sukabumiheadline.com – Viral di berbagai platform media sosial kaos bertuliskan “Boycott China” terjual laris manis di pasar Amerika Serikat (AS).
Kaos bertuliskan “Boycott China” adalah bentuk protes terhadap dominasi ekonomi China. Uniknya, kaos ajakan untuk memboikot Tiongkok tersebut mlah diproduksi di China.
Pada model lain, selain tulisan “Boycott China” juga terdapat tulisan “Make America Great Again” (MAGA), yang merupakan tagline kampanye Presiden Donald Trump yang terkenal dengan slogan America First. Bahkan, alat peraga kampanyenya Trump tersebut juga sebagian besar diproduksi oleh pabrik-pabrik di China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Washington Post dalam laporannya menulis bahwa lebih dari 90% topi MAGA diproduksi di China, dengan biaya sekitar $1 per unit, lalu dijual seharga $25.
South China Morning Post menulis bahwa sejak 2019 pabrik-pabrik di Provinsi Guangdong dan Zhejiang mengalami aktivitas pesanan hingga 30–40% untuk kaos bertuliskan slogan anti-China.
Diketahui, biaya produksinya hanya sekitar $1,50–$2 per kaos, tetapi dijual ke pasar Amerika Serikat seharga $10. Artinya, ada margin keuntungan sebesar 400% untuk barang yang terang-terangan mengecam negara pembuatnya.
Menurut hasil survei YouGov pada 2020, 60% konsumen AS membeli produk dengan pesan politik sebagai ekspresi pribadi.
Di sisi lain, ada 35% yang benar-benar memperhatikan asal-usul produk tersebut. Artinya, selama produk cepat tersedia dan harganya terjangkau, sebagian besar konsumen tidak peduli apakah kaos “Boycott China” dibuat di Beijing atau Amerika Serikat.