Atap Majelis Ambruk, 9 Rumah Retak di Parungkuda Sukabumi Terdampak Pembangunan Tol Bocimi

- Redaksi

Senin, 27 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atap majelis ambruk disebut warga disebabkan aktivitas pembangunan Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Feryawi Heryadi

Atap majelis ambruk disebut warga disebabkan aktivitas pembangunan Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Feryawi Heryadi

sukabumiheadline.com l PARUNGKUDA – Sebanyak 10 bangunan di Kampung Pangadegan RT 15/07, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak terdampak dari proses pembangunan Tol Bocimi Seksi 2, tepatnya di Exit Toll Cibadak.

Diketahui, Exit Toll Cibadak berlokasi di Kampung Pangadegan, Desa Sundawenang. Adapun, kesepuluh bangunan tersebut terdiri dari majelis yang biasa digunakan untuk kegiatan pegajian anak-anak ambruk di bagian atap.

Sedangkan, 9 bangunan lainnya berupa rumah warga mengalami retak-retak di bagian dinding. Selain itu, menurut penuturan warga, genting rumah juga berjatuhan akibat getaran yang ditimbulkan dalam proses pembangunan jalan tol tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jamaludin, pengelola majelis yang biasa digunakan untuk anak-anak mengaji, menyebut jika kerusakan bangunan majelisnya diawali dengan retak-retak akibat getaran keluar masuk alat berat yang melintas dan proses pemasangan tiang-tiang pancang beton.

“Kondisi sekarang semakin parah, makanya sudah enam bulan ini majelis tidak lagi difungsikan karena kami khawatir ambruk semua,” jelas Jamaludin kepada sukabumiheadline.com, Senin (27/2/2023).

Baca Juga :  Masih Pagi, Rumah Warga Gunungguruh Sukabumi Diterjang Banjir Lumpur

“Bukan tembok saja, pondasi juga turun dan atapnya sudah mau roboh semua. Makanya kegiatan pengajian sekarang dipindahkan di ke-RTan tetangga,” tambah pria 49 tahun itu.

Selain majelis yang dikelolanya, rumah yang ditinggali Jamaludin bersama anak istrinya pun ikut terdampak.

“Temboknya retak-retak. Belum lama ini saya juga terpaksa harus memindahkan KWh listrik karena khawatir bangunannya ambruk,” ungkapnya.

“Sebelumnya KWh kan di bagian belakang rumah, karena mulai retak lalu saya pindah posisinya. Untuk memindahkan KWh saja saya habis Rp700 ribu,” keluh Jamaludin.

Sementara, selain milik Jamaludin, sejumlah bangunan rumah warga juga mengalami retak-retak hingga genting yang berjatuhan akibat getaran kendaraan proyek yang berjarak terdekat hanya sekira 50 hingga 300 meter dari pemukiman warga.

“Kurang lebih radius 200 meter, makanya pasti terdampak,” kata warga lainnya, Mail (27).

Dinding majelis dan rumah warga mengalami retak disebut warga disebabkan aktivitas pembangunan Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Feryawi Heryadi
Dinding majelis dan rumah warga mengalami retak disebabkan aktivitas pembangunan Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Feryawi Heryadi

Upaya Meminta Pertanggungjawaban Kontraktor

Diakui Jamaludin, sejauh ini dirinya bersama warga lainnya yang terdampak sudah melakukan komunikasi dengan pihak kontraktor Tol Bocimi melalui forum warga setempat. Namun, hingga kini belum ada realisasi.

Baca Juga :  Jokowi Siapkan Dua Nama untuk Pj. Gubernur Jawa Barat Pengganti Ridwan Kamil

Bahkan, tambah dia, sebelumnya pihak kontraktor Tol Bocimi telah melakukan survei dan pengecekan terhadap rumah-rumah dan bangunan milik warga yang terdampak.

“Sudah pernah disurvei, sampai dua kali survei malah. Sempat difoto juga dan didata kerusakannya apa saja,” jelas Jamalaudin.

“Katanya mau ditindaklanjuti, tapi sampai sekarang belum ada. Kita warga sementara masih bersabar, cuma yang kita tahu kan kalau proyek sudah selesai, bisa saja pergi. Kami minta kepastian,” timpal Mail.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sundawenang Wahid Syamsul Rizal membenarkan jika ada warganya yang terdampak pembangunan Tol Bocimi Seksi 2 di Kampung Pangadegan RT 15/07.

“Sudah saya tinjau ke lokasi. Benar ada sepuluh bangunan yang terdampak. Kalau paling parah, itu majelis milik Ustadz Jamal karena bagian atapnya sudah ambruk,” jelas Wahid.

Wahid menyebut jika pihaknya sejauh ini masih mengupayakan untuk berkoordinasi dengan pihak kontraktor.

“Saya terus berupaya melakukan komunikasi dan mendorong agar ada mediasi antara warga terdampak dengan kontraktor. Pihak desa akan memfasilitasi,” jelasnya.

Berita Terkait

Jumlah penduduk miskin 5 tahun terakhir, Kabupaten Sukabumi naik, kota turun
Menghitung luas dan jumlah penduduk Kota Sukabumi jika ditambah 7 kecamatan terdekat
10 kecamatan terluas dan tersempit, luas Kabupaten Sukabumi berbanding jumlah penduduk
Dasar pencopotan Marwan Hamami dan profil Denas, PLT Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi
86 ribu IRT di Kabupaten Sukabumi tak ikut KB karena ingin punya anak, tapi hanya 19 ribu hamil
Bantah PK, DPD Jabar: Asep Japar penuhi syarat jadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi
Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia
Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 03:35 WIB

Jumlah penduduk miskin 5 tahun terakhir, Kabupaten Sukabumi naik, kota turun

Senin, 5 Mei 2025 - 01:05 WIB

Menghitung luas dan jumlah penduduk Kota Sukabumi jika ditambah 7 kecamatan terdekat

Senin, 5 Mei 2025 - 00:01 WIB

10 kecamatan terluas dan tersempit, luas Kabupaten Sukabumi berbanding jumlah penduduk

Minggu, 4 Mei 2025 - 00:26 WIB

Dasar pencopotan Marwan Hamami dan profil Denas, PLT Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi

Kamis, 1 Mei 2025 - 04:34 WIB

86 ribu IRT di Kabupaten Sukabumi tak ikut KB karena ingin punya anak, tapi hanya 19 ribu hamil

Berita Terbaru

Macan Tutul Jawa - @btn_gn_halimunsalak

Sukabumi

Macan Tutul Jawa terekam camera trap di STPN Sukabumi

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:36 WIB