sukabumiheadline.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan infrastruktur jalan tol dan Jalan Nasional harus berfungsi optimal, terutama pada periode pelayanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Karenanya, pihak Kementerian Pekerjaan Umum memastikan kesiapan pengamanan lalu lintas menjelang libur Nataru di Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Cisuka) atau populer disebut Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi atau Bocimi.
“Jalur nasional dan tol harus beroperasi lancar agar mobilitas masyarakat terjaga. Seluruh langkah strategis sudah disiapkan dan tinggal dijalankan sesuai rencana,” kata Dody, dikutip dari laman resmi, Ahad (28/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kementerian PU melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat khususnya di wilayah Bogor, dan Sukabumi selama libur akhir tahun.

Seperti diketahui, Tol Bocimi memiliki panjang operasional 26,40 kilometer, terdiri dari Seksi 1 Ciawi–Cigombong sepanjang 15,35 km dan Seksi 2 Cigombong–Cibadak (Parungkuda) sepanjang 11,05 km.
Sebagai akses utama menuju kawasan wisata di Sukabumi, ruas tol itu diprediksi mengalami lonjakan kendaraan saat Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Jabar Toll Abdul Hakim Supriyadi menyampaikan pengaturan lalu lintas dan pengawasan lapangan telah diperkuat.
Selain kelancaran arus kendaraan, aspek keselamatan menjadi prioritas dalam pelayanan Natal dan Tahun Baru.
Seluruh indikator Standar Pelayanan Minimum terus dipantau, mulai dari kondisi jalan, aksesibilitas, kecepatan tempuh rata-rata, hingga kesiapan unit pertolongan.
“Posko Natal dan Tahun Baru di Gerbang Tol Parungkuda berfungsi sebagai pusat koordinasi, pengawasan lalu lintas, dan manajemen insiden. Petugas juga ditempatkan di titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan kondisi lapangan,” kata Abdul.
Bangun Posko di Parungkuda

Abdul Hakim Supriyadi menyampaikan pengaturan lalu lintas dan pengawasan lapangan telah diperkuat. Posko Natal dan Tahun Baru di Gerbang Tol Bocimi Seksi 2 di Parungkuda berfungsi sebagai pusat koordinasi, pengawasan lalu lintas, dan manajemen insiden.
Petugas juga ditempatkan di titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan kondisi lapangan,” kata Abdul.
Selain kelancaran arus kendaraan, aspek keselamatan menjadi prioritas dalam pelayanan Natal dan Tahun Baru. Seluruh indikator Standar Pelayanan Minimum terus dipantau, mulai dari kondisi jalan, aksesibilitas, kecepatan tempuh rata-rata, hingga kesiapan unit pertolongan.
PT Trans Jabar Toll juga menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan kendaraan di gerbang utama.
Lalu lintas di Parungkuda diproyeksikan mencapai 35.000–40.000 kendaraan. Dengan posisinya yang berdekatan dengan Pasar Cibadak, rekayasa lalin disiapkan bersama Korlantas Polri untuk mengurai potensi kemacetan.
Seluruh layanan darurat mulai dari mobil derek, ambulans, hingga kendaraan rescue telah disiagakan. Disaster Relief Unit (DRU) juga diaktifkan dengan peralatan penanganan cepat serta material darurat seperti cold mix untuk penambalan lubang pada musim penghujan.
Pengguna jalan diimbau memanfaatkan layanan darurat resmi seperti Call Center 14080 atau hotline BUJT setempat untuk respons lebih cepat.








