Israel Sebut Kabinet Baru Iran Sebagai Jagal dari Teheran

- Redaksi

Minggu, 15 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jenderal' Ahmad Vahidi. I Istimewa

Jenderal' Ahmad Vahidi. I Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com – Keberadaan nama Jenderal Ahmad Vahidi di dalam daftar nominasi kabinet baru Iran, disebut Israel sebagai wajah baru pemerintahan teror.

Vahidi adalah mantan menteri pertahanan yang masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 2010. Vahidi kemudian diburu Interpol atas dugaan perannya dalam pemboman pusat budaya Yahudi di Buenos Aires tahun 1994.

Vahidi sendiri adalah Kepala Operasi Internasional Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang dikenal sebagai Pasukan Quds, pada saat pemboman AMIA Jewish Center [Pusat Yahudi AMIA] di Ibu Kota Argentina. Namanya muncul di daftar “red notice” Interpol terkait serangan di gedung Argentine Israelte Mutual Association (AIMA) yang dilakukan pembom bunuh diri asal Lebanon menggunakan bom mobil. 85 orang tewas dalam peristiwa tersebut dan melukai ratusan lainnya.

Pembom kemudian diidentifikasi sebagai Ibrahim Hussein Berro, seorang agen dari kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

Israel mendesak masyarakat internasional mengutuk kabinet baru Iran sebagai “penjahat”. Kementerian Luar Negeri Israel menyebut penunjukan Vahidi sebagai Menteri Dalam Negeri sebagai “memalukan”

Pemerintah Israel juga menyebut Raisi sebagai “jagal dari Teheran”, mencatat bahwa dia bertanggung jawab karena membunuh ribuan pembangkang Iran ketika dia menjabat sebagai kepala peradilan negara itu.

“Ini adalah wajah pemerintah teror baru di Iran,” kata kementerian itu, seperti dikutip Times of Israel, Kamis. “Para menterinya bertanggung jawab atas pembunuhan orang-orang di seluruh dunia.”

Selain itu, Raisi juga menominasikan diplomat karier garis keras Hossein Amirabdollahian untuk jabatan menteri luar negeri, ketika Iran dan AS berusaha kembali kesepakatan nuklir 2015.

Baca Juga :  Israel Hancurkan 527 Rumah dan Bunuh 55 Warga Palestina di Tepi Barat

Diplomat berusia 56 tahun, itu telah bertugas di berbagai pemerintahan selama beberapa dekade. Sebelumnya, ia menjabat wakil menteri luar negeri untuk urusan Arab dan Afrika di bawah mantan presiden populis garis keras Mahmoud Ahmadinejad, yang dikenal di Barat karena penolakan Holocaust dan sengketa pemilu pada 2009.

Bahkan, Reuters menyebut Amirabdollahian sebagai diplomat anti-Barat yang diakui memiliki hubungan dekat dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Dalam susunan kabinet yang disebut minim kejutan, itu juga ada nama Javad Owji, seorang pejabat lama di sektor minyak dan gas vital negara itu, dinominasikan sebagai Menteri Perminyakan. Sedangkan Rostam Ghasemi, mantan Menteri Perminyakan di bawah Ahmadinejad, sebagai Menteri Jalan dan Urbanisasi. Daftar tersebut juga menyebut Jenderal Mohammad Reza Ashtiani, mantan wakil kepala staf angkatan bersenjata, sebagai Menteri Pertahanan.

Berita Terkait

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel
Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:43 WIB

Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi

Berita Terbaru

Hukum

Kibarkan bendera One Piece bukan tindak pidana

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:02 WIB