Pertalite Dihapus, Warga Sukabumi Harus Pakai BBM Baru Pertamina Rp13.900 Per Liter

- Redaksi

Rabu, 21 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemotor mengisi Pertalite di SPBU. l Feryawi Heryadi

Pemotor mengisi Pertalite di SPBU. l Feryawi Heryadi

sukabumiheadline.com l Memasuki tahun 2024 ini kembali muncul wacana penghapusan bensin jenis Pertalite. Karenanya, warga Sukabumi, Jawa Barat, yang biasa membeli BBM yang dijual Rp10.000 per liter itu, harus siap beralih ke BBM baru yang disiapkan oleh Pertamina.

Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati mengatakan perseroan akan menaikkan angka oktan dari Pertalite saat ini menjadi RON 92. Bensin RON 92 ini merupakan campuran dari etanol 7 persen (E7) mulai tahun ini.

Hasil pencampuran bensin dengan kandungan 7 persen dari tetesan tebu ini menghasilkan produk baru yakni Pertamax Green 92.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program Langit Biru mendorong peningkatan oktan BBM secara bertahap. Pada tahap pertama telah dilakukan sejak dua tahun lalu penghapusan BBM RON 88 alias Premium menjadi BBM RON 90 alias Pertalite.

Baca Juga :  Warga Sukabumi Mengeluh Pertalite Sekarang Boros, Ini Kata Pakar

Kini pada tahap kedua diusulkan untuk mengganti BBM RON 90 alias Pertalite menjadi BBM RON 92 alias Pertamax.

Ramai wacana Pertamina akan menghapus bensin Pertalite tahun 2024 ini penggantinya sudah disiapkan yakni Pertamax Green 92 yang dijual Rp13.900 per liter. (Pertamina Patra Niaga)

Jika usulan ini disetujui pemerintah, maka Pertalite akan digantikan dengan Pertamax Green 92.

“Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92,” ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Namun pergantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih menjadi kajian internal Pertamina.

Baca Juga :  Warga Sukabumi, Ini Skenario Pemerintah Jika Harga Pertalite Naik Rp17.200

Jika disetujui, Nicke pun mengusulkan agar Pertamax Green 92 masuk dalam kategori bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi oleh pemerintah.

Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.

Penggunaan Pertamax Green 92 pun dinilai lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060.

“Kami mengusulkan ini adalah karena itu lebih baik. Kalau misalnya dengan harga yang sama tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number (RON) lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik, sekaligus emisinya juga menurun, why not?,” tutup Nicke.

Berikut adalah daftar harga BBM Pertamina terbaru 2025:

  1. Pertalite Rp10.000
  2. Pertamax Rp12.950
  3. Pertamax Green Rp13.900
  4. Pertamax Turbo Rp14.400
  5. Dexlite Rp14.550
  6. Pertamina Dex Rp15.100

Berita Terkait

Yuk liburan ke Sukabumi! Menteri PU: Ada diskon tarif tol libur Natal & Tahun Baru
5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi
Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 16:49 WIB

5 jaringan supermarket dan ritel milik pengusaha sukses asal Sukabumi

Kamis, 13 November 2025 - 08:00 WIB

Jadi segini UMP Jawa Barat dan UMK Sukabumi 2026 jika naik 8,5 persen

Rabu, 12 November 2025 - 15:53 WIB

Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana

Rabu, 12 November 2025 - 11:24 WIB

Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Berita Terbaru