Open Mic dan Dialog Publik PSN: PLTU Indramayu Ruang Aman atau Ancaman Bagi Perempuan

- Redaksi

Minggu, 13 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Open Mic dan Dialog Publik PSN: PLTU Indramayu Ruang Aman atau Ancaman Bagi Perempuan -

Open Mic dan Dialog Publik PSN: PLTU Indramayu Ruang Aman atau Ancaman Bagi Perempuan -

sukabumiheadline.com – Jurnalis Rakyat Indramayu gelar Open Mic dan Diskusi Publik terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tema PLTU Indramayu: Ruang Aman atau Ancaman untuk perempuan?

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pesantren Miftahul Huda, Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (12/10/2024), ini dibuka dengan open mic dari Mistara (42).

Mewakili Jaringan Tanpa Asap Batubara Indramayu (JATAYU), Mistara menceritakan bagaimana nelayan udang rebon kesulitan mendapatkan tangkapan setelah ada Pembangkt Listrik tenaga Uap (PLTU) di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

“Sebelum adanya PLTU1, udang yang didapat per bulan bisa mencapai 70 kilogram sampai 1,5 kwintal. Setelah PLTU1 berdiri, udang yang didapat tidak sampai 20 kilogram per bulan. Musim udang rebon yang awalnya bisa selama 12 bulan, setelah berdiri PLTU 1, musim udang hanya 1 sampai 3 bulan,” ungkap Mistra menjelaskan.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 40 orang dari berbagai kalangan, lintas jejaring dan komunitas di Indramayu ini menghadirkan Zahra Amin, aktivis perempuan Indramayu dari Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan Ahmad Sayid Mukhlisin, Aktivis lingkungan dan pemerhati proyek PLTU Sumuradem.

Baca Juga :  YLBHI Sebut PSN Era Jokowi Hasilkan Penindasan Rakyat

Baca Juga:

Zahra Amin dalam materinya di kegiatan ini menekankan penting partisipasi perempuan “Penting untuk perempuan turut seta berpartisipasi dalam menyusun kebijakan dan memahami isu lingkungan. Sebab, pada dasarnya perempuan adalah orang yang paling rentan terdampak dari setiap proyek-proyek Pembangunan” pungkasnya.

“Bukan hanya perempuan yang terdampak dengan adanya PLTU Indramayu ini, akan tetapi seluruh. Semua masyarakat secara umum turut terdampak dari proyek pemerintah yang katanya Proyek Strategis Nasional” Tegas Ahmad Sayid Mukhlisin di sesi penyampaian materinya.

Baca Juga:

Kegiatan yang diselenggarakan atas kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Tempowitness dan Jurnalis Rakyat Indramayu ini diakhiri dengan diskusi kelompok untuk membahas terkait rencana tindak lanjut setelah kegiatan ini berlangsung.

“Saya senang sekali dan berterima kasih kepada panitia karena kegiatan ini diadakan di pondok pesantren dan mengikutsertakan anak didik saya, karena masih jarang sekali pembahasan tentang PLTU, isu lingkungan melibatkan kami, yang saya dan santri semua rasakan seperti panas sekali ketika musim kemarau, kadang kesulitan air bersih, hal-hal yang seperti itu ternyata merupakan dampak dari gejala kerusakan alam yang bisa jadi diakibatkan oleh adanya proyek-proyek PLTU yang ada di Indramayu,” ucap Ibu Nyai Novi Assirotun Nabawiyah, selaku pengasuh pondok pesantren Miftahul Huda pada saat sambutan untuk membuka acara kegiatan open mic dan dialog publik.

Baca Juga :  Pemerintah Setop Proyek Strategis Nasional Jalan Tol, Bagaimana Nasib Bocimi Seksi 3?

“Harapannya kegiatan ini ada berkelanjutan, syukur-syukur ada aksi-aksi nyatanya, selain menumbuhkan awareness juga kita agar lebih sadar dengan isu lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Baca Juga:

Selain itu Sarifah Mudaim selaku ketua pelaksana juga menyampaikan kegiatan ini sebagai ajang reuni Jurnalis Rakyat “Kegiatan ini sebagai ajang reuni jurnalis rakyat Indramayu untuk saling memotivasi dan produktif menulis di Tempo Witness, juga saling berbagi pengalaman dan ilmu diskusi lintas generasi pelibatan bermakna karena isu lingkungan adalah isu kita bersama.

Dampak PLTU itu sendiri berdampak buruk pada berbagai lini aspek kehidupan, juga sangat berdampak kepada orang-orang yang dilemahkan dalam hal ini anak-anak, perempuan, disabilitas maupun lansia. Sudah saatnya pelibatan bermakna perempuan dan orang muda dan lintas generasi agar kita semua melek literasi dengan isu lingkungan.

Berita Terkait

Berantas preman berkedok ormas, TNI turunkan satuan intelijen
Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar
Libatkan BIN dan Kejagung, pemerintah resmi bentuk Satgas Premanisme dan Ormas meresahkan
Tak hanya di Kalimantan, di Bali kehadiran ormas GRIB Jaya ditolak Pecalang
PDIP Jabar kritik pendidikan karakter ala Dedi Mulyadi habiskan Rp6 miliar
Selain siswa nakal, Pemkab Cianjur akan kirim pelajar yang melambai
Usai polemik gubernur konten, Pemprov Jabar dan Kaltim jalin kerjasama
Daftar nama 27 kota/kabupaten di Jawa Barat dan julukannya, Sukabumi bukan Kota Santri

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:03 WIB

Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:43 WIB

Libatkan BIN dan Kejagung, pemerintah resmi bentuk Satgas Premanisme dan Ormas meresahkan

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:49 WIB

Tak hanya di Kalimantan, di Bali kehadiran ormas GRIB Jaya ditolak Pecalang

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:12 WIB

PDIP Jabar kritik pendidikan karakter ala Dedi Mulyadi habiskan Rp6 miliar

Selasa, 6 Mei 2025 - 23:29 WIB

Selain siswa nakal, Pemkab Cianjur akan kirim pelajar yang melambai

Berita Terbaru

Razia truk AMDK AQUA - Istimewa

Regulasi

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75?

Regulasi

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB