Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

- Redaksi

Rabu, 3 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasukan Ukraina tengah berperang - sukabumiheadline.com/AI

Pasukan Ukraina tengah berperang - sukabumiheadline.com/AI

sukabumiheadline.com – Belum usai konflik dengan Rusia, kabar terbaru menyebut Ukraina berada diambang perang dengan negara Muslim, Kazakhstan. Ketegangan antara Kazakhstan, negara mayoritas Muslim terbesar di Asia Tengah, dan Ukraina terus meningkat.

Ketegangan terjadi setelah serangan drone Kyiv mengenai infrastruktur energi di pelabuhan Novorossiysk, Rusia, yang menjadi jalur vital ekspor minyak Kazakhstan ke pasar global.

Mengutip laporan media lokal, serangan yang terjadi pada Sabtu itu merusak perangkat tambat di terminal laut milik Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) dan memaksa penghentian sementara operasi pemuatan minyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut laporan Timesca, meski tidak ada korban jiwa dan tidak ada indikasi kebocoran minyak di Laut Hitam, beberapa jaringan pipa ditutup sehingga memunculkan keraguan soal pemulihan operasi dalam waktu dekat.

“Pengiriman di terminal akan dilakukan sesuai aturan setelah ancaman dari kapal permukaan tak berawak dan drone dibatalkan,” ujar pihak CPC, yang beranggotakan perusahaan energi dari Rusia, Kazakhstan, Amerika Serikat (AS), serta sejumlah negara Eropa Barat, dikutip sukabumiheadline.com, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga :  Politikus Partai Vox Spanyol: Pengungsi Ukraina Boleh Masuk, Kecuali Muslim

 

Kazakhstan yang selama ini menjaga posisi netral dalam perang Rusia-Ukraina menilai serangan tersebut mengancam stabilitas energi global dan merugikan hubungan bilateral. Negara itu selama ini tetap menjalin hubungan erat dengan Moskow sambil sesekali menyatakan dukungan pada kedaulatan Ukraina.

“Insiden ini menandai tindakan agresi ketiga terhadap fasilitas sipil yang dilindungi hukum internasional. Kazakhstan selalu mengadvokasi stabilitas dan pasokan energi yang tidak terputus,” tegas Kementerian Luar Negeri Kazakhstan.

“Kami memandang kejadian ini merugikan hubungan bilateral Kazakhstan-Ukraina dan berharap Ukraina mengambil langkah efektif mencegah insiden serupa,” tambah kementerian itu.

Sementara dari Moskow, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut serangan Ukraina sebagai aksi “teroris”. Ia menyebut bahwa “teman-teman kami di Kementerian Luar Negeri Kazakhstan” telah melayangkan protes resmi.

Baca Juga :  Al Aqsa Diserang Israael, Putin Janjikan Bantuan untuk Palestina

Sementara itu, Ukraina menegaskan tidak pernah berniat menyerang Kazakhstan. Semua yang dilakukan untuk menghentikan serangan Rusia.

“Tidak ada tindakan Ukraina yang ditujukan kepada Republik Kazakhstan atau pihak ketiga. Semua upaya kami fokus menghentikan agresi Rusia skala penuh sesuai Pasal 51 Piagam PBB,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Namun Ukraina juga menyindir posisi Kazakhstan, dengan mengatakan bahwa negara itu tidak mengutuk serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur energi Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina sendiri sudah terjadi sejak 2022.

CPC sendiri menegaskan pihaknya bukan subjek sanksi internasional dan berperan penting dalam melindungi kepentingan para pemegang saham Barat. Konsorsium ini mengangkut minyak dari ladang besar Kazakhstan seperti Tengiz, Kashagan, dan Karachaganak.

Pada 2024, CPC memindahkan sekitar 63 juta ton minyak. Dengan 74% di antaranya berasal dari pengirim asing seperti Chevron, ExxonMobil, KazMunayGas, Eni, dan Shell.

Berita Terkait

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka
Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati
Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera
PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang
Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online
Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!
Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur
Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 01:04 WIB

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka

Rabu, 10 Desember 2025 - 10:00 WIB

Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:00 WIB

Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:24 WIB

Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

Senin, 1 Desember 2025 - 21:48 WIB

PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang

Berita Terbaru