Israel Dikepung Demo Besar, dari Rakyat Sipil, Tentara hingga Pilot Pesawat Tempur

- Redaksi

Senin, 17 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi demontrasi di Kota Tel Aviv, Israel. l Istimewa

Aksi demontrasi di Kota Tel Aviv, Israel. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Pasukan khusus tentara Israel mengancam bakal mogok kerja buntut keputusan pemerintah mempercepat revisi Rancangan Undang-undang (RUU) Peradilan.

Sedikitnya 170 anggota unit pasukan khusus utama tentara Israel mengancam mogok sebagai buntut keputusan pemerintah untuk mempercepat revisi RUU tersebut.

Sebuah surat telah diberikan pada komandan unit komando elit Sayeret Matkal yang berisi pengumuman bahwa mulai pekan depan 170 cadangan aktif di unit tersebut akan menghentikan layanan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami menyadari potensi kerugian mogok kami di tugas cadangan di unit, tetapi saat ini kami tidak memiliki tindakan lain untuk menghentikan kehancuran yang akan disebabkan oleh UU yang akan berdampak kepada kami semua,” demikian bunyi surat itu, seperti dilaporkan Times of Israel, Ahad (16/7/2023).

Baca Juga :  Diseret ke Mahkamah Internasional, Netanyahu: Afsel Munafik, Kurang Ajar, Sok Pahlawan

Disebutkan dalam laporan Channel 12, setidaknya 80 cadangan aktif Sayeret Matkal menandatangani surat itu dalam beberapa hari mendatang.

Unit Sayeret Matkal bertanggung jawab, terutama atas misi pengumpulan intelijen di belakang garis musuh. Mereka juga ditugaskan untuk melawan terorisme dan operasi penyelamatan sandera.

Untuk informasi, Perdana Menteri (PM) Israel saat ini, Benjamin Netanyahu serta pejabat penting lainnya, seperti Naftali Bennett dan Ehud Barak pernah bertugas di unit ini.

Aksi mogok jelas mengancam kemampuan militer Angkatan Pertahanan Israel. Kepala Staf IDF Herzi Halevi berkata pasukan yang absen sesi latihan akan merusak kesiapan militer.

Baca Juga :  Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel

Sementara, sejumlah pejabat mengaku khawatir atas fenomena ini, tapi ada pula yang menganggap sepele.

Di pihak lain, saat ini kelompok koalisi sedang mengajukan perombakan UU yang bertujuan untuk mencegah peradilan membatalkan atau bahkan mendiskusikan keputusan pemerintah dan menteri berdasar ‘kewajaran’ mereka.

Meski ada protes termasuk unjuk rasa mingguan untuk menekan pemerintah agar mundur, koalisi berjanji untuk terus maju.

Kritikus menilai perombakan UU akan melemahkan pengadilan dan menghilangkan pengawasan terhadap kekuasaan pemerintah. Demokrasi jelas dalam bahaya.

Gelombang protes pun bermunculan. Pada Jumat, beberapa pilot cadangan berkata pada Komandan Angkatan Udara Tomer Bar bahwa mereka akan berhenti melapor untuk pelatihan mulai minggu depan.

Sebanyak 106 cadangan angkatan udara yang bertugas di pos-pos non-tempur telah memberitahu militer bahwa mereka akan setop kehadiran untuk tugas sukarela.

Berita Terkait

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru