Punya 70 Ekor, Muslimah Bercadar Ini Hobi Memelihara Anjing

- Redaksi

Minggu, 26 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hesti dan anjing peliharaannya. l Istimewa

Hesti dan anjing peliharaannya. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I Sosok Hesti Sutrisno menjadi buah bibir warganet karena hobinya memelihara lusinan ekor anjing di rumahnya. Hobi Hesti terbilang biasa saja, yang membuat namanya viral, adalah karena ia seorang Muslimah dan memakai hijab.

Sehari-hari, Hesti dikenal selalu menggunakan cadar, sehingga hobinya memelihara binatang yang disebut najis dalam AlQuran, itu menimbulkan beragam komentar dari berbagai perspektif; ada yang mendukung ada pula yang menentangnya.

Hesti saat ini tinggal di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, bahkan mendirikan shelter Greenhouse untuk menaungi hewan-hewan peliharannya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk mengurus seluruh hewan peliharaannya, ia mengandalkan penghasilan dari berjualan keripik serta donasi yang disalurkan oleh para pecinta hewan.

Hesti juga kerap mengunggah aktivitasnya memelihara anjing melalui akun Instagram pribadinya, @hestisutrisno.

Meskipun banyak yang menentang dari berbagai pihak, Hesti tak gentar dan tetap menjadi “malaikat” bagi anjing-anjing terlantar.

Awal Mula Memelihara Anjing

Selain anjing, Hesti sendiri seorang penyayang binatang yang juga memelihara hewan-hewan lain seperti kucing dan ayam. Ia dan keluarganya bahkan memiliki 32 ekor kucing dan 20 ayam.

Baca Juga :  Cuma Posting Gambar di Medsos, Guru SMP di Purabaya Sukabumi Ini Bisa Dapat Rp1,5 Juta

Awal mula hijaber ini memutuskan memelihara anjing, kala Hesti bertemu dengan Jhon dan Gufi. Saat itu, Jhon adalah anjing yang ditelantarkan pemiliknya di sebuah rumah kosong.

Tak tega membiarkan makhluk ciptaan Tuhan itu kehausan dan kelaparan, ia akhirnya merawat Jhon di rumahnya. Setelah itu, ia juga menemukan seekor anjing kecil lainnya terlantar di pinggir sungai yang kemudian ia rawat dan diberi nama Gufi. Hingga kini, anjing peliharaan Hesti sudah mencapai 70 ekor.

Meskipun Hesti sudah meminimalisir risiko mengganggu warga sekitar dengan membangun shelter yang dilengkapi kandang dan septic tank khusus, nyatanya Hesti tetap menerima protes dari beberapa warga.

Ia dikomplain oleh warga karena memelihara anjing. Padahal, saat itu anjing-anjingnya baru sejumlah belasan ekor. Saat itu, warga memintanya untuk mengurangi jumlah anjingnya dari 11 ekor menjadi 3 ekor.

Sebelum tinggal di Bogor, Hesti sempat tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan, pada sekira 2018. Kepindahannya ke Bogor ternyata tak membuatnya lepas dari respon serupa, karena anjing-anjingnya kini juga dianggap meresahkan walau dipelihara jauh dari pemukiman warga.

Dikutip dari suara.com, masyarakat bahkan tidak setuju dengan apa yang dilakukan Hesti dan nekad menggerebek rumah Hesti. Seorang warga Tenjolaya bernama Nunung mengaku terganggu oleh suara anjing-anjing Hesti karena seringkali terdengar sampai ke rumahnya.

Baca Juga :  Muslimah Kulit Hitam Jadi Wali Kota Portland Selatan Amerika Serikat Pertama

“Tak setuju dengan Hesti yang menampung anjing-anjing di rumahnya dikarenakan hukum memelihara anjing dalam Islam adalah haram,” kata Nunung seperti dikutip dari detik.com.

Namun, pernyataan Ketua RT 2/6, Gunung Mulia, Tenjolaya Wahyudin mengatakan, warga di wilayahnya tidak ada yang mempermasalahkan keberadaan anjing-anjing tersebut. “Kemungkinan orang-orang di luar wilayahnya lah yang merasa terganggu hingga melapor ke desa,” kata dia.

Akibat perselisihan yang semakin keruh, pihak Polsek Ciampea melakukan mediasi antara Hesti dan warga yang digelar pada tanggal 12 Maret 2021 lalu. Dari mediasi yang dilakukan sebanyak dua kali, Hesti disebutkan setuju untuk merelokasi 47 anjing miliknya secara bertahap.

Nantinya, Hesti yang berkoordinasi dengan UPT Peternakan akan bekerjasama dengan sejumlah komunitas penampung anjing yang bersedia untuk menerima anjing-anjing milik Hesti.

Hanya saja, Hesti sendiri masih khawatir jika anjing-anjingnya itu tidak diurus dengan baik atau malah dimakan oleh manusia sehingga dirinya tak mau merelokasi semua anjingnya.

Ia juga tidak akan memberikan anjingnya untuk diadopsi karena takut anjing-anjingnya itu malah dikonsumsi, apalagi beberapa pihak juga sudah memberitahunya akan kemungkinan tersebut.

Berita Terkait

Termasuk asal Sukabumi, ahli waris Pahlawan Nasional bakal dapat Rp50 juta per tahun
Komisi IV DPR RI ke Menhut: Di Filipina menterinya gentleman, mundur karena gagal atasi banjir
Momen Menhut Raja Juli Antoni diamuk Gerindra soal banjir Sumatera
Gus Yahya ungkap alasan pecat Gus Ipul dari Sekjen PBNU
Rincian korban banjir Sumatera, Jawa Barat kirim bantuan awal senilai Rp7 miliar
Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota
Setiap satu jam seorang ibu meninggal dunia, kualitas dan profesionalisme bidan disorot
Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:57 WIB

Termasuk asal Sukabumi, ahli waris Pahlawan Nasional bakal dapat Rp50 juta per tahun

Jumat, 5 Desember 2025 - 04:30 WIB

Komisi IV DPR RI ke Menhut: Di Filipina menterinya gentleman, mundur karena gagal atasi banjir

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:19 WIB

Momen Menhut Raja Juli Antoni diamuk Gerindra soal banjir Sumatera

Kamis, 4 Desember 2025 - 05:16 WIB

Gus Yahya ungkap alasan pecat Gus Ipul dari Sekjen PBNU

Rabu, 3 Desember 2025 - 23:06 WIB

Rincian korban banjir Sumatera, Jawa Barat kirim bantuan awal senilai Rp7 miliar

Berita Terbaru