Dedi Mulyadi minta polisi sikat penjual Reni, gadis asal Sukabumi ke China

- Redaksi

Minggu, 21 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus gadis asal Sukabumi, Reni Rahmawati, ke China dengan modus dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga (ART).

Sesampainya di China, Reni dinikahkan dan disekap hingga menjadi budak seks serta kerap disiksa. Baca selengkapnya: Kronologi Reni asal Sukabumi dipaksa nikah di China, ibunya bertahan hidup dari kuli bungkus kue

“Kesimpulan proses polisi berjalan, pelaku berasal dari Bogor satu orang dan dua dari Cianjur serta warga keturunan China di Jakarta harus diproses,” ucap Dedi dalam video diunggah di akun Instagram pribadinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dedi menegaskan, proses pidana harus terus berjalan. Selain itu, Dedi mengaku sudah menelepon Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI), Mukhtarudin, untuk segera menindaklanjuti masalah tersebut.

Dedi memastikan akan memberikan perlindungan kepada korban dan tidak boleh dilakukan intimidasi.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, Seorang gadis asal Kabupaten Sukabumi berinisial Reni (23) dijual Rp200 juta ke seorang pria di China.

Baca Juga :  Hari Ayah Nasional, Sosok Bapak di Mata 5 Wanita Sukabumi

Selanjutnya, sebelum dikirim ke China Reni sempat disekap, lalu dinikahkan secara online dengan pria China. Mirisnya, sesampainya di Tiongkok, Reni menjadi budak seks dan kerap disiksa oleh pelaku yang menikahinya. Baca selengkapnya: Hati-hati info loker di medsos, Reni gadis asal Sukabumi dipaksa menikah lalu disekap di China

Menurut Rangga Suria, kuasa hukum Reni dan keluarga, korban yang tengah bekerja di sebuah pabrik ditawari pekerjaan ART oleh temannya di China dengan janji gaji sebesar Rp13 juta hingga 30 juta. Ia mengenal rekannya tersebut dari media sosial (medsos). Baca selengkapnya: Hati-hati info loker di medsos, Reni gadis asal Sukabumi dipaksa menikah lalu disekap di China

Tidak lama berselang, ia mengatakan korban mendatangi daerah Cugenang, Cianjur untuk menindaklanjuti lowongan pekerjaan tersebut. Di Cianjur, RR bertemu dengan Y dan JA yang merupakan kakak adik.

Selanjutnya, korban dibawa ke Bogor dan disekap selama dua pekan oleh A. Korban dinikahkan secara online dengan pria China dan disiapkan sejumlah dokumen untuk selanjutnya berangkat ke China pada bulan Mei.

Baca Juga :  Karyawati terbaik, wanita asal Sukabumi Eer Nurhasanah mendapat reward umrah

Pihak keluarga pun melaporkan masalah tersebut kepada polisi, setelah beberapa bulan tidak mendapatkan kabar dari Reni. Setelah kejadian tersebut viral, pihak keluarga mendapatkan kabar dari korban bahwa pria tersebut meminta ganti rugi Rp200 juta karena sudah membelinya dari komplotan di Indonesia.

Saat ini, pihak Konsulat Jenderal Republika Indonesia (KJRI) di China telah meminta bantuan polisi China untuk mengecek keberadaan Reni. Polisi tersebut telah melakukan berita acara pemeriksaan kepada pria China dan Reni.

“Polisi Tiongkok marah akhirnya laki-laki itu harus dipisahkan dengan Reni. Reni di lantai atas, pria itu di bawah,” kata Rangga, Ahad (21/9/2025).

Dalam pengakuannya, Reni mengaku merasa dijebak, dan sering disiksa serta pelecehan. Dengan adanya pemeriksaan dari polisi China, pelaku tidak pernah melakukan kekerasan kepada korban.

Ditambahkannya, Dedi Mulyadi yang mengetahui informasi tersebut langsung menelepon Menteri P2MI, Mukhtarudin, dan Kapolres Sukabumi untuk menangani masalah tersebut.

Selanjutnya Rangga akan memberikan keterangan di Unit PPA Polres Sukabumi Senin (22/9/2025).

Berita Terkait

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru
Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia
Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet
Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota
Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 04:15 WIB

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru

Rabu, 10 Desember 2025 - 08:00 WIB

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia

Rabu, 10 Desember 2025 - 03:39 WIB

Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:21 WIB

Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota

Senin, 1 Desember 2025 - 08:00 WIB

Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar

Berita Terbaru

Tile cs asal Sukabumi curi motor santri di Majalengka - Ist

Peristiwa

Tile cs asal Sukabumi curi motor santri di Majalengka

Senin, 15 Des 2025 - 20:58 WIB

Mohammed bin Salman - sukabumiheadline.com

Bisnis

Mohammed bin Salman tawar Barcelona Rp166,7 triliun

Senin, 15 Des 2025 - 17:13 WIB