranggapan bahwa dukungan PA 212 kepada Ganjar Pranowo membuktikan bahwa peta politik di Indonesia begitu sulit diprediksi.

“Dengan dukungan 212, peluang Ganjar semakin terbuka… Memang politik Indonesia sulit diprediksi,” tulis Ade Armando, Rabu (6/9/2023)

Namun, belakangan terungkap bahwa sosok dalam video itu bukanlah Slamet Maarif. Hal itu terungkap setelah politikus PDIP Guntur Romli menyebut, sosok dalam video itu merupakan H. Dede, salah seorang mantan alumni 212 yang mengaku tobat mendukung Prabowo.

Cak Imin Bukan Representasi Ulama

Sebelumnya, Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyoroti keputusan bakal capres Anies Baswedan yang meminang Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pendamping atau bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga :  Kasus Oknum TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud, Timnas AMIN Minta Diusut Tuntas

Menurut Novel Bamukmin seharusnya Anies Baswedan memeriksa detail rekam jejak Cak Imin sebagai politikus karena terbukti pernah tersangkut kasus korupsi.

Apalagi kata Novel Bamukmin sangat kentara Cak Imin sangat berambisi sebagai cawapres dan ia memastikan bukan representasi ulama seperti klaim Cak Imin.

“Cak Imin seorang politikus yang memang berambisi menjadi cawapres. Dan isunya KPK akan segera memeriksa Imin karena kasus dugaan korupsi terkait TKI,” kata Novel Bamukmin dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

Novel Bamukmin menilai Cak Imin sebagai pendamping Anies justru mencoreng proses pencapresan Anies Baswedan.

“Jelas ini mencoreng pencapresan Anies,” tambahnya.

Menurut Novel, Cak Imin juga bukan sosok yang bisa mewakili ulama dan dibutuhkan sebagai pendamping Anies.

Novel menilai pasangan Anies-Imin bukan sosok pasangan capres-cawapres yang bisa mewakili umat Islam.

“Ini jauh dari harapan umat dan jelas bukan representasi dari ulama,” katanya.

Karena itu Novel Bamukmin memastikan masih berpegangan pada komando Habib Rizieq Shihab terkait siapa pasangan capres-cawapres yang akan didukung PA 212 nanti.

“Untuk capres dan cawapres hanya ikut komando IB HRS,” ujarnya.

Sejumlah Kiai Hadir dalam Deklarasi

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB mengklaim mendapat restu kelompok kiai dari NU untuk menggandengkan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai duet pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Baca Juga :  PKB: Jika Pensiun, Momentum Politik Ganjar, Anies, Ridwan Kamil akan Hilang

“Sejak 3 hari lalu, kami sudah sowan ke sejumlah kiai dan ulama NU. Hasilnya mereka setuju dan ‘Budal Gus’,” kata Sekjen PKB Hasanudin Wahid seusai rapat pleno DPP PKB finalisasi Anies-Cak Imin di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, Jumat (1/9/2023).

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membantah klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat restu dari para kiai NU.

Bantahan itu disampaikan langsung Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023) kemarin.

“Kalau ada klaim bahwa Kiai-Kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar karena sama sekali tidak ada pembicaraan dalam PBNU mengenai calon. Sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden,” kata Gus Yahya.

“Karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan,” sambung dia.

Gus Yahya mempersilakan setiap partai politik dan capres-cawapres yang akan berkontestasi dengan cara yang baik. Dia mengatakan, PBNU tidak menunjuk atau mendukung calon tertentu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini.

“Parpol silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU,” pungkas dia.

Berita Terkait

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia
Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet
Kirim bantuan banjir Sumatera, Pramono: Kami tanpa harus tampil di permukaan
Anak jalanan dan lansia bakal dapat makan bergizi gratis
Termasuk asal Sukabumi, ahli waris Pahlawan Nasional bakal dapat Rp50 juta per tahun
Komisi IV DPR RI ke Menhut: Di Filipina menterinya gentleman, mundur karena gagal atasi banjir
Momen Menhut Raja Juli Antoni diamuk Gerindra soal banjir Sumatera
Gus Yahya ungkap alasan pecat Gus Ipul dari Sekjen PBNU

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 08:00 WIB

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia

Selasa, 9 Desember 2025 - 05:00 WIB

Kirim bantuan banjir Sumatera, Pramono: Kami tanpa harus tampil di permukaan

Minggu, 7 Desember 2025 - 00:01 WIB

Anak jalanan dan lansia bakal dapat makan bergizi gratis

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:57 WIB

Termasuk asal Sukabumi, ahli waris Pahlawan Nasional bakal dapat Rp50 juta per tahun

Jumat, 5 Desember 2025 - 04:30 WIB

Komisi IV DPR RI ke Menhut: Di Filipina menterinya gentleman, mundur karena gagal atasi banjir

Berita Terbaru

Internasional

Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati

Rabu, 10 Des 2025 - 10:00 WIB