Pernah Tinggal di Palabuhanratu Sukabumi, di Banten Pria Ini Ngaku Dewa Matahari

- Redaksi

Rabu, 13 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kriminal. l sukabumiheadline.com

Ilustrasi kriminal. l sukabumiheadline.com

SUKABUMIHEADLINE.com l Seorang pira bernama Natrom (62), mengaku sebagai Dewa Matahari. Ia diketahui pernah tinggal di Bekasi, lalu pindah ke Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Terakhir, Natrom menetap di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Menurut keterangan yang dihimpun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bayah, Banten, dari para pengikutnya, Natrom memiliki uang tunai hingga Rp2 miliar yang disimpan dalam dua buah koper.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kata pengikutnya, dia itu memiliki uang dua koper. Kan katanya uang 1 koper itu satu miliar Rupiah, jadi total dua miliar Rupiah,” kata Ketua MUI Kecamatan Bayah, KH Kaelani, melalui, Selasa, 12 Juli 2022, dikutip dari viva.co.id.

Kaelani bercerita, saat sang Dewa Matahari menetap di Bekasi dan Palabuhanratu, mendapatkan penolakan dari warga hingga kemudian pindah ke Bayah.

Penolakan warga Bekasi dan Palabuhanratu, tambah Kaelani, karena Natrom mengaku kepada tokoh agama dan masyarakat setempat, ada sosok gaib yang membimbingnya untuk datang ke daerah tersebut.

Baca Juga :  Mayoritas warga Sukabumi, ini daftar identitas korban tewas dan luka laka maut GT Ciawi

Hal serupa ia jadikan alasan ketika memilih tinggal di Sawarna, Kecamatan Bayah.

“Kita tanya, kenapa kamu ke Sawarna, dia jawabnya enggak tahu, jadi dia ini ada yang ngebimbing harus ke Sawarna,” tuturnya.

Dikutip dari republika.co.id, Natrom menggunakan uang tunai Rp2 miliar itu untuk membeli villa dan sejumlah tanah. Tanah tersebut kemudian dikelola oleh masyarakat setempat yang sudah menjadi pengikutnya, agar kehidupan mereka terjamin dari hasil pertanian.

“Jadi dia itu mengikat anak buahnya itu, dicukupi kebutuhan hariannya. Dia beli tanah juga, jadi dikelola sama anak buahnya itu. Jadi harus manggilnya ayah,” terangnya.

natrom pria yang ngaku dewa matahari saat dimintai klarifikasi oleh kecamatan bayah lebak banten 169
Natrom (kaos cokelat) saat diklarifikasi. l detik.com

Bergerak Secara Tertutup

Sementara, dilansir tribunnews.com, NM diketahui tidak mengajarkan alirannya secara terbuka. Ia merekrut secara perlahan dengan menargetkan warga yang sedang membutuhkan bantuan.

Setelah dibantu, terutama bercocok tanam di tanah yang dimiliki NM, barulah direkrut menjadi pengikutnya dan dicekoki ajaran yang dianut pelaku.

Baca Juga :  Icip Lezatnya Gado-gado Kang Maman Sukabumi

Melarang Pengikutnya untuk Shalat

Sementara, pihak Kecamatan Bayah, sempat memanggil dan mengklarifikasi Natrom yang mengaku sebagai Dewa Matahari.

Camat Bayah, Khaerudin, mengatakan Natrom merupakan wirausahawan atau pebisnis. Dia memiliki penginapan hingga perkebunan di wilayah Lebak Selatan.

“Dia punya beberapa penginapan yang dapat beli dan hasil gadai. Pekerjaannya gitu, jaga penginapan sama punya lahan perkebunan yang digarap warga,” ujar Camat Bayah Khaerudin melalui dilansir detik.com, Senin (11/7/2022).

Ditambahkan Khaerudin, ada lima orang warga Desa Sawarna yang bekerja dengan Natrom. Karenanya, pengakuan Natrom sebagai Dewa Matahari bermula dari laporan para pegawainya.

Selain mengaku sebagai Dewa Matahari, Natrom juga melarang para pekerjanya untuk shalat dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Kalau di KTP mah Islam tapi dia sama sekali nggak paham Islam. Yang kerja sama dia itu selalu dilarang shalat. Kata Natrom gini ke yang kerja sama dia ‘nggak usah salat’. Terus pekerjanya disuruh ngikutin dia kalau memang mau kaya,” jelasnya.

Berita Terkait

Dipalak atau diancam? Menko Polkam: Masyarakat harus aktif lapor ke Satgas Premanisme
Bapak-bapak nakal Sukabumi, siap-siap dikirim ke barak militer!
Mei kelabu 13 tahun lalu, 45 penumpang pesawat SSJ-100 tewas di perbatasan Sukabumi-Bogor
Berantas preman berkedok ormas, TNI turunkan satuan intelijen
Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar
Libatkan BIN dan Kejagung, pemerintah resmi bentuk Satgas Premanisme dan Ormas meresahkan
Tak hanya di Kalimantan, di Bali kehadiran ormas GRIB Jaya ditolak Pecalang
PDIP Jabar kritik pendidikan karakter ala Dedi Mulyadi habiskan Rp6 miliar

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 10:00 WIB

Dipalak atau diancam? Menko Polkam: Masyarakat harus aktif lapor ke Satgas Premanisme

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:00 WIB

Bapak-bapak nakal Sukabumi, siap-siap dikirim ke barak militer!

Minggu, 11 Mei 2025 - 02:04 WIB

Mei kelabu 13 tahun lalu, 45 penumpang pesawat SSJ-100 tewas di perbatasan Sukabumi-Bogor

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:30 WIB

Berantas preman berkedok ormas, TNI turunkan satuan intelijen

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:03 WIB

Perpisahan sekolah murah dan seru berhadiah Rp165 juta dari KDM, ini syarat dan cara daftar

Berita Terbaru

Gaza hancur dibombardir pasukan Israel - Istimewa

Internasional

PM Israel perintahkan tentaranya masuki Gaza dengan kekuatan penuh

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:38 WIB