Masjid-masjid di Minnesota AS Diizinkan Adzan dengan Pengeras Suara Setiap Hari

- Redaksi

Jumat, 10 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid di Minnesota, AS. l Istimewa

Masjid di Minnesota, AS. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Musim semi tahun ini di Minneapolis, Minnesota, menjadi kota besar pertama di AS yang mengizinkan adzan dikumandangkan secara publik dari puluhan masjid.

Kumandang adzan di masjid-masjid tersebut mengikuti langkah Masjid Dar Al-Hijrah yang telah lebih dulu menyiarkan adzan melalui pelantang suara.

Lantunan adzan berkumandang dari pengeras suara di atap yang berbagi dinding antara bar dengan masjid Somalia tertua di kota itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu disebut sebagai bukti komunitas Muslim yang besar dan semakin terlihat. Muslim menyambut perubahan itu dengan perayaan dan kehati-hatian agar tidak menimbulkan reaksi.

“Ini adalah tanda bahwa kita ada di sini,” ucap Yusuf Abdulle, yang memimpin Asosiasi Islam Amerika Utara, jaringan puluhan masjid yang sebagian besar di Afrika Timur.

Setengah dari mereka berada di Minnesota, rumah bagi jumlah pengungsi yang berkembang pesat dari Somalia yang dilanda perang sejak akhir 1990-an. Abdulle mengatakan ketika dia tiba di AS dua dekade lalu, hal pertama yang ia rindukan adalah adzan. “Kami meninggalkan segalanya dan menjawab panggilan Tuhan,” katanya, Kamis (2/6/2022) lalu.

Baca Juga :  Masjid Al-Jabbar Cikembar Sukabumi, Megah Dibangun dengan Dana Miliaran Rupiah

Kumandang adzan tersebut merupakan pendatang baru di Minneapolis yang sibuk dengan lalu lintas kota, gemuruh bajak salju di musim dingin, dan latihan sirene tornado di musim panas.

Masjid Al-Hijrah mendapat izin khusus untuk mengumandangkan adzan Ramadhan pada musim semi 2020 lalu, ketika Minnesota berada dalam karantina pandemi. Langkah itu diambil agar umat Islam dapat mendengarnya dari rumah.

Di Masjid Dar Al-Hijrah sekarang, para tetua mengumandangkan shalat tiga kali sehari, menarik perhatian pemuda seperti Mohamad Mooh (17), yang baru datang lima bulan lalu. Dia mengatakan dia berharap siarannya lebih keras seperti di Somalia di mana panggilan pagi membangunkannya. “Saya tahu ini sedikit rumit karena masyarakatnya,” tambah Mohamad.

Baca Juga :  Sempat Benci Suara Adzan, Julie Akhirnya Mualaf di Usia 10 Tahun

Karena beberapa orang Amerika menentang lonceng gereja pada abad ke-19, adzan telah menyebabkan perselisihan selama bertahun-tahun, dari Duke University hingga Culver City, Kalifornia.

Berharap untuk mencegahnya, Pusat Islam Abubakar As-Saddique di Minneapolis selatan, yang menampung sekitar 1.000 pria untuk sholat Jumat berencana mengadakan pertemuan dengan tetangga sebelum disiarkan secara publik musim panas ini.

“Kami peduli dengan tetangga. Kita harus berbicara dengan mereka, menjelaskan kepada mereka dan setidaknya berbagi pandangan kita tentang ini,” kata Direktur pusat tersebut Abdullahi Farah.

Tetapi masjid-masjid lain sudah ingin mendorong izin untuk menyiarkan sholat lima waktu dan berharap untuk melihat Minneapolis menjadi contoh bagi kota-kota di seluruh negeri.

Beberapa kelompok lingkungan yang dikonsultasikan oleh The Associated Press mengatakan bahwa sementara belum ada diskusi formal yang diadakan, mereka berharap sebagian besar penduduk akan menerima.

“Kami berharap dengan mengumandangkan adzan di depan umum, justru akan lebih menarik minat tetangga untuk mengetahui tentang agama Islam,” kata Ali.

Berita Terkait

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru