Ingat warga Sukabumi, jangan pamer boarding pass di medsos! Ini risikonya

- Redaksi

Senin, 13 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ingat warga Sukabumi, jangan pamer boarding pass di medsos! Ini risikonya - Istimewa

Ingat warga Sukabumi, jangan pamer boarding pass di medsos! Ini risikonya - Istimewa

sukabumiheadline.com – Berwisata ke luar provinsi atau luar negeri mungkin masih dianggap sebagai bergengsi bagi sebagian orang. Karenanya, dera media sosial seperti saat ini, masih banyak yang suka memamerkan boarding pass sebagai salah satu “ritual” bepergian di akun pribadinya.

Namun ternyata, mengunggah foto boarding pass dan tiket transportasi sejenisnya ke media sosial sebaiknya tidak dilakukan. Mungkin tampak sepele, namun ada bahaya mengancam jika warga Sukabumi, Jawa Barat, masih nekad memamerkannya di media sosial.

Wajib diketahui, boarding pass memuat aneka informasi penting dan sifatnya rahasia seperti nama lengkap, nomor penerbangan, kode pemesanan (Passenger Name Record) dan kode batang (barcode).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan demikian, dilansir dari Simpel Flying, siapa pun bisa mengakses data pribadi Anda. Bisa saja informasi ini jatuh ke tangan orang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkannya untuk tujuan kriminal.

Karenanya, detail informasi yang dimasukkan saat memesan penerbangan yang tertera di boarding pass dengan mudah bisa diakses hacker cukup dari kode batang.

Bahkan, para hacker sampai bisa mengakses rincian paspor dan SIM. Akibatnya, saat informasi ini terbuka, pemilik dapat terancam keselamatannya.

Ancaman penipuan dan pencurian

Mungkin ini lebih menyeramkan daripada ada orang asing yang mengetahui keberadaan Anda. Informasi di boarding pass memungkinkan orang untuk mengubah jadwal penerbangan Anda.

Bagaimana caranya? Hacker tinggal memasukkan kode pemesanan dan memasukkan data baru. Perubahan seperti ini memungkinkan para penjahat tahu kapan Anda tidak berada di rumah dan siap melancarkan aksinya.

Mengunggah boarding pass sama saja membuka peluang penipu untuk beraksi. Mereka bisa menyamar sebagai staf maskapai atau kantor perwakilan layanan agar Anda memberikan informasi penting.

Sebaiknya perlakukan boarding pass seperti halnya dokumen penting lainnya. Membagikannya secara publik berisiko tinggi untuk keselamatan Anda.

Selain itu, sejumlah maskapai menawarkan poin atau rewards untuk sejumlah perjalanan yang Anda kumpulkan (miles). Banyak boarding pass menampilkan berapa kali penumpang terbang dengan maskapai tersebut.

Hacker tak bertanggung jawab bisa saja mengakses akun program loyalitas Anda dan menukar poin atau miles yang dikumpulkan.

Berita Terkait

Modus korupsi Kuota Haji Khusus, KPK: Calhaj hanya diberi waktu 5 hari untuk pelunasan
Selain Heri Gunawan asal Sukabumi, ini eks Anggota Komisi XI yang diperiksa KPK
Setelah legislator asal Sukabumi, KPK panggil 16 saksi lagi kasus korupsi CSR BI
Duduk perkara KPK panggil anggota DPR asal Sukabumi Iman Adinugraha terkait kasus korupsi
Dipecat, Kompol Cosmas Kaju Gae menangis usai PTDH kasus rantis gilas ojol
Korupsi Kuota Haji rugikan Rp1 T, ini daftar barang dan uang disita KPK
Warga Sukabumi jadi korban, 7 Brimob ditangkap kasus rantis lindas ojol hingga tewas
Habib, pegawai Imigrasi Sukabumi dan 7 lainnya dilaporkan ke Bareskrim kasus eksploitasi seksual

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 01:12 WIB

Modus korupsi Kuota Haji Khusus, KPK: Calhaj hanya diberi waktu 5 hari untuk pelunasan

Selasa, 16 September 2025 - 15:04 WIB

Selain Heri Gunawan asal Sukabumi, ini eks Anggota Komisi XI yang diperiksa KPK

Kamis, 11 September 2025 - 04:16 WIB

Setelah legislator asal Sukabumi, KPK panggil 16 saksi lagi kasus korupsi CSR BI

Kamis, 4 September 2025 - 19:40 WIB

Duduk perkara KPK panggil anggota DPR asal Sukabumi Iman Adinugraha terkait kasus korupsi

Rabu, 3 September 2025 - 21:19 WIB

Dipecat, Kompol Cosmas Kaju Gae menangis usai PTDH kasus rantis gilas ojol

Berita Terbaru