Harga Cabai Rawit di Palabuhanratu Sukabumi Meroket, Pemilik Warnas Mengeluh

- Redaksi

Rabu, 29 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang cabai rawit. l Istimewa

Pedagang cabai rawit. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l PALABUHANRATU – Setelah harga cabai rawit yang semakin pedas, menjelang pergantian tahun, harga daging ayam dan telur juga merangkak naik di Pasar Semi Modern (PSM) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan informasi diperoleh sukabumiheadline.com dari pencatat harga di PSM Palabuhanratu, harga cabai rawit sejak pekan lalu sudah alami kenaikan. Hari ini, sayuran yang banyak disukai berbagai kalangan tersebut, kembali naik sebesar Rp 10 ribu per kg, dari sebelumnya Rp70 ribu menjadi Rp80 ribu per kg.

Sementara, harga telur ayam dari Rp27 ribu menjadi Rp30 ribu per kg, daging ayam potong dari Rp37 ribu menjadi Rp38 ribu per kg, bawang putih dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.

“Naiknya bervariasi, kenaikan harga tiga bahan sembako itu sejak minggu kemarin, sebelum Natal. Minggu sekarang naik lagi,” ujar Maulana pencatat harga pasar, Rabu (29/12/2021).

“Faktor kenaikan karena cuaca, musim hujan banyak petani gagal panen. Ditambah jelang akhir tahun, banyak permintaan. Sementara, pasokan gak ada penambahan, sehingga para pedagang terpaksa menaikan harga,” sambungnya.

Dijelaskan Maulana untuk harga lainnya masih stabil, seperti beras premium masih Rp10 ribu per kg, minyak goreng kemasan Rp10 ribu per liter, daging sapi dan kerbau Rp120 ribu per kg, cabai merah Rp40 ribu per kg, bawang merah Rp20 ribu per kg.

Baca Juga :  Mengetahui 5 Fakta Menarik tentang Sukabumi

“Yang lainnya masih stabil seperti minggu lalu. Kita akan terus pantau, antisipasi terjadi permainan harga,” jelasnya.

Sementara itu, Novi Indri (36), pemilik warung makan di jalan raya Citepus mengatakan, sangat dirugikan dengan kenaikan cabai rawit dan sejumlah sembako lainnya. Ia terpaksa harus mengurangi porsi masakan yang dihidangkan untuk pembeli.

“Ya mau gak mau, formulasi masakan dikurangi, cabainya kan naik, kalau gak gitu bisa rugi saya jualan,” ungkapnya.

“Mudah mudahan ada intervensi, ada solusi dari pemerintah agar harga harga sembako gak naik terus,” tandasnya.

Berita Terkait

Kades Sukabumi, 30% Dana Desa jaminan utang Kopdes Merah Putih tak wajib diganti
Menghitung harta kekayaan jenderal polisi asal Sukabumi, Ade Ary Syam Indradi
Naik pangkat jadi Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, berapa gaji yang diterima pria Sukabumi ini?
Dibangun dua tahap, pemerintah siapkan Rp14 triliun untuk Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang
Bangun kilang minyak Sukabumi, Danantara gandeng 3 perusahaan AS ini
Larangan study tour dicabut? Ini rekomendasi lokasi dari Dedi Mulyadi untuk pelajar
Karyawati terbaik, wanita asal Sukabumi Eer Nurhasanah mendapat reward umrah
Ternyata ini tujuan kilang minyak Sukabumi dibangun

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 04:17 WIB

Menghitung harta kekayaan jenderal polisi asal Sukabumi, Ade Ary Syam Indradi

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 07:00 WIB

Naik pangkat jadi Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, berapa gaji yang diterima pria Sukabumi ini?

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 03:53 WIB

Dibangun dua tahap, pemerintah siapkan Rp14 triliun untuk Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang

Jumat, 8 Agustus 2025 - 03:59 WIB

Bangun kilang minyak Sukabumi, Danantara gandeng 3 perusahaan AS ini

Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:29 WIB

Larangan study tour dicabut? Ini rekomendasi lokasi dari Dedi Mulyadi untuk pelajar

Berita Terbaru