Gugurnya Dyah Pitaloka Citarasemi di tanah Jawa, harga diri seorang putri Sunda

- Redaksi

Selasa, 25 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Dyah Pitaloka Citarasemi adalah putri Mahaparabu Linggabuana, dari Kerajaan Galuh-Sunda bersatu, putri inilah yang akan dikawinkan dengan Raja Majapahit, Hayam Wuruk.

Ketika sampai di Bubat, rombongan pengantin dikecewakan, sebab Gajah Mada menghendaki rombongan Raja Sunda yang membawa putri untuk menyerahkan putri tersebut sebagai tanda takluk. Hal ini jelas membuat Raja dan Patih Sunda marah.

Mereka menolak dan memaki Gajah Mada agar jangan banyak omong besar, serta memerintahkan Gajah Mada untuk mendatangkan Hayam Wuruk untuk menyambut pengantin, namun Gajah Mada yang didukung Bre Wengker (kelak menjadi mertua Hayam Wuruk) menolak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Baca Juga :  Bidadari Voli, Kecantikan Mojang Sunda Ini Dipuji-puji Media Vietnam

Maka secara tiba-tiba, setelah Gajah Mada pergi dari Bubat ia membawa bala tentara Majapahit yang cukup besar, pasukan Majapahit menyerang rombongan Sunda yang hanya terdiri dari beberapa ratus orang saja.

Perang tak seimbang pun akhirnya pecah, satu demi satu pasukan Sunda wafat, dan bahkan Maharaja Prabu Linggabuana pun wafat setelah sebelumnya berperang dengan gagah perwira.

Mendapati ayah dan seluruh pasukan Sunda wafat, Dyah Pitaloka yang tidak sudi dijadikan sebagai tawanan memilih bunuh diri. Baca lengkap: Pemicu Perang Bubat dan Perselisihan Sunda-Jawa, Kecantikan Dyah Pitaloka Citraresmi Disebut Cocok Jadi Artis

Baca Juga :  Yuk, mengenal 5 pahlawan perempuan Sunda

Peristiwa tersebut sontak membuat Hayam Wuruk marah besar kepada Gajah Mada. Kemarahan Hayam Wuruk berujung pada pengusiran Gajah Mada dari Majapahit.

Namun, pengusiran Gajah Mada tersebut ditentang oleh Dewi Lanjar dan Minak Jinggo, karena dianggap tidak sepatutnya Gajah Mada keluar dari Kerajaan Majapahit.

Bahkan sebelum pergi, Gadjah Mada berpamitan kepada Tribuana Tunggal Dewi, dan meminta agar menyampaikan sesuatu pada Hayam Wuruk. Dan akhirnya, Tri Buana Tunggal mengatakan kepada Hayam Wuruk bahwa Gajah Mada adalah ayahnya.

Tulisan Terkait: Sulit Ditaklukan Majapahit, Meski Kecil Pajajaran Bukan Kerajaan Lemah

Namun karena Hayam Wuruk sudah menentukan sikap, ia tetap mengusir Gajah Mada dari Majapahit. Hingga pada akhirnya, Gajah Mada pergi ke suatu tempat untuk bertapa dengan gelar Resi Tunggul Manik. Sejak saat itu tidak diketahui nasib Gajah Mada selanjutnya.

Berita Terkait

Berlabel halal tapi 9 produk jajanan ini mengandung babi, Bunda Sukabumi wajib waspada
Ruben Onsu jadi imam shalat Desy Ratnasari dan Nasywa, disebut sudah nikah siri
Foto-foto Ruben Onsu shalat di Sukabumi untuk pertama kali usai mualaf
Hukum menikah bulan Syawal, awalnya dinilai sial sebab unta mengangkat ekornya
Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat
Fatimah Al-Fihri, pendiri universitas tertua di dunia dan pengaruhnya di bidang pendidikan
Alasan Ruben Onsu mualaf, Shalat Ied bareng Igun dan bangun mushala di Sukabumi
Muslim Sukabumi mau puasa Syawal? Ini tanggal, fadhilah dan panduan lengkapnya

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:15 WIB

Berlabel halal tapi 9 produk jajanan ini mengandung babi, Bunda Sukabumi wajib waspada

Jumat, 11 April 2025 - 07:26 WIB

Ruben Onsu jadi imam shalat Desy Ratnasari dan Nasywa, disebut sudah nikah siri

Selasa, 8 April 2025 - 01:15 WIB

Foto-foto Ruben Onsu shalat di Sukabumi untuk pertama kali usai mualaf

Sabtu, 5 April 2025 - 14:00 WIB

Hukum menikah bulan Syawal, awalnya dinilai sial sebab unta mengangkat ekornya

Kamis, 3 April 2025 - 00:01 WIB

Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB