sukabumiheadline.com – Israel akan mengirimkan 100 warga Gaza, Palestina untuk bekerja di Indonesia sebagai pekerja bangunan. Rencana tersebut merupakan bagian dari proyek migrasi sukarela baru yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ghassan Alian, kepala Coordinator of Government Activities in the Territories (COGAT).
Program ini, dikutip dari Jerusalem Post, dirancang untuk memberi insentif kepada ribuan warga Gaza untuk berangkat ke Indonesia. “Sebagian besar dari mereka akan bekerja di bidang konstruksi,” kata Ghassa, Ahad (13/4/2025).
Berdasarkan hukum internasional, siapa pun yang meninggalkan Gaza untuk bekerja akan diizinkan untuk kembali ke Gaza. Meskipun begitu, pemerintah Israel berharap mereka tinggal dalam jangka waktu yang panjang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, rencana ini tergantung pada pemerintah Indonesia, yang memimpin negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia siap menampung kurang lebih 1.000 warga Palestina di Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu.
“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” katanya.
Namun, dia menekankan rencana itu hanya akan berjalan setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas terkait dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Prabowo.
Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa makanan, alat-alat kesehatan, obat-obatan, pakaian, air bersih, untuk rakyat Palestina di Gaza, baik yang disalurkan melalui El Arish, Mesir, maupun yang diterjunkan langsung dari udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.
Indonesia juga telah mengirimkan kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk sandar selama beberapa bulan di El Arish dan merawat korban-korban perang dari Gaza.
Indonesia juga mengirimkan tim dokter dan tenaga kesehatan ke Rafah, Gaza, untuk memberikan layanan kesehatan di rumah sakit lapangan milik UAE, dan di rumah sakit terapung, yang juga milik UAE, di El Arish, Mesir.