Bappenas Bingung Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Tukang Las asal Tiongkok

- Redaksi

Rabu, 9 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. l Istimewa

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Banyaknya pekerja kasar berasal dari China membuat pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bingung dan bertanya-tanya mengapa tukang las proyek kereta cepat Jakarta-Bandung didatangkan dari China.

Temuan tersebut diperoleh Bappenas saat mereka mengunjungi proyek tersebut. “Kami mengunjungi kereta cepat Jakarta- Bandung, itu awalnya membingungkan saat kami melihat misalnya, tukang las berasal dari Tiongkok,” ujar Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Pungky Sumadi saat rapat Panja Pengawasan Penanganan Tenaga Kerja Asing dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/2/2022).

Namun, kata Pungky setelah pihak Bappenas diskusi dengan pelaksana ternyata rel yang ada kualitasnya sangat tinggi dari tingkat kepadatan dan campuran besinya. Adapun itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel. Begitupun dari sisi ukuran yang satu batang ukurannya mencapai 50 meter.

“Yang kita belum pernah bisa membuatnya. Untuk itu dibutuhkan teknik dan alat pengelasan berkualitas tinggi yang memang kita belum miliki,” ujarnya.

Baca Juga :  Puan: Konstituen PDIP dan NU Sama-sama Wong Cilik

Hal itu menurut Pungky, yang menjadi alasan mengapa masih ada tenaga asing bersifat teknis. “Karena kita memang belum punya kapasitas itu,” jelasnya.

Secara garis besar Pungky mengungkapkan, kecenderungan penggunaan tenaga kerja asing menurun. Pun jika dibandingkan dengan negara tetangga rasio penggunaannya kecil.

Di Indonesia terdapat 1:2880 orang naker asing. Artinya setiap 2.880 ada 1 tenaga kerja asing. Sementara di Thailand 1:17, Malaysia 1:12, Singapura 1:2, dan Australia 1:4. “Jadi sebetulnya mereka memang menduduki posisi keahlian-keahlian yang terlarang di sini.”

Berita Terkait

Respons pernyataan Jokowi soal Whoosh, Purbaya: Ada benarnya sedikit
Banjir kepung Jawa Barat, dari Sukabumi, Bogor hingga Karawang
Magang ke Jerman, 15 pemuda Sumatera Barat ikuti SSW di Sukabumi
Soal meme, Bahlil: Saya sudah biasa diejek dan jadi korban bully sejak SD
Hasil sidak pabrik AQUA, Dedi Mulyadi sampai harus bikin aturan baru
Menelisik harta karun peninggalan Jepang, kini tenda biru kepung Gunung Salak
Cegah keracunan, dapur MBG wajib masak gunakan air galon
Dedi Mulyadi ancam tak perpanjang izin AQUA, langgar aturan dan merusak jalan

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:57 WIB

Respons pernyataan Jokowi soal Whoosh, Purbaya: Ada benarnya sedikit

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:42 WIB

Banjir kepung Jawa Barat, dari Sukabumi, Bogor hingga Karawang

Senin, 27 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Magang ke Jerman, 15 pemuda Sumatera Barat ikuti SSW di Sukabumi

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Soal meme, Bahlil: Saya sudah biasa diejek dan jadi korban bully sejak SD

Minggu, 26 Oktober 2025 - 04:27 WIB

Hasil sidak pabrik AQUA, Dedi Mulyadi sampai harus bikin aturan baru

Berita Terbaru