Bosan Kerja di Pabrik, Pemuda Ciambar Sukabumi Jual Kicimpring Omzet Jutaan Rupiah per Bulan

- Redaksi

Rabu, 21 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opak dan kicimpring khas Ciambar Sukabumi. l Ujang Andi

Opak dan kicimpring khas Ciambar Sukabumi. l Ujang Andi

SUKABUMIHEADLINE.com l CIAMBAR – Bosan menjadi buruh pabrik, seorang pemuda di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilik banting usaha dengan berjualan opak dan kicimpring keliling kampung hingga kota.

Opak dan kicimpring merupakan makanan tradisional khas Sunda yang dibuat dari bahan baku singkong di wilayah utara atau terbuat dari beras ketan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.

Ujang Andi, pemuda berusia 28 tahun asal Kampung Awilega RT 03/08, Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, itu memilih berhenti kerja sejak April 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Setelah berhenti kerja di pabrik, saya mulai usaha jualan kicimpring dan opak secara keliling pakai motor. Dari mulai keliling kampung di sini (Ciambar), sampai ke Sukabumi dan Bogor,” tutur Ujang kepada sukabumiheadline.com, Rabu (21/12/2022) pagi.

Baca Juga :  Intip Yuk Wahana Flying Fox, Wisata Pedesaan di Nagrak Sukabumi

“Saya juga suka memasarkan melalui media sosial, atau mangkal di pinggir jalan,” tambahnya.

Ujang mengaku, alasannya berhenti kerja karena ingin memiliki usaha sendiri, sekaligus mempromosikan produk olahan kreasi warga di kampungnya.

“Kalau alasan berhenti, ya bosan aja jadi buruh. Pengen punya usaha sendiri aja,” tambah dia.

“Jadi mandiri, sekaligus mempromosikan produk khusus buatan warga Ciambar,” imbuh Ujang.

Modal Awal dan Omzet Usaha 

Lebih jauh, Ujang mengaku untuk memulai usahanya, ia mengeluarkan modal sebesar Rp500 ribu. Modal sebesar itu, ia gunakan untuk membeli produk jadi dari para perajin Opak dan kicimpring di kampungnya.

Baca Juga :  Kabupaten Sukabumi Raih Medali Emas Sepak Bola Putri Porprov Jabar 2022

Opak dan kicimpring kemudian ia kemas dengan plastik kresek dan dijualnya seharga Rp5 ribu per bungkus.

“Saya belum dari perajin, gak bikin sendiri. Saya bungkusin kecil, dijual lima ribu Rupiah per bungkus. Tapi sekarang saya juga menjual yang kemasan per kilogram, dijual 20 ribu,” jelas Ujang.

Dari modal sebesar itu, ia kini bisa menghasilkan omzet Rp800 ribu per pekan, atau sekira Rp3,2 juta per bulan.

“Kalau omzet, memang gak besar, tapi kalau usaha sendiri itu bebas dan gak ada yang ngatur. Kitalah yang mengatur diri sendiri dan yang penting tetap halal,” jelasnya.

“Keuntungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sedikit demi sedikit saya gunakan untuk menambah modal,” pungkas Ujang.

Berita Terkait

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru