Benarkah Menjadi Bidan Itu Enak? Wanita Sukabumi Ini Menjawabnya

- Redaksi

Selasa, 7 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novi Yuditira Putri I Dok. Pribadi

Novi Yuditira Putri I Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com I LEMBURSITU – Menjalani profesi apapun tentunya bukanlah suatu kebetulan, seperti pepatah mengatakan, “kebetulan adalah takdir, dan takdir bukanlah suatu kebetulan“.

Berawal dari ketertarikannya di dunia kesehatan ibu hamil dan bayi, wanita asal Lembursitu pemilik nama lengkap Novi Yuditira Putri (29), ini memilih berprofesi sebagai bidan, dan kini bertugas di RS Sekolah Calon Perwira (SECAPA) Polri, Kota Sukabumi.

“Waktu itu inginnya berkecimpung dalam bidang kesehatan, terus pas kuliah memilih untuk mengambil jurusan kesehatan. Dari situlah saya lebih tertarik mendalami menjadi bidan karena berhubungan dengan ibu hamil dan bayi,” ujarnya kepada sukabumiheadline.com, Rabu (8/12/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menjadi bidan tentu tidak mudah, ia memiliki tanggung jawab besar karena sebagai penanggung jawab pertama jika terjadi hal tidak terduga dalam proses kehamilan dan persalinan sang pasien.

Baca Juga :  Pungli atas nama Pemuda Pancasila gegerkan medsos, ini klarifikasi MPC PP Kota Sukabumi

“Bidan itu seorang yang berpengetahuan, seorang praktisi terampil yang memikul tanggung jawab besar karena seorang bidan harus mampu bertindak sebagai penanggung jawab pertama jika terjadi hal yang tidak terduga dalam proses kehamilan dan persalinan pasien,” paparnya.

Novi menambahkan, bidan harus memahami kondisi calon ibu mulai dari awal proses kehamilan hingga persalinan. Bahkan, terkadang hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun berikutnya karena adanya kedekatan emosiaonal yang terjalin selama menjalani profesi mereka.

Seorang bidan, menurutnya, harus bersedia mengedepankan kepentingan klien dibandingkan kepentingan mereka sendiri.

“Iya bidan harus siaga setiap saat, karena ia tidak mengetahui secara persis kapan tepatnya seorang calon ibu akan melahirkan, selama ini hanya berdasar prediksi-prediksi sesuai keilmuannya. Kemudian, tempat proses persalinan, kita gak bisa mengedepankan ego kita. Misalnya, kalau ada yang mau persalinan kita sebagai bidan harus ikhlas datang ke rumah pasien untuk membantu proses persalinannya sampai selesai,” ungkap Novi.

Baca Juga :  Gelar Pahlawan Ulama asal Sukabumi Diterima Cucu Perempuan, Profil Neni Fauziah

Suka Duka Menjadi Bidan

Banyak orang beranggapan bahwa menjadi bidan itu menyenangkan. “Mudah mendapatkan uang tanpa harus bekerja keras, dengan membuka tempat praktik sendiri, maka uang tidak lagi harus dikejar tapi uang itu sendiri yang menghampiri,” tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Ada risiko-risiko yang juga menyertai profesi mulianya tersebut, dari mulai kondisi kehamilan yang tidak normal hingga harus mengorbankan kepentingan pribadi demi menyelamatkan nyawa pasien.

“Bidan bisa dibilang bekerja 24 jam. Itu waktu yang saya berikan untuk melayani pasien melahirkan. Bahkan, terkadang di saat, misalnya, saya bersiap-siap untuk pergi bersama keluarga, tiba-tiba datang pasien yang akan melahirkan. Maka saya harus membatalkan rencana bersama keluarga. Itulah salah satu risikonya menjadi bidan,” pungkas Novi.

Berita Terkait

Novi, drummer asal Sukabumi raih hadiah ratusan juta Rupiah
Diprediksi melonjak, waspada titik kemacetan Sukabumi dan pusat konsentrasi wisatawan
Wanita Sukabumi, tren warna dan 7 model rambut sebahu ini bakal populer 2026
Mengenal sosok Yulia Rahmawati, wanita Sukabumi jabat Lektor Kepala UPI
Dunia kampus: Mengenal pengertian dan perbedaan rektor dan lektor
Intip interior Kereta Wisata Jaka Lalana, rute, jadwal dan destinasi dekat stasiun di Sukabumi
5 fakta dan keunikan suku Sunda
Progres Jalan Tol Bocimi Seksi 3 capai 66 persen, ke Selabintana Sukabumi cuma 2,5 jam

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 21:01 WIB

Novi, drummer asal Sukabumi raih hadiah ratusan juta Rupiah

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:16 WIB

Diprediksi melonjak, waspada titik kemacetan Sukabumi dan pusat konsentrasi wisatawan

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:22 WIB

Wanita Sukabumi, tren warna dan 7 model rambut sebahu ini bakal populer 2026

Selasa, 16 Desember 2025 - 03:01 WIB

Mengenal sosok Yulia Rahmawati, wanita Sukabumi jabat Lektor Kepala UPI

Senin, 15 Desember 2025 - 23:33 WIB

Dunia kampus: Mengenal pengertian dan perbedaan rektor dan lektor

Berita Terbaru

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji - sukabumiheadline.com

Olahraga

Ketua BTN dan Manajer Timnas Indonesia mengundurkan diri

Rabu, 17 Des 2025 - 02:20 WIB