sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA membangun kantor pusatnya di wilayah Jawa Barat. Permintaan itu tidak hanya ditujukan kepada AQUA, tetapi juga kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah yang dipimpinnya.
“Gini lho perusahaan-perusahaan di Jawa Barat ini, kan kantor pusatnya semuanya di luar Jawa Barat. Kita enggak boleh nyebut tempat. Di luar Jawa Barat, nah di situ kalau kantor pusatnya di luar Jawa Barat, maka yang paling nyaman itu yang punya kantor pusat,” kata Dedi dikutip sukabumiheadline.com dari video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (30/10/2025).
Menurut Dedi, kondisi itu membuat Jawa Barat tidak mendapat manfaat penuh dari keberadaan perusahaan yang beroperasi di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini pabrik ngambil air di Jawa Barat. Kalau bisa NPWP-nya di Jawa Barat. Karena perusahaan bapak kalau kantornya di luar Jawa Barat, bagi hasilnya di luar Jawa Barat,” kata Dedi Mulyadi.
Dana bagi hasil (DBH) justru mengalir ke daerah tempat kantor pusat berada, bukan ke lokasi kegiatan ekonomi dilakukan.
“Nah saya ingin kantor pusatnya di Jawa Barat dong, agar dana bagi hasilnya kembali ke masyarakat Jabar sebagai objek di mana usaha itu dilakukan,” ujarnya.
“Bapak ngambil airnya di kita, jalan rusaknya di kita, bagi hasilnya di tempat lain, kan tidak berkeadilan,” tegasnya.
Untuk itu, Dedi meminta Kantor Pusat AQUA Nomor Pokok Wajib Pajak-nya di salah satu kabupaten yang ada pabrik AQUA di wilayah Jawa Barat.
“Boleh dong NPWP-nya mau di Sukabumi silakan, mau di cianjur silakan, mau di sini silakan,” kata dia.
“Kan sumber airnya dari Subang, Cianjur, Sukabumi kan? Sama Bogor,” tambah Dedi Mulyadi.
Selain soal DBH, Dedi juga menyatakan akan terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah perusahaan di Jawa Barat, termasuk perusahaan air mineral seperti AQUA.
“Oh saya semua, kan saya bilang saya pasti akan tiba-tiba datang ke sebuah perusahaan untuk melakukan analisis. Jadi yang bukan hanya AQUA, seluruh perusahaan di Jawa Barat, baik perusahaan air mineral, maupun non air mineral,” tutur Dedi.
Ia menegaskan, langkah tersebut bertujuan memastikan aktivitas perusahaan tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat sekitar.
“Kan saya baru menemukan satu, kan saya tidak boleh menyimpulkan sesuatu yang belum saya lihat. Nanti ada wawancara saya, tadi sudah lengkap, tinggal lihat aja di media sosial saya. Lengkap membahas itu, dan itu akan menjadi sesuatu,” kata Dedi.









