Mengingat Kembali Hubungan Baik Kerajaan Sunda dengan Sriwijaya dan Majapahit

- Redaksi

Minggu, 19 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masa keemasan Kerajaan Pajajaran. l Istimewa

Masa keemasan Kerajaan Pajajaran. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Tidak banyak yang mengetahui bahwa Kerajaan Sunda memiliki hubungan erat dengan Sriwijaya dan Majapahit. Padahal, Kerajaan Sunda memiliki hubungan erat dengan Sriwijaya dan Majapahit karena faktor keturunan.

Namun, kisah perang Bubat yang membuat Raja Sunda tewas dan Putri Sunda memilih bunuh diri ketimbang diperbudak, membuat banyak orang lupa kemesraan antara ketiga kerajaan tersebut.

Diketahui, beberapa raja Sunda Galuh yang berkuasa merupakan keturunan dari Sriwijaya dan Majapahit. Dua kerajaan besar beda periode ini cukup akrab dengan Kerajaan Sunda yang ada sejak 669 M.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam buku Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada tulisan Sri Wintala Achmad, raja Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati merupakan raja Sunda yang masih keturunan Sanghyang Ageng.

Sedangkan, ibu dari Sri Jayabupati merupakan keturunan putri Kerajaan Sriwijaya dan masih kerabat dekat dengan Raja Wurawuri.

Baca Juga :  Sanjaya, Raja Mataram ternyata orang Sunda berkuasa 717 M

Sementara, permaisuri Sri Jayabupati adalah putri Dharmawangsa Teguh berasal dari Kerajaan Medang Mataram Kuno, periode Jawa Timur, dan masih merupakan adik kandung Dewi Laksmi, istri dari Raja Airlangga.

Dari pernikahan itu lah kemudian Jayabupati mendapat anugerah gelar dari sang mertua, yakni Dharmawangsa, gelar yang tercatat di Prasasti Cibadak.

Karena memiliki hubungan darah dengan Sriwijaya dan Medang inilah, ia tak bisa berbuat banyak saat kedua kerajaan ini terlibat peperangan.

Kemudian pada puncaknya tahun 1016, Raja Wurawuri menyerang Medang di bawah pemerintahan Dharmawangsa Teguh yang dikenal dengan Peristiwa Mahapralaya, tetapi ia harus bersikap netral.

Sementara hubungan Kerajaan Sunda Galuh dengan Kerajaan Majapahit dipengaruhi Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu yang memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan.

Baca Juga :  Kisah Cinta Misterius Nyi Roro Kidul, Misteri Ratu Pantai Selatan Sukabumi Keturunan Ciamis

Rakryan Jayadarma ini merupakan menantu Mahisa Campaka yang pernah memerintah Kerajaan Singasari. Kemudian Rakryan Jayadarma menikah dengan Dyah Lembu Tal dan memiliki anak bernama Nararaya Sanggamawijaya atau yang dikenal dengan Raden Wijaya atau Dyah Wijaya, yang lahir di Pakuan.

Karena Jayadarma wafat di usia muda, dikisahkan pada Pustaka Rajya – Rajya I Bhumi Nusantara Parwa II sarga 3, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.

Dalam Babad Tanah Jawa, Dyah Wijaya yang dikenal dengan Jaka Sesuruh dari Pasundan merupakan keturunan Jayadarma, Wijaya merupakan penerus tahta Kerajaan Sunda yang sah.

Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu meninggal, kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putra mahkota. Hal itu karena Jaka Sesuruh yang seharusnya menjadi raja Sunda justru menjadi pendiri kerajaan baru Majapahit, dan menjadi raja pertamanya.

Namun, kisah perang Bubat membuat banyak orang lupa kemesraan antara Kerajaan Sunda dengan Majapahit.

Berita Terkait

Dipalak atau diancam? Menko Polkam: Masyarakat harus aktif lapor ke Satgas Premanisme
Bapak-bapak nakal Sukabumi, siap-siap dikirim ke barak militer!
Mei kelabu 13 tahun lalu, 45 penumpang pesawat SSJ-100 tewas di perbatasan Sukabumi-Bogor
Berantas preman berkedok ormas, TNI turunkan satuan intelijen
Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar
Libatkan BIN dan Kejagung, pemerintah resmi bentuk Satgas Premanisme dan Ormas meresahkan
Tak hanya di Kalimantan, di Bali kehadiran ormas GRIB Jaya ditolak Pecalang
PDIP Jabar kritik pendidikan karakter ala Dedi Mulyadi habiskan Rp6 miliar

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 10:00 WIB

Dipalak atau diancam? Menko Polkam: Masyarakat harus aktif lapor ke Satgas Premanisme

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:00 WIB

Bapak-bapak nakal Sukabumi, siap-siap dikirim ke barak militer!

Minggu, 11 Mei 2025 - 02:04 WIB

Mei kelabu 13 tahun lalu, 45 penumpang pesawat SSJ-100 tewas di perbatasan Sukabumi-Bogor

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:30 WIB

Berantas preman berkedok ormas, TNI turunkan satuan intelijen

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:03 WIB

Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar

Berita Terbaru

Pelepasan calhaj asal Kabupaten Sukabumi 2025 - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Jemaah haji asal Palabuhanratu Sukabumi meninggal dunia

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:21 WIB

Peristiwa

Wah bikin malu, ngaku wartawan kok memeras pejabat Sukabumi

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:28 WIB