Pemeluk Islam di Israel Terus Meningkat, Ini Penyebabnya

- Redaksi

Kamis, 15 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anak-anak Muslim di Israel. l Istimewa

Anak-anak Muslim di Israel. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com – Jumlah warga Israel yang memeluk agama Islam terus mengalami peningkatan. Salah satu faktor utamanyaadalah pernikahan campuran antara orang Yahudi dan Arab.

Organisasi Lehava yang menentang asimilasi, tidak suka dengan fenomena mualaf dari pernikahan campuran tersebut. Padahal, konversi agama sejatinya hal biasa di negara mana saja. Namun, menjadi masalah ketika itu terjadi di Israel, wilayah yang sedang berkonflik dengan Palestina yang didominasi orang Arab.

Pada 2017, ketika Noy Shitrit, seorang perempuan muda Yahudi dari Israel selatan, masuk Islam dan menikah dengan seorang Arab Israel, kisah itu mengejutkan banyak orang di negara Yahudi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Publik Israel tidak pernah memandang hal seperti itu secara positif. Alasannya adalah konflik dan pertumpahan darah antara Israel-Palestina selama bertahun-tahun. Hal inilah yang kemudian mendorong seruan menentang perempuan muda Yahudi jatuh ke dalam pelukan yang mereka anggap “musuh”.

Baca Juga :  Roket Hamas Serang Ibu Kota Israel, Masjid di Lebanon Dihancurkan IDF

Kisah Noy membuat Lehava terusik karena pria yang menikahinya ternyata kasar. Anat Gopstein, yang bersama suaminya mendirikan Lehava, mengatakan apa yang dialami Noy juga dialami gadis-gadis lain yang pindah agama melalui pernikahan campuran.

“Banyak dari gadis-gadis ini (yang akhirnya pindah agama) berasal dari latar belakang bermasalah. Beberapa tertarik pada perhatian yang dia berikan padanya, yang lain terpesona oleh hadiah. Hubungan ini selalu dimulai dengan ‘wow‘ tetapi semuanya berakhir dengan masalah,” katanya.

Lehava menganggap para gadis Yahudi yang pindah agama melalui pernikahan campuran tersebut sebagai pihak “yang tersesat”. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa pada tahun 2005, Anat bersama suaminya mendirikan Lehava.

Meskipun banyak orang di Israel menganggap Lehava sebagai gerakan sayap kanan yang mengumbar hasutan dan bahkan teror, Anat mengatakan “kemunafikan permainan politik” tidak akan menghentikannya untuk melanjutkan aktivitasnya.

Baca Juga :  5 Kisah tentang Agama yang Dianut Prabu Siliwangi

Pernyataan Anat didukung oleh statistik. Pada tahun 2003, misalnya, angka resmi menunjukkan bahwa 40 orang Yahudi Israel masuk Islam. Pada tahun 2006 angka itu hampir dua kali lipat, di mana negara mencatat 70 kasus seperti itu.

Sejak saat itu, kecenderungan tersebut terus berkembang. Antara tahun 2005 hingga 2007, 250 orang Israel resmi masuk Islam, banyak dari mereka adalah perempuan.

“Cara kerjanya adalah bahwa perempuan akhirnya pindah agama karena mereka menikah dengan pria Muslim, dan ini menimbulkan masalah bagi kami karena mereka adalah orang ‘kafir’ yang mengambil perempuan kami dari Yudaisme,” paparnya.

Hal itu juga merupakan faktor pendorong Lehava untuk membantu para mualaf yang ingin kembali ke pangkuan agama sebelumnya.

Tidak jelas berapa banyak orang yang dipekerjakan oleh organisasi yang agak kontroversial itu, tetapi menurut beberapa perkiraan, gerakan tersebut memiliki ribuan karyawan dan sukarelawan. Hanya beberapa lusin pekerjaan untuk tujuan khusus membantu perempuan mualaf kembali ke Yudaisme.

Berita Terkait

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu
Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina
Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara
Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York
Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger
Presiden Kolombia gunakan barbuk emas sitaan kasus narkoba untuk bantu warga Gaza
Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 04:20 WIB

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

Rabu, 5 November 2025 - 00:59 WIB

Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina

Sabtu, 1 November 2025 - 11:00 WIB

Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:51 WIB

Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York

Selasa, 28 Oktober 2025 - 02:06 WIB

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Berita Terbaru