Malam Hari di Sukabumi Terasa Lebih Dingin dari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

- Redaksi

Kamis, 8 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINES.com – Beberapa hari terakhir ini warga Sukabumi merasakan cuaca dingin lebih dari biasanya, apalagi dari tengah malam menjelang subuh. Bahkan di beberapa lokasi sering turun kabut saat pagi menjelang.

Eva Siti Nurkholifa (22 tahun) warga Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi mengaku cukup merasakan cuaca dingin selama beberapa malam terakhir, setiap pulang kerja.

“Pulang kerja jam 9 malam itu sudah mulai dingin-dinginnya terasa. Lebih dingin dari biasanya,” singkat Eva kepada sukabumiheadlines.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Rizal Ashari (22 tahun) warga Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi juga merasakan hal yang sama. Kurang lebih sudah sepekan ini setiap subuh menjelang pagi ia berangkat kerja, tak jarang turun kabut diiringi cuaca dingin.

“Biasanya berangkat kerja di motor pakai jaket satu lapis saja cukup. Sekarang-sekarang harus pakai dua lapis biar tidak kedinginan,” kata Rizal.

Dikutip dari siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis, 8 Juli 2021, cuaca dingin ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September). Terlebih BMKG memantau Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.

Baca Juga :  Masjid Roboh di Parungkuda Sukabumi Akhirnya Diperbaiki

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, mengatakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Herizal mengatakan adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin,” kata Herizal.

Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Baca Juga :  Intip siang malam Istana Presiden Palabuhanratu Sukabumi, megah berdiri di tepi pantai

Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar.

“Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari,” kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengatakan berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh wilayah Indonesia, saat ini memang rata-rata suhu minimum dan maksimum di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara umumnya lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya yang berada di utara dan/atau di sekitar ekuator.

“Suhu udara minimum berkisar antara 14-21 derajat celsius dengan suhu terendah tercatat di Maumere dan Tretes, Pasuruan,” ungkap Guswanto.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru