sukabumiheadline.com l CISOLOK – Siapa tak kenal Mak Erot, sebuah nama legendaris terutama di kalangan pria dewasa. Bahkan, namanya tidak saja di kenal di Sukabumi, bahkan di level nasional hingga regional.
Mak Erot lahir di Kampung Cigadog, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 1878 dan meninggal dunia di tanah kelahirannya pada 5 Juli 2008.
Namanya melegenda berkat praktik pijat tradisional yang diklaim bisa membesarkan alat vital kaum laki-laki. Dengan kepiawaiannya itu, nama Mak Erot menjadi terkenal di seantero Indonesia hingga sejumlah negara ASEAN sebagai spesialis pembesar alat vital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saking terkenalnya dalam urusan estetika dorongan seksual, sampai-sampai ada yang menduga bahwa istilah erotis merujuk pada nama besar nenek ini. Mak Erot. Baca lengkap: Mak Erot Legenda Reparasi Alat Vital dari Sukabumi, Erotis Disebut Diambil dari Namanya

Sosok Mak Erot menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, sehingga terbit beberapa buku yang mengaitkan namanya, antara lain buku dari penulis Jakarta Under Cover, Moammar Emka berjudul Ade Ape Dengan Mak Erot.
Ada juga novel berjudul Big Size yang ditulis oleh Akoer yang berisi tentang praktik pembesaran alat kelamin laki-laki.
Bahkan, sejumlah film juga diproduksi karena terinspirasi sosok wanita Sukabumi yang satu ini, yaitu film XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot dengan tokoh Mak Siat.
XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot adalah film komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini dibintangi oleh Jamie Aditya, Francine Roosenda, Alex Abbad, Dewi Sandra, Eron Lebang, Sarah Sechan, Elmayana Sabrenia, Barry Prima, Inggrid Widjanarko, Teuku Rifnu Wikana, Tutie Kirana, Rizky Mocil dan Tarzan.
Adapun, sekuel film ini berjudul XXL-Double Extra Large dirilis pada 2009.

Film berdurasi 93 menit ini diproduksi oleh Kharisma Starvision Plus, mengisahkan Sarah Sechan sebagai Mak Siat.
Film ini berawal dari masalah yang dialami Deni (Jamie Aditya) sehubungan dengan ukuran alat vitalnya yang kurang optimal. Deni adalah seorang pemuda lugu yang masih awam dalam hal seks.
Persoalan pribadinya menjadi kendala besar ketika ia harus menikahi Vicky (Dewi Sandra) yang memiliki hiperseksualitas.
Vicky sendiri adalah putri seorang calon gubernur Banten. Deni merasa minder dan tidak yakin akan menjadi suami idaman Vicky. Karena Deni sama sekali belum berpengalaman di bidang seks.
Terlebih lagi, Deni ternyata memiliki ukuran alat vital yang minim. Deni takut, mendengar pengakuan Vicky yang sangat menyukai benda berukuran panjang.
Deni lalu diajak sahabatnya sejak SMA, Stefan (Eron Lebang) dan Juno (Alex Abbad), ke Sukabumi untuk meminta bantuan Mak Siat (plesetan dari Mak Erot yang diperankan oleh Sarah Sechan).
Stefan telah menikah namun masih kerap sekali berhubungan dengan pekerja seks komersial karena ia mudah sekali terangsang. Sedangkan Juno berasal dari keluarga yang kaya raya tetapi manja dan gemar sekali berjudi.
Masalah yang sedang dihadapi Deni, di mata Juno dianggap sebagai peluang untuk bertaruh. Juno pun bertaruh satu miliar dengan Stefan, bahwa dalam sebulan, Deni yang lugu akan menjadi playboy pemuas wanita yang melebihi kaliber Stefan.
Stefan setuju untuk bertaruh dan permainan pun dimulai. Sepulang dari Sukabumi, Deni harus menguji keampuhan perawatan alat vital yang baru dijalaninya.
Untuk itu, Juno mempunyai siasat tambahan, Juno dan Stefan menyewa seorang pekerja seks komersial muda selama sebulan penuh untuk mendampingi Deni sekaligus menjadi konsultan tentang ukuran alat vital Deni yang nanti akan diperpanjang.
Maka disewalah Intan (Francine Roosenda), seorang pekerja seks komersial muda yang cantik. Dimulailah petualangan gila selama sebulan antara Deni dan Intan.
Kedekatan yang tumbuh antara Deni dan Intan kemudian membawa masalah baru. Deni dihadapkan pada pilihan antara meneruskan hubungan dengan Intan yang dicintainya atau mempertahankan perjodohannya dengan Vicky. Di akhir cerita, Deni akhirnya menikahi Intan. Sedangkan Vicky dinikahi oleh Juno.