Mengenang Mei kelabu 2012, detik-detik Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak, 45 tewas

- Redaksi

Kamis, 23 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa

Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa

sukabumiheadline.com – Pada 12 tahun lalu, pesawat jenis Sukhoi Superjet 100 yang diproduksi Rusia mengalami kecelakaan dan jatuh di Gunung Salak, di perbatasan Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya pada 9 Mei 2012.

Total sebanyak 45 orang tewas, terdiri dari penumpang dan seluruh awak pesawat tersebut. Peristiwa pada Mei kelabu itu terjadi ketika produsen pesawat asal negara Vladimir Putin itu melakukan penerbangan dengan tujuan demonstrasi kepada calon pembeli atau Joy Flight.

Baca Juga:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip dari laman Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), 23 Mei 2024, kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pilot saat menerbangkan pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 itu.

Menurut sumber yang sama, saat melakukan penerbangan, pesawat tersebut dalam kondisi baik tanpa adanya gangguan pada sistem.

Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa
Kru pesawat Sukhoi Superjet 100 berpose sebelum jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas – Istimewa

Sukhoi Superjet 100 lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma

Pesawat Sukhoi Superjet 100 nahas tersebut dioperasikan Sukhoi Civil Aircraft Company melakukan penerbangan promosi dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Penerbangan tersebut direncanakan menggunakan instrument flight rules (IFR) atau aturan terbang secara instrumen pada ketinggian 10.000 kaki.

Penerbangan yang direncakan selama 30 menit tersebut mendapat izin penerbangan di area Bogor, berada di selatan Jakarta. Aleksandr Yablontsev yang saat itu menjadi pilot atau Pilot in Command (PIC), berasumsi bahwa penerbangan itu telah disetujui untuk terbang ke arah radial 200 HLM VOR sejauh 20 Nm.

Baca Juga:

Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa
Lokasi Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas – Istimewa

Pada pukul 14.20 WIB, pesawat lepas landas dari runway 06, kemudian berbelok ke kanan hingga mengikuti radial 200 HLM VOR, naik terus hingga ketinggian 10.000 kaki.

Sekira empat menit usai lepas landas, pilot melakukan komunikasi dengan Jakarta Approach dan menginformasikan pesawat telah berada di radial 200 HLM VOR dengan ketinggian 10.000 kaki. Selanjutnya, sekira dua menit kemudian atau tepatnya pada 14.28 WIB pilot kembali berkomunikasi dan meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki.

Baca Juga :  Mengenal 3 Pasukan Elite Prabu Siliwangi dan Kampung Setan di Gunung Salak Sukabumi
Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa
Serpihan Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas – Istimewa

Pilot juga meminta izin untuk membuat orbit atau lintasan melingkar ke kanan. Jakarta Approach pun mengizinkannya. Tujuannya, supaya pesawat tak terlalu tinggi untuk proses pendaratan di Bandara Halim menggunakan runway 06.

Baca Juga:

Kenalin Si Moli, Anjing Putih Pemandu para Pendaki di Gunung Salak Sukabumi-Bogor

Kenali Nama 12 Puncaknya, 5 Fakta Gunung Salak di Sukabumi – Bogor Disebut Keramat

Dua Kali Meletus dan Berulangkali Erupsi, Mengenal Gunung Salak dari Catatan Sejarah

Detik-detik menabrak tebing Gunung Salak

Berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pada pukul 14.32 lewat 26 detik WIB, pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada radial 198 dan 28 NM HLM VOR dengan ketinggian 6.000 kaki di atas permukaan laut.

38 detik sebelum benturan, Terrain Awareness Warning System (TAWS) memberikan peringatan berupa suara yang berbunyi “Terrain ahead, pull up” dan diikuti enam kali peringatan “Avoid terrain”.

Namun, sang pilot justru menghiraukan dan mematikan TAWS tersebut karena berasumsi bahwa peringatan itu diakibatkan oleh database yang bermasalah.

Tujuh detik menjelang pesawat menabrak tebing, terdengar peringatan berupa suara “Landing gear not down” dari sistem peringatan pesawat.

Peringatan tersebut akan aktif jika pesawat berada di ketinggian kurang dari 800 kaki di atas pemukaan tanah dan roda pendaratan belum diturunkan. Saat tabrakan itu, pesawat diketahui sedang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut atau sekitar 6.500 kaki.

Baca Juga: Mengenal 3 Pasukan Elite Prabu Siliwangi dan Kampung Setan di Gunung Salak Sukabumi

Pada pukul 14.50 WIb, petugas Jakarta Approach menyadari bahwa pesawat tersebut telah hilang dari layar radar. Kemudian petugas mencoba menghubunginya. Tidak ada bunyi peringatan sebelum lenyapnya titk pesawat di layar radar.

Satu hari kemudian, pada 10 Mei 2012, Basarnas berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat. Semua awak pesawat dan penumpang meninggal dalam kecelakaan tersebut, dengan kondisi pesawat yang hancur karena menabrak tebing.

Baca Juga :  Ditemukan mayat di kaki Gunung Salak ternyata seorang mahasiswa sebab COD

Spesifikasi Sukhoi Superjet 100

Mengenang Mei kelabu, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, 45 orang tewas - Istimewa
Sukhoi Superjet 100 – Istimewa

Tanggal 9 Mei menjadi momen yang menyedihkan jika mengingat tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang meledak usai menabrak Gunung Salak, Bogor pada tahun 2012 lalu.

Kala itu, pesawat yang tengah melakukan penerbangan demonstrasi dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta ini membawa 45 orang penumpang yang seluruhnya meninggal dunia.

Melansir dari laman p2k.stekom.ac.id pada Selasa (9/5/2023), Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) merupakan sebuah pesawat komersial yang dikembangan oleh perusahaan aviasi ternama, JSC Sukhoi.

Pesawat ini dibuat pada tahun 2001 untuk menggantikan Topolev TU-134 dan YakovLev Yak-42 yang dibuat oleh Uni Soviet berdasarkan riset pasar yang telah dilakukan sebelumnya.

Pesawat ini dibuat pada tahun 2001 untuk menggantikan Topolev TU-134 dan YakovLev Yak-42 yang dibuat oleh Uni Soviet berdasarkan riset pasar yang telah dilakukan sebelumnya.

SSJ 100 mengudara untuk kali pertama pada tahun 2008 sebelum akhirnya mendapat sertifikasi secara resmi di tahun 2011 dari otoritas penerbangan Rusia dan otoritas penerbangan Uni Eropa di tahun berikutnya.

Sebagaimana ditengok dari kanal Youtube Supaya Tahu, hingga saat ini tercatat sebanyak 223 unit pesawat Sukhoi Superjet 100 telah diproduksi dan dipergunakan oleh berbagai maskapai penerbangan di beberapa negara, seperti Rusia, Amerika, Irlandia, dan Thailand.

Selain Sky Aviation, perusahaan maskapai penerbangan asal Indonesia yang juga pernah memesan Sukhoi Superjet 100 adalah Kartika Airlines. Tak tanggung-tanggung, Kartika Airlines bahkan memesan hingga 30 unit pesawat. Namun pada tahun 2013, pesanan tersebut batal karena faktor finansial.

Secara spesifikasi, Sukhoi Superjet 100 menghadirkan beberapa jenis. Pesawat dengan panjang 26,44 meter-29,94 meter dan lebar bentang sayap 27,80 meter tersebut dapat mengakomodir 87 hingga 98 penumpang. Sedangkan untuk muatan kargo SSJ 100 dapat mengangkut hingga 4 ton muatan.

Adapun pesawat yang dapat terbang hingga di ketinggian 12.500 m di atas permukaan laut ini mempunyai jarak tempuh mencapai 4.578 km dengan kecepatan maksimal 469 knots.

Kendati beberapa kali diberitakan bermasalah, nyatanya pesawat buatan Rusia ini juga mempunyai kelebihan. Sukhoi Superjet 100 mempunyai desain yang elegan dan tampak mewah.

Jarak antar bangkunya pun cukup lapang sehingga penumpang dapat menikmati perjalanan dengan nyaman. Selain itu, suara mesin Sukhoi Superjet 100 juga terbilang tidak terlalu bising.

Berita Terkait

Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir
Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi
Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota
Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10
Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?
Kilas balik 1995: 3 kecamatan di kabupaten disetujui Soeharto gabung Kota Sukabumi
Pengertian dan perbandingan besar APBD kota dan kabupaten di Jawa Barat, Sukabumi berapa?
Brigjen TNI Maulana Ridwan, jenderal bintang satu asal Sukabumi atasan Letkol Teddy

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 03:40 WIB

Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:00 WIB

Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi

Selasa, 3 Juni 2025 - 01:24 WIB

Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota

Senin, 2 Juni 2025 - 01:37 WIB

Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10

Sabtu, 31 Mei 2025 - 00:01 WIB

Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?

Berita Terbaru