Citarum, Sungai yang Membelah Dua Kerajaan di Tatar Pasundan Mengalir dari Gunung Wayang

- Redaksi

Minggu, 22 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aliran Sungai Citarum. l Istimewa

Aliran Sungai Citarum. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mafhum kenapa banyak nama daerah di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dengan kata “Ci”. Hal itu tentu erat kaitannya dengan keberadaan sungai di mana daerah tersebut berada.

Sebagai daerah yang memiliki banyak aliran sungai, tentunya tidak mengherankan jika banyak daerah di Tatar Pasundan yang dimulai dengan kata “Ci”, seperti Cianjur, Cibinong, dan banyak lainnya.

Karena air dan sungai erat kaitannya dengan kehidupan manusia, maka banyak lambang daerah di provinsi ini yang memasukkan unsur air atau sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip sukabumiheadline.com dari laman citarum.bappenas.go.id, di sepanjang aliran Citarum terdapat tujuh mata air utama, termasuk mata air yang terbesar, yaitu Pangsiraman.

Sungai Citarum melintasi 12 wilayah kabupaten dan kota seperti Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sumedang, Bogor, Purwakarta, Bekasi, Karawang, Indramayu, Subang, Bandung, dan Cimahi.

Selain itu, aliran sungai ini juga dimanfaatkan untuk membangun waduk seperti Cirata, Saguling, dan Jatiluhur.

Baca Juga :  Wisata Gunung Wayang Cocok Untuk Me Time Emak-Emak

Sedangkan sumber airnya terletak di Gunung Wayang, tepatnya di sebelah selatan Kota Bandung. Sehingga, hampir membagi daerah Pasundan menjadi dua wilayah.

Dari sumber air ini, sungai mengalir sepanjang 3.332,97 kilometer melalui cekungan dan mengarah ke Waduk Saguling, dan wilayah yang tergenang mencapai sekitar 8.779,20 Kilometer persegi.

Screenshot 2023 10 22 17 53 29 33 40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12
Gunung Wayang. l Wikipedia

Kerajaan Tarumanegara 

Berbicara tentang sungai di Jawa Barat, beberapa di antara keberadaan sungai itu erat kaitannya dengan peradaban dan sejarah sebuah kerajaan.

Salah satunya adalah Sungai Citarum yang membentang dari Cekungan Bandung dan bermuara di Laut Jawa.

Warga Jawa Barat tentunya sudah tidak asing lagi catatan tentang kedekatan sungai ini dengan sebuah Kerajaan Hindu Kuno,. Secara bahasa, “Ci” yang berarti air dan “Tarum” yang merujuk kepada Kerajaan Tarumanegara.

Disebutkan dalam banyak literatur sejarah, pada abad ke-5, Jayasingawarman membangun dusun kecil di tepi Sungai Citarum, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman, berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 masehi.

Baca Juga :  Bujangga Manik, merekam perjalanan petualang Sunda mengelilingi tanah Jawa

Dengan demikian, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu.

salah satu ciri khas Kerajaan Tarumanegara adalah sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang Raja yang disebut ” Rajadiraja ” atau ” Raja segala raja ” selain raja, ada juga para bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan dan menjalankan tugas administratif.

Puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, berkuasa antara 395-434 Masehi dan merupakan raja ketiga. Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.

Prasasti Cidanghiyang sb
Prasasti Cidanghiang. l Wikipedia

Namun pada gilirannya kemudian, sungai ini menjadi pembatas dua kerajaan pecahan Tarumanegara, yakni Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda.

Untuk diketahui, sejumlah peninggalan arkeologi Kerajaan Tarumanegara yang masih tersisa hingga kini, adalah Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah), Prasasti Tugu, Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul), Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, dan Prasasti Jambu (Prasasti Pasir Koleangkak).

Berita Terkait

4 persamaan Sunni dan Syiah versi Ayatollah Khamenei dan cara Barat pecah belah Muslim
Masa kecil, kontroversi hingga gelar akademik Syahrini: Dari Sukabumi ke Festival Film Cannes 2025
Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama
Profil RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang milik FK Unsri, didirikan dokter asal Sukabumi
Profil Mohammad Ali, Menkes ke-5 RI asal Sukabumi dan pencetus fakultas kedokteran
5 fakta Grand Inna Samudra Beach Sukabumi: Sejarah, biaya pembangunan, arsitek hingga kamar sakral
Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi
Kisah Ani Adiwijaya, rahimnya anak-anak Sukabumi hingga jadi dirut BUMN dan menteri

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:01 WIB

4 persamaan Sunni dan Syiah versi Ayatollah Khamenei dan cara Barat pecah belah Muslim

Selasa, 24 Juni 2025 - 04:03 WIB

Masa kecil, kontroversi hingga gelar akademik Syahrini: Dari Sukabumi ke Festival Film Cannes 2025

Minggu, 22 Juni 2025 - 04:40 WIB

Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:00 WIB

Profil RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang milik FK Unsri, didirikan dokter asal Sukabumi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 12:48 WIB

Profil Mohammad Ali, Menkes ke-5 RI asal Sukabumi dan pencetus fakultas kedokteran

Berita Terbaru