SUKABUMIHEADLINE.com l Ulama besar asal Sukabumi, Jawa Barat, KH Ahmad Sanusi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional karena dinilai berkontribusi sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selain sebagai tokoh nasional, ulama penulis kita Raudhatul Al ‘Irfan di Ma’rifat Al Qur’an atau Raudhatul Irfan (kini menjadi nama masjid di Jl. Lingkar Selatan) itu dikenal sebagai seorang ulama pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ulum di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Gunungpuyuh, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, pada 1933 silam.
BACA JUGA: Raudhatul Irfan, Mengintip Kemegahan Masjid Provinsi di Sukabumi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anugerah Pahlawan Nasional untuk ulama yang juga dikenal dengan sebutan Ajengan Cantayan, Ajengan Genteng atau Ajengan Gunungpuyuh, itu diterima salah seorang cucu perempuan bernama H. Neni Fauziah. Acara penganugerahan digelar di Istana Negara pada Senin (7/11/2022).

Neni mengaku pada awalnya tidak percaya jika sang kakek pada akhirnya menerima gelar kehormatan dari negara, Pahlawan Nasional.
“Ini tidak terduga, saat itu saya sedang pengajian kemudian ada telepon. Kami asalnya tidak percaya, tapi setelah ada konfirmasi dari pihak Pemprov Jawa Barat, barulah percaya bahwa ini benar,” ungkap Neni.
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, sosok KH. Ahmad Sanusi sudah sebanyak tiga kali namanya diajukan untuk mendapatkan gelar pahlawan, yakni sejak 2008 silam. Namun, selalu kandas. Baca lengkap: Pemerintah Beri Anugerah 5 Pahlawan Nasional, Salah Satunya Ulama asal Sukabumi
Karenanya, Neni berkeyakinan jika penetapan sang kakek sebagai Pahlawan Nasional merupakan kehendak Allah SWT.
“Dalam waktu yang relatif singkat Allah membuktikan, Insha Allah karena sudah ada informasi (penetapan Pahlawan Nasional. Saya mewakili keluarga yang menghadiri acara itu,” ucapnya.
Profil Dra. H. Neni Fauziah, S.Ag, M.Ag

Neni Fauziah dibesarkan dalam keluarga pesantren, tak heran jika berfokus pada bidang pendidikan, terutama yang berbasis Islam dengan menjadi Ketua Umum Yayasan Pontren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Selain itu, Neni juga aktif sebagai Anggota Majelis Syura Persatuan Ummat Islam (PUI) dan pernah menjabat sebagai Ketua PD Wanita PUI Kota Sukabumi.
Neni sendiri adalah adik dari Prof. Dr. KH. Deddy Ismatullah (almarhum) bin KH Badri Sanusi (almarhum) yang merupakan putra ketujuh dari pasangan KH. Ahmad Sanusi dan Siti Juwariyah binti H. Afandi.
Neni bersama ketiga saudara kandungnya, DR. K.H.E.Z. Abidin, Drs. K.H.M. Abdurrahman, Dr. K.H. Dedi Ismatullah Mahdi, SH. MH., mengelola Yayasan Pendidikan Islam Syamsul ‘Ulum yang menaungi lembaga pendidikan dari mulai pondok pesantren, taman kanak-kanak, hingga perguruan tinggi.