Inspirasi dari Daster Batik Tembus Pasar Mancanegara

- Redaksi

Rabu, 11 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gudang daster batik 
| kompas.com

Gudang daster batik | kompas.com

sukabumiheadline.com l Sukses menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) adalah hal paling diharapkan bagi para pelaku, seperti halnya Tiffany pemilik Daster Batik Ony.

Wanita asal Solo, Jawa Tengah, ini berhasil menembus pasar mancanegara setelah mengikuti workshop di salah satu e-commerce. Selain itu, daster memiliki pangsa pasar luas dan prospek pertumbuhan bagus.

“Daster akan tetap digunakan tanpa bergantung pada tren fashion,” ujar Tiffany.

Tiffany juga menceritakan untuk mengembangkan bisnis keluarga bukanlah perkara mudah.

“Awalnya, Daster Batik Ony berjualan secara offline di Pasar Klewer pada 2014. Walau sudah nyaman berjualan secara offline, saya ingin mengembangkan penjualan produk dan memutuskan berjualan secara online,” ujar Tiffany.

Pada 2016, ia memutuskan membuka toko di salah satu platform marketplace. Hanya saja, ia kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk membantu pengelolaan toko sehingga penjualan produknya di platform tersebut kurang maksimal.

Baca Juga :  Pria di Gunungguruh Sukabumi Meraup Uang Jutaan Rupiah per Bulan dari Kebun Strawberry

Dua tahun kemudian, ia membuka toko baru di platform marketplace yang sama dengan persiapan lebih matang dan SDM memadai. Hasilnya, omzet Daster Batik Ony jauh lebih besar dibandingkan toko online pertamanya.

“Toko online yang kedua ini penjualannya naik dua kali lipat dibandingkan penjualan secara offline,” kata Tiffany
Kini Daster Batik Ony berhasil menjual lebih dari 50 paket dalam sehari.

Meski pandemi Covid-19 sudah berlangung lebih dari satu tahun, tambah Tiffany, omzet penjualan tetap melesat.

Berita Terkait

Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi
Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia
Ini 26 kecamatan penghasil padi gogo di Sukabumi, Cikakak paling sedikit
Mulai 1 Juli semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi sudah bisa pinjam modal ke bank Himbara
Sukabumi berapa? Jadwal dan tarif terbaru DAMRI DKJ, Banten, Jabar ke Bandara Soetta 2025
Dari karet, teh, kelapa, pala hingga lada, ini luas lahan dan volume hasil perkebunan di Sukabumi
Ini jadwal KA Pangrango terbaru 2025 relasi Bogor-Sukabumi dan harga tiketnya
Cek interior Skybridge Stasiun Paledang, penumpang KA Pangrango dari Sukabumi ke Jakarta harus lewat sini

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:04 WIB

Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi

Senin, 30 Juni 2025 - 01:10 WIB

Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia

Minggu, 29 Juni 2025 - 00:01 WIB

Ini 26 kecamatan penghasil padi gogo di Sukabumi, Cikakak paling sedikit

Sabtu, 28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Mulai 1 Juli semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi sudah bisa pinjam modal ke bank Himbara

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:42 WIB

Sukabumi berapa? Jadwal dan tarif terbaru DAMRI DKJ, Banten, Jabar ke Bandara Soetta 2025

Berita Terbaru

Legislatif

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:30 WIB

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi - SAR

Peristiwa

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi

Senin, 30 Jun 2025 - 04:36 WIB