Cerita Buruh Bangunan Asal Cidahu Sukabumi Bisa Sekolahkan 3 Anak Hingga Sarjana

- Redaksi

Selasa, 13 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aim Abdulrohim, buruh bangunan asal Cidahu Sukabumi saat berada di Ambon. | Istimewa

Aim Abdulrohim, buruh bangunan asal Cidahu Sukabumi saat berada di Ambon. | Istimewa

SUKABUKABUMIHEADLINE.com l CIDAHU – Kisah inspiratif datang dari sebuah pasangan suami istri (Pasutri) di Kampung Pasirdoton RT 03/01 Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pasutri ini adalah Aim Abdulrohim (57) dan Yanah Sri Wahyuni (52). Dari keluarga kecil ini lahir lima orang anak. Satu di antaranya sudah berkeluarga, tiga anak kembar baru saja lulus sarjana, sementara anak bungsu masih berusia 11 tahun.

Aim sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan, sementara Yanah berperan sebagai ibu rumah tangga. Aim rela bekerja jadi buruh bangunan hingga ke Ambon supaya keluarganya tetap makan dan anaknya bisa mendapat kehidupan yang lebih baik setelah lulus kuliah.

Aim mengaku sempat kewalahan dan harus menjual sawah, perhiasan istrinya sampai meminjam uang ke bank supaya studi ketiga anak kembarnya lancar tanpa terkendala.

“Walaupun saya hanya buruh bangunan, saya terus berusaha keras untuk bisa menguliahkan ketiga anak kembar saya sampai mereka lulus. Apapun yang kami punya, barang yang bisa dijual atau digadaikan supaya kebutuhan mereka terpenuhi,” kata Aim kepada sukabumiheadlines.com, Senin, 12 Juli 2021.

“Sampai saya kerja jauh ke Ambon, jauh dari keluarga karena pekerjaan saya yang biasanya dekat sekarang sedang sulit. Karena ada tawaran kerja ke Ambon, ya saya jalani,” pungkas Aim.

Baca Juga :  Malam-malam Bawa Celurit, Dua Remaja Sukabumi Diamankan Polisi
BURUH BANGUNAN
Yanah dan kedua anaknya berfoto usai wisuda. | Foto: Istimewa

Aim tak sendiri. Ia didampingi istrinya, Yanah, yang sehari-hari mengurus rumah tangga. Untuk membantu meringankan beban suaminya, Yanah membuka warung kecil, kredit pakaian, sampai bantu-bantu di desa.

“Meski bukan kalangan orang kaya, tapi bisa sekolahkan ketiga anak ke perguruan tinggi. Ikhlas walau harus menjual semua barangnya supaya anak dibekali ilmu bermanfaat,” kata Yanah.

“Saya saat itu tidak punya tabungan sama sekali, jadi suami yang kerja keras sampai banting tulang cari uang buat keperluan kuliah mereka. Tapi tetap saya bantuin suami untuk meringankan bebannya,” tutup Yanah.

Berita Terkait

Bandit asal Sukabumi diringkus polisi di Serang
Cerita pilu Sunandi dan rutilahu, tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi
Sudah satu tahun jalan amblas dan jembatan rusak di Sukabumi
5 fakta Umar: Kisah hidup ojol asal Sukabumi merantau ke Jakarta hingga babak belur dihajar Brimob
Innalilahi, tabrakan beruntun di Jalan Raya Sagaranten – Nyalindung Sukabumi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam Istighosah Kubro di Palabuhanratu
Miris, bocah 11 tahun di Gunungguruh Sukabumi alami gizi buruk dan TBC
Genjot PAD, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi apresiasi program Gebyar Sipenyu

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 15:15 WIB

Bandit asal Sukabumi diringkus polisi di Serang

Senin, 8 September 2025 - 16:00 WIB

Cerita pilu Sunandi dan rutilahu, tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi

Senin, 8 September 2025 - 02:00 WIB

Sudah satu tahun jalan amblas dan jembatan rusak di Sukabumi

Senin, 8 September 2025 - 00:01 WIB

5 fakta Umar: Kisah hidup ojol asal Sukabumi merantau ke Jakarta hingga babak belur dihajar Brimob

Sabtu, 6 September 2025 - 05:15 WIB

Innalilahi, tabrakan beruntun di Jalan Raya Sagaranten – Nyalindung Sukabumi

Berita Terbaru

Sekelompok bandit pelaku curanmor dan curhat diamankan Polres Serang - Polres Serang

Peristiwa

Bandit asal Sukabumi diringkus polisi di Serang

Selasa, 9 Sep 2025 - 15:15 WIB