Banyak jadi pengemis, Dedi Mulyadi: Saya bubarkan Dinas Perlindungan Anak!

- Redaksi

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

sukabumiheadline.com – Dedi Mulyadi, menyoroti kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat terkait masih maraknya anak-anak yang mengemis di perempatan jalan.

Hal itu disampaikan Dedi saat menghadiri kegiatan halal bi halal Idul Fitri 1446 Hijriyah di halaman Gedung Sate, Selasa (8/4/2025). Ia mengancam akan membubarkan dinas yang mengurusi perempuan dan anak tersebut jika gagal memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Jawa Barat.

Dalam momen tersebut, Gubernur Jawa Barat itu secara terbuka mempertanyakan kepada jajaran DP3AKB mengenai keberadaan anak-anak yang masih terlihat di perempatan jalan, tidak bersekolah, bahkan diduga dieksploitasi oleh orang tua mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kenapa masih ada anak-anak yang berada di perempatan jalan, minta-minta, enggak sekolah, diperalat orang tuanya, kenapa dibiarkan?” tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga :  Sekolah di Jawa Barat akan dibangun dari bambu, Sukabumi hasilkan 10 juta batang per tahun

Menanggapi pertanyaan itu, seorang pegawai DP3AKB mengatakan bahwa mereka tidak membiarkan hal tersebut.

Enggak dibiarkan, Pak,” ucap seorang DP3AKB.

Enggak ada tindakan sampai sekarang,” balas Dedi tegas.

Meski pihak DP3AKB mengeklaim telah melakukan berbagai bentuk kerja sama, Dedi menganggap pendekatan tersebut belum cukup. Ia mendesak agar solusi yang diterapkan bersifat teknis dan langsung menyasar permasalahan.

Enggak, enggak. Ngomongnya jangan administratif ke saya, teknis aja. Kenapa dibiarkan?” ujarnya.

Dedi berharap langkah konkret segera diambil, dengan mencontoh tindakan yang sudah pernah ia lakukan sendiri.

“Gubernur udah kasih contoh, orangnya dibawa, ibunya jadi tukang sapu di Gedung Pakuan. Lakukan itu,” katanya.

Ia pun menegaskan, persoalan sosial seperti ini tak bisa diselesaikan hanya dengan wacana kerja sama tanpa eksekusi nyata.

“Kalau kita kerja sama, kita ini, kita itu, enggak akan selesai, Pak. Malu, Pak. Ada Dinas Pemberdayaan Perempuan, tapi anak kecil di kolong jembatan dibiarkan.” pungkasnya kepada Sekretaris Daerah Jawa Barat dan pegawai DP3AKB.

Baca Juga :  Cabup dan cawali Sukabumi siapa terkaya? Ini harta kepala daerah terpilih Pilkada Jawa Barat 2024

Pernyataan tegas Dedi Mulyadi menjadi sorotan penting bagi seluruh jajaran pemerintah daerah. Ia mengingatkan bahwa penyelesaian persoalan anak jalanan harus dilakukan dengan aksi langsung yang nyata, bukan hanya melalui rapat atau dokumen kerja sama.

“Betul enggak Pak Sekda, kalau di Kota Bandung saja masih banyak anak-anak yang minta-minta masih banyak anak-anak diperalat oleh orang tuanya untuk mencari uang, dinasnya kita tutup aja,” lanjutnya.

Dedi sempat menanyakan pernyataannya menutup Dinas P3AKB kepada Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman.

“Bisa Pak? Sederhana, dijadikan tukang sapu selesai. Satu orang, walaupun memang belum bisa semuanya tapi kan minimal, Dinas Pemberdayaan Perempuan diam tidak bergerak,” ucapnya.

“Malu, ada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, ada anak terlantar di kolong jembatan dibiarka. Kalau itu tidak bersih saya tutup dinasnya!” tegas Dedi Mulyadi.

Berita Terkait

Sidak pabrik, KDM kaget sumber air AQUA dari sumur bor bukan mata air
Dedi Mulyadi minta penyelesaian Jalan Tol Bocimi dipercepat
Polda Jabar dalami kasus Reni asal Sukabumi dijadikan budak seks di China
Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi
KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu
Dedi Mulyadi akan pidanakan SPPG yang sebabkan keracunan MBG
Polda Jabar akan pulangkan Reni, wanita Sukabumi disekap dan dipaksa nikah di China
Resmi, Pilkades Serentak di Sukabumi gunakan e-Voting

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 23:06 WIB

Sidak pabrik, KDM kaget sumber air AQUA dari sumur bor bukan mata air

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 03:44 WIB

Dedi Mulyadi minta penyelesaian Jalan Tol Bocimi dipercepat

Minggu, 12 Oktober 2025 - 19:18 WIB

Polda Jabar dalami kasus Reni asal Sukabumi dijadikan budak seks di China

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:25 WIB

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:51 WIB

KDM tutup tambang Parung Panjang, Menteri PU jamin Tol Bocimi Seksi 3 tak terganggu

Berita Terbaru